Good Looking Privilege [ Johnny - Jaehyun - Doyoung ]

6. Good Looking Effects

Hai aku Ayla.

Hidup aku kesana kemari ngikutin ke mana lagi Mama aku berlabuh.

Terakhir kali aku tinggal di luar negri.
Sampai akhirnya Mama aku ketemu sama suaminya yang sekarang dan aku ikut mama untuk pindah kesini.

Mama udah sering gonta ganti pacar, tunangan, dan nikah beberapa kali tapi selalu gagal.
Aku yang selalu ikut kemana Mama aku pergi jadi nggak pernah yakin hidupku yang sekarang ini akan bertahan sampai kapan.
Aku harap ini yang terakhir. :')

Soalnya Ayah tiri aku.. ah enggak.. kesannya nggak enak banget kalau aku nyebut beliau 'Ayah tiri', jadi aku sebutnya Ayah sambung aja ya..

Ayah sambung aku yang sekarang itu orang baik, pekerja keras, dan penyayang. Dia udah anggap aku seperti anaknya sendiri.
Ayah juga ceritain ke aku soal anak kandungnya, anak semata wayangnya dari pernikahan sebelumnya. Namanya Dimas.

Dimas nggak dateng ke acara pernikahan orangtua kita.

Entah dia memang se-cuek itu atau emang dia masih belum sepenuhnya rela ada keluarga baru di hidupnya.

Aku jadi penasaran.. Dimas ini orang yang seperti apa.

Hari pertama aku tinggal disini, aku ketemu Dimas lengkap dengan kedua temannya.

Sesuai dugaan, Dimas keliatan dingin awalnya. Tapi ternyata dia baik. Dia mirip banget sama Ayahnya.

Dia juga kenalin aku ke temen-temennya yang baik.

Aku jadi punya harapan yang tinggi untuk hidup aku yang sekarang. Aku berharap Mama aku bertahan sama Ayahnya Dimas. Biar aku bisa tetep disini dalam waktu yang lama. :')

.

Hari ini dia anterin aku ke kampus baru aku. Ada acara wajib yang harus dihadiri semua mahasiswa.

Banyak orang di kampus aku yang keliatannya udah kenal Dimas. Dia sepopuler itu kah?

"Lo ambil jurusan apa sih?" Tanya Dimas.

Kita lagi duduk di salah satu stand street food gitu.
Dimas traktir aku.

Iya, ini acara seperti pameran usaha gitu, jadi banyak stand wirausaha kecil disini.

"Psikologi." Jawab aku yang buat Dimas hampir keselek.

"S-seriusan?" Tanya dia.

"Iya, kenapa?"

"Lo tau nggak kalau si--"

"Kalian ngapain disini? Mau ketemu gue? Kenapa nggak Chat dulu Dim?"

"Jefri?"

Kenapa ada Jefri juga disini??

"Dia anak psikologi juga Ay di kampus ini, kalian satu gedung berarti. Kalau butuh bantuan sama dia aja." Kata Dimas.

"Oh ya? Kamu kuliah disini juga Ay? Serius? Psikologi juga?" Tanya Jefri bertubi-tubi. Dia keliatan seneng karna kita satu jurusan.