Bab 1 : Kantor Kepala Sekolah

16 1 0
                                    

Secerca cahaya bersinar dari sela jendela. Sekuntum bunga kecil mekar bersama hembusan angin yang menghangat.
Cahaya kebiruan pertanda musim Dingin berganti menjadi cahaya merah muda yang lembut.

Aliran sungai yang membeku, kepingan salju yang menaburi atasnya hanyut membawa berita.
Musim Dingin telah berakhir. Mengawali pagi yang terasa sama pada musim Semi di Magicia.

Dan sama seperti itu juga, aku masih belum menemukan apapun.

Biarkan aku memperkenalkan diri secara resmi.

Namaku adalah Pearl, Pearl Loudy.
Semua orang mengenalku dengan sebutan Penyihir Cahaya. Dan Pearl adalah identitas asliku.

Beberapa tahun yang lalu, aku merasa seperti baru bangun dari tidur yang panjang. Sangat panjang. Terbangun di tengah bangunan kastil tempatku bekerja dan tak menemukan apapun di sana.

Hal pertama yang aku lakukan, tentulah mencari tahu apa yang terjadi. Mencari kawan-kawanku karena aku merasa sendiri di tengah kastil yang mendingin itu. Tetapi saat aku membuka balkon, suara riuh sorakan dari rakyat Magicia menyatu dengan sinar matahari.

Aku tidak tahu apa yang terjadi.

Ada apa ini?
Mengapa mereka bersorak untukku?
Aku? Pahlawan?

Dimana kawan-kawanku?

🔮🔮🔮

Bertahun-tahun setelahnya,
Aku membolak-balikan tiap halaman kertas pada sebuah map.

Bertahun-tahun semenjak kejadian itu. Aku memimpin Magicia seperti yang seharusnya. Tiap harinya aku merasa hampa. Jika dahulu, aku dan kawan-kawanku akan berkumpul entah untuk mengadakan rapat atau hanya berbincang bersama.

Aku merindukannya.

Penyihir Api yang pemarah, namun dirinya yang paling peduli dengan keadaan orang-orang.

Penyihir Air yang tenang, meski begitu dirinya adalah kawan baikku.

Penyihir Angin yang amat ceria, dirinya adalah energi tiap kali kami kelelahan.

Dan Penyihir Bumi yang bijaksana, ia bisa menjadi penengah jika kami bertengkar.

Kami saling melengkapi, dan mungkin itulah alasan kami berhasil untuk membangun negeri ini.

Namun semua berubah ketika aku terbangun di tengah kastil. Terasa seperti mengalami mimpi yang sangat panjang. Aku seperti ada seseorang yang baru saja menggunakan tubuhku.
Dan ketika matahari menyingsing, saat aku membuka balkon, suara sorakan dari seluruh rakyat Magicia menggema di bawah sana.


Aku tak tau apa yang mereka katakan, pahlawan Magicia?

Lalu dimana teman-temanku?
Orang lain tak mengatakan apapun sehingga membuatku penasaran.
Selalu saja mereka mengalihkan pembicaraan.

Dan saat ini akulah satu-satunya pemimpin Magicia. Sangat sulit mengatasi ini sendirian, tiap hari aku kelelahan. Untuk mengisi waktuku, aku mendirikan beberapa akademi untuk seluruh masyarakat Magicia.


Sebut saja yang paling aku unggulkan, Evernity dan Silver Clover (Siclov).

Dua akademi yang sengaja ku bangun untuk meredam konflik yang terjadi diantara dua kubu yang sering mengalami bentrokan. Kalian tahu legenda tentang vampir dan manusia serigala? Ya, kedua akademi ini adalah pemisah antara mereka.

Magicia Dream 2 || cerita pendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang