21. Angel

216 28 0
                                    

~ happy reading! ~

Pukul 12.00 siang, dan Karina baru saja break setelah scene nya bersama Soobin.

"Ini diletakkan dimana?" Tanya seorang kru yang mau meletakkan makan siang

"Taro disini aja" Jawab si sutradara lalu hanya diikuti dengan si kru itu

"Mau ke kafe dulu rin?" Sapa Soobin menghampiri Karina yang berjalan kearah Kafe

"Oh iya, mau minum dulu soalnya haus" Jawab Karina

Mulut Soobin hanya berbentuk huruf O.

Mereka berdua berjalan masuk ke area kafe dan memesan minuman masing-masing, lalu mereka duduk di salah satu bangku di dalam kafe itu.

"Abis syuting, mau kemana?" Tanya Soobin mencari topik

"Emm.. Maybe, some date with my boyfriend?" Jawab Karina menyeruput kopi hangatnya

"Oh, Jeno ya?"

Karina mengangguk sambil tersenyum "Iya, tau aja lo"

"Kalo lo sendiri, mau kemana lagi habis syuting?" Tanya Karina balik

"Mau jenguk adek gue" Jawab Soobin

"Rayyan maksud lo?" Tanya Karina lalu hanya dibalas anggukan oleh Soobin

"Rayyan kenapa?" Lanjut Karina

"Rayyan masih di rumah sakit. Minggu kemarin, aritmia nya kambuh. Disaat itu, gue langsung panggil ambulance buat bawa Rayyan ke rumah sakit" Jelas Soobin

"Terus sekarang kondisinya gimana?" Tanya Karina prihatin

"Untuk sekarang ini, dia baik baik aja kok. Tapi kata dokter, harus diperiksa lebih lanjut lagi. Sampe Rayyan bener bener mendingan, baru boleh dibawa pulang" Jawabnya lagi

Memang benar, dari dulu saat Karina bertemu dengan adiknya Soobin yaitu Rayyan, si kecil ini memang memiliki penyakit jantung aritmia sejak ia berusia 5 tahun. Dan sampai sekarang, Rayyan terpaksa harus mengurung dirinya untuk tidak bermain layaknya anak anak pada umumnya. Rayyan bahkan tidak sekolah, karena ke khawatairan Soobin terhadap adiknya itu.

Tapi mau gimanapun, Soobin sayang banget sama Rayyan. Tentu saja, Rayyan hanyalah satu satunya orang yang selalu ada di sisi Soobin. Ketika kedua orang tuanya bercerai dan si ibu meninggal dunia, Soobin lah yang terpaksa harus menjaga dan merawat Rayyan dengan sepenuh hatinya. Bagaimana dengan ayahnya? Sudahlah, tidak usah dipikirkan lagi. Ayah Soobin dari dulu emang gak pernah bener.

Berjudi, mabuk mabukan, intinya kedua orang tua Soobin bercerai karena sang ibu yang sudah tidak sanggup dengan sifat ayahnya.

Dari dulu hingga sekarang, hanya Rayyan lah yang selalu ada untuk Soobin. Bahkan setiap saat dan setiap waktu, mereka berdua selalu memikirkan satu sama lain. Rayyan tidak memiliki ponsel. Sengaja, Soobin mau Rayyan harus cukup beristirahat dan tidak terlalu banyak menatap layar handphone karena tidak terlalu baik.

Kalau ada apa apa, bi Ida lah yang selalu mengabari Soobin. Itupun, bi Ida gak 24 jam ada di rumah sakit, dia pulang balik. Cuman biar nemenin Rayyan aja biar gak terlalu kesepian.

[✔] WE BROKE UP (in January) ; JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang