Ammara part 1

2 0 0
                                    

 "udah deh, capek gue di ghosting mulu" keluhku.

"yahhh, kok nyerah si ra. gak seru banget. perjuangan lo masih panjang raaa" kata Resa

Aku menarik pelan rambut Resa. "gak seru gak seru. Hati gue udah potek puluhan kali." balasku.

Aku berdiri lalu pergi dari hadapan teman ku ini yang super menyebalkan.

Hari ini kelas ku lumayan sepi. Karena banyak yang sakit, termasuk salah satu sahabatku. Dena namanya. sudah 2 hari dia tidak masuk sekolah. Aku memutuskan hari ini menjenguknya sepulang sekolah.

Bel masuk berbunyi, aku duduk di bangku dan mengeluarkan buku mata pelajaran bahasa inggris. 

Ting

Notifikasi dari ponselku bunyi. 

1 Pesan belum terbaca

Pak Anwar : Hello Ammara, can you ask for help? Today i'm not allowed to teach ur class first cause i hv a raining n education in Bekasi. Plss tell ur friends. The task is to make a description text about plants. Just do it at home, after u tell other friends u can go straight home. If asked by the picket teacher/security guard, just say that Mr. Anwar has given homework.

Ammara : Okei sir, thank you. Ammara immediately inform friends.

Aku berdiri di samping meja guru. Dan meminta perhatian kepada teman-teman kelasku. 

"oke guys minta perhatian nya sebentar ya. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh"

"wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh" jawab mereka serempak.

"gue mau infoin, sekarang kan jam nya pak Anwar. But, Pak anwar nya gak bisa dateng. Because he has training in Bekasi. Soooo, we are given the task of making a description text about plants. We do it at home anddd sekarang boleh langsung pulang. Sekian terimakasih. Wassalamu'alaikum warrahnatullahi wabarakatuh." jelasku

"ur welcome ra, waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh"

Semua pun bergegas pulang.

Aku memasukkan kembali buku ku ke dalam tas.

"ra, bukannya hari ini ada mapel nya bu rina?" tanya Resa.

"besok, hari  ini kan cuma 3 mapel"

"emang iya?"

"iya"

"masa si?"

Aku melirik sinis ke Resa, kebiasaan anak ini adalah nanya, udah di jawab, nanya lagi, dijawab lagi, malah gak percaya.

"terserah lo sa. Capek ngomong sama lo gak ada ujungnya." Lalu aku pergi.

Resa menunjuk dirinya, seolah bekum mencerna apa maksud perkataanku.

"Ammaraaa, tungguuuuuuu" teriak Resa saat menyadari aku sudah tidak  di hadapannya lagi.

Jalanan hari ini cukup ramai. Jarang sekali aku pulang sekolah saat siang bolong begni. Biasanya aku pulang saat sinar matahari mulai redup.

"Kita gak bawa apa-apa ra?" tanya Resa saat di dalam taxi, perjalanan menuju rumah Dena.

"paling buah" jawabku

"kenapa harus buah ra? tanya Resa lagi.

"Ya namanya jenguk orang sakit ya bawa buah lah. Masa mau bawa es teh, seblak. Kan aneh" 

"yaaaa.. tapi kan gak ada salahnya ra. Kan biasanya orang sakit kalau gak sembuh-sembuh pas dibeliin makanan kesukaannya langsung sembuh."

Aku menarik nafasku panjang. Bicara dengan Resa rasanya seperti sedang mengajari anak TK yang baru tau 1+1=2. "kalo makin sakit gimana?" tanyaku.

MY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang