Chapter 4

7 1 0
                                    

Gara pun pergi berkeliling kota tanpa istirahat dengan ditemani assistennya yang bernama Fika, sebenarnya ia sudah hampir menyerah akan tetapi ia mengurungkan niatnya karena ia sempat melihat seseorang yang mirip dengan Marina memasuki toko skateboard yang tak terlalu mewah maupun luas.

Gara pun memasuki toko tersebut namun seketika ia tak melihat Marina didalam toko tersebut.

"Permisi kak ada yang bisa saya bantu?" ucap penjaga toko tersebut yang bingung melihat Gara seperti mencari seseorang

"Maaf apakah anda tadi melihat perempuan yang baru saja masuk di toko ini" tanya Gara

"Perempuan ya kak? haduh kalau perempuan sih banyak yang kesini jadi saya gatau perempuan mana yang kakak maksud? masalahnya saya juga perempuan" jawab penjaga toko tersebut

"Ouh.. baiklah terimakasih ya, saya pikir tadi saya liat orang yang saya kenal ternyata saya hanya salah lihat"ucap Gara dan langsung berpamitan pergi dan masuk ke dalam mobil

"Tuan bagaimana kita cari besok saja, lagi pula ini sudah larut malam" ucap RizkyGara pun langsung melihat jam tangannya dan benar saja jam tangan Gara menunjukan jam 11 malam.

"Baiklah kita pulang sekarang" ucap Gara dan dengan segera mobil yang dikendarai Gara langsung melesat menjauh meninggalkan toko skateboard tersebut.

Disisi lain Marina yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung ditarik oleh sahabatnya yaitu Rani, yap dia bekerja di toko skateboardnya dan ia juga satu geng dengan Karina. Dia termasuk anak yang sangat berkecukupan, dia juga memiliki keluarga yang harmonis, berbeda dengan yang lain, tapi entah mengapa dia lebih memilih jalan berandalan daripada menjalani kehidupan umum. And btw toko itu milik dia.

"Na sini deh"Panggil Rani

"Apasih?" Tanya Marina heran

"Lu tau ga tadi tuh ada om om ganteng bangett..."

"Terus apa hubungannya ama gua?"

"Yah lu mah orang gua mau curhat"

"Udah lah gua buru buru nih ntar gua dimarahi Doni gegara gua telat pulang"

"Yeee! ni skateboard lu yang baru, yang lama udah gua buang" Ucap Rani sembari memberikan skateboard yang baru saja sudah jadi

"Ga bayar kan?" tanya Karina

"Iya ga bayar, oiya gua masih bingung nih ama kejadian lo kenapa bisa jadi kek gini"

"Ya intinya gitu deh, gua aja juga bingung, yaudah ya gua balik bye"

"Eh jangan pulang sendiri, nanti si Doni tambah ngamuk, mending lu dianter sama Vino aja gimana?"

"Oke deh"Akhirnya Vino mengantar Marina(Karina) pulang menuju bescame.

Sesampainya di bascame Karina pun langsung turun dari mobil dan ia dikejutkan dengan kedatangan sosok Doni yang sedari sudah dari tadi ia berdiri di balkon sembari menatap lekat kearah Karina dan Vino.Karina yang melihatnya pun hanya cengengesan tak jelas dan hampir kabur masuk kedalam bascame akan tetapi dihalangi oleh Setya.

"Duh... lo bisa minggir ga sih..." ucap Karina namun tak dijawab oleh Setya

"Dari mana aja kamu jam segini baru pulang" tanya Doni dingin, mendengar nada bicara Doni yang sudah mulai berbeda pun Karina langsung menundukkan kepalanya, Vino pun sama menundukkan kepalanya dan tidak mau menatap wajah Doni yang sedang marah

."Jawab! jangan dikebiasain na,perempuan pulang malem malem gini gabaik, kalau kamu dijambret apa diculik gimana?"ucap Doni kesal dan marah tetapi hatinya merasakan khawatir yang sangat dalam terhadap Karina, karena ia tak mau Karina akan menghilang meninggalkannya untuk kedua kalinya.

Mengingat kejadian kecelakaan Karina dulu ia pun menjadi sangat khawatir, melebihi khawatir terhadap dirinya sendiri.

"Ya maap, tadi gua ke toko Rani dulu buat ambil ni skateboard"jawab Karina sembari memperlihatkan skateboard baru miliknya

"Yaudah sono gih masuk tidur dan lo No! temui gua di ruangan gua, ada hal penting yang ingin gua sampein ke elu"

"Siap bos" jawab Vino.Vino, Karina dan Setya pun segera masuk ke bascame dan memasuki ruangan mereka masing-masing, Karina yang merasa sangat lelah pun langsung melemparkan tubuhnya kekasur dan langsung tertidur pulas

**********

Karina tiba-tiba saja sudah berada di tempat yang menurutnya sangat tidak asing dimatanya dan secara tiba-tiba juga Marina juga muncul di hadapannya.

"Hai Karina!" sapa Marina

"Eh kaget gua anjir"

"Hehehe maaf ya bikin kamu kaget"

"Emang ada apa sih tiba-tiba aja dateng"

"Jadi aku mau ngasih tau sesuatu sama kamu"

"Kasih tau apa?"

"Tapi kamu jangan kaget ya" pinta Marina

"Iya buruan apaan"jawab Karina penasaran

"Sebenarnya aku punya suami"ucap Marina

"Jadi lu punya suami?"

"Iya tapi dia lebih suka sama pacarnya yaitu jessica"

"Jadi suami lo suami gua juga dong?"ucap Karina, Marina pun mengangguk

"Tapi tenang aja kok, aku udah cerai dengan suami aku"ucap Marina

"Ya sama aja gua udah jadi janda dong! oiya gua mok nanya sama lu, lu nikah udah berapa lama ama dia?"tanya Karina

"Setahun ini"jawab Marina

"Loh cuman setahun?"

"Iya, tapi kamu gatau betapa sakitnya ga dianggap ada selama setahun, setiap hari aku harus ngerasaain sakit hati, setiap hari harus dapetin pukulan, tamparan, aku berada di rumah itu, seperti berada si nekara"jelas Marina, Karina yang dari tadi mendengarkan cerita Marina pun hanya menyimak

"Karina"

"Hem?"

"Apa kamu benar tidak mengenaliku?"

"Seingat gua sih nggak, emangnya kita pernah ketemu selain disini?"

"Pernah, tapi karena kamu tidak mengingatnya tidak mengingatnya tidak apa-apa"

"Gua masih kepo, kok kalian bisa menikah? padahal kalian berdua sama-sama gada rasa" tanya Karina kepo

"Jadi aku tuh dijodohin sama anak temen mama aku"jawab Marina

"Bisa jelasin secara rinci dan jelas ga?"

"Jadi gini ceritanya.."

HAYO PADA BINGUNG YA BAKALAN GIMANA KISAHNYA SIH MARINA😂

MAKASIH LO PARA READERS UDAH MAU PADA DUKUNG AKU🥰 

JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN LIKE YA😉

YOK BACA EPISODE SELANJUTNYA😘

FOLLOW MY INSTAGRAM @DNVS.SJ (HURUF KECIL SEMUA Y)

JIWA YANG TERTUKAR [Dewisjaa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang