Identitas

29 2 0
                                    

Aku disini. Dalam usia yang entah sebanding atau tidak dengan pemikiranku. Seringkali, aku tidak menemukan diriku pada usia ini. Yang menurut orang-orang seharusnya sudah begini dan begitu. Tapi, aku tidak melakukan banyak hal seperti yang diharapkan. Aku hanya ingin menjalani beberapa kebahagiaan sebelum aku mungkin benar-benar tidak bisa menikmatinya.

Ya, aku merasa tidak hanya sekali bahwa aku kehilangan diriku sendiri semenjak kehilangan banyak hal. Aku tidak dapat menemukan diriku, dan memahami apa yang benar-benar aku inginkan dalam kehidupanku. Aku mempersulit pemikiranku sendiri. Atau lebih tepatnya, aku sudah sangat lelah memikirkan diriku sendiri dan dunia di sekitarku.

Aku hampir muak mendengar setiap kisah sedih seseorang yang aku tidak bisa membantunya menyelesaikan masalah. Semua kesedihan itu seperti menjadi beban terbesar bagiku, karena aku selalu merasa tidak bisa menjadi orang yang baik karena tidak bisa membantu.

Setiap hari, dalam pikiranku. Aku harus memikirkan semua orang yang aku kenal sebelum tidur. Bagaimana jika dia seperti ini, bagaimana jika dia tidak seperti itu. Semua pemikiran itu membebani diriku sendiri.

Ah, bagaimana dengan aku. Aku yang kehilangan diriku sendiri dan tidak ada satupun manusia yang memahaminya. Mereka selalu berpikir bahwa aku tidak perduli. Padahal, aku menyimpan semuanya didasar jiwaku. Semuanya aku kunci rapat agar tidak mengganggu kehidupan oranglain.

Lagipula, apa dengan aku menangis dan menunjukkan semua kesedihan akan membuat semuanya seperti sedia kala? Jawabannya adalah tidak. Jadi, aku memilih untuk diam.

Malam ini, aku tidak memikirkan apapun. Aku tidak bisa menangis seperti dulu lagi. Aku tidak bisa marah seperti dulu lagi. Aku, kehilangan semua energi untuk melakukan semua itu. Keinginanku hanyalah; aku ingin menjadi diriku yang dulu. Yang tidak hampa dalam memandang kehidupan.

Dini hari ini, semuanya menyesakkan. Ketika lagi dan lagi aku harus mengingati banyak hal menyakitkan yang sampai detik ini tidak bisa aku buang begitu saja. Duniaku masih saja aku bandingkan dengan setiap kehidupan manusia yang jauh lebih beruntung dari aku. Dan ketika aku sadar, bahwa aku hanya tidak mensyukuri hidupku.

Jujur, aku memang iri. Pada setiap kehidupan yang aku inginkan tapi tidak ada dalam kehidupanku. Tapi, aku sangat sadar bahwa aku tidak seperti mereka. Jadi aku tidak bisa mendapatkannya.

Berpikir bahwa kehidupan tidak adil bukanlah solusi dari segala hal. Ketika aku hanya perlu menjalaninya tanpa harus memikirkannya. Tapi, aku punya otak untuk berpikir. Maka aku melakukannya.

Dini hari ini, aku rindu diriku sendiri. Aku seperti kehilangan sesuatu yang entah apa itu. Meski aku sadar, tapi aku tidak mau memutarbalik untuk melakukan perubahan. Aku masih disini, dengan energi yang sudah terkuras habis.

Aku selalu berpikir, "Kapan aku akan memulai menjadi baik untuk diriku sendiri?"




🍁13 Juni 2022
01:35

Before SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang