Saat teman-temannya sibuk berceloteh tentang pacar masing-masing kala mereka duduk di bangku SMA, gadis itu tak begitu mengerti maupun penasaran akan apa itu cinta. Tentu saja secara garis besar ia paham-karena cinta ia bisa hadir di dunia ini, dan begitupun semua orang di sekitarnya. Ia pun bukannya tak pernah menaruh perasaan pada orang lain, hanya saja... ia tak yakin ia akan merasakan apa itu jatuh cinta.
Setidaknya, itulah asumsinya hingga dua tahun silam.
Entah bagaimana, sosok pria yang harus ia temui karena laptop kantornya yang sepanjang pagi terus menguji kesabaran sang puan itu seakan tak berniat untuk lepas dari benaknya. Pria itu tak jauh berbeda dari pria kebanyakan-tampan, tentu, namun sikapnya yang dingin seharusnya cukup menjadi tanda baginya untuk menjaga jarak. Toh, mereka tak akan sering bertemu, kan?
Namun tentu saja, semesta tak semudah itu menyerah. Setelah banyak bertukar kabar perihal gawainya yang tak kunjung mendapat titik terang, entah bagaimana keduanya berakhir di toko alat elektronik langganan kantor untuk mencari laptop baru untuk sang puan dan ya, kedekatan keduanya pun bertumbuh saat gadis itu tak sengaja melihat foto kucing yang terpasang sebagai foto latar di gawai pria itu.
"Mikirin apa?" Telapak tangan hangat milik pria itu menepuk lembut puncak kepala sang gadis, membuatnya tersenyum saat ia tersadar dari lamunannya.
"Mikirin kamu," jawab sang puan singkat, membuat pria itu menghela nafas seraya mengacak surai pekat milik si gadis.
"Daftar tamu tuh kamu pikirin. Emang kamu mau venue resepsi kita kosong kayak kuburan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
and afterall, it's everything about you.
Proză scurtăa stray kids short fanfic collection by blindingwolf. - written mostly in Bahasa Indonesia, with some fully in English. - generally SFW. - follow me on twitter @blindingwolf