8. Jealousy (2)

492 97 50
                                    

AUTHOR POV

"Ini seru woy." Kata Joni. Yang paling ceria diantara semuanya yang masih bengong garuk-garuk tengkuk, pada nggak ngerti kenapa Joni harus milih kegiatan ini untuk weekend mereka yang berharga.

"Balik aja lah gue." Kata Dimas. Bad moodnya belum ilang-ilang sepertinya.

Jefri rangkul Dimas. "Sekali-sekali nggak apa-apalah. Yuk mulai." Sungguh positif sekali calon HRD ini. Haha..
Menyatukan team agar kompak memang akan jadi salah satu tugas Jefri nanti jika sudah mulai bekerja sesuai jurusan yang dia ambil.

"Kalau Jefri Yuk, aku juga Yuk." Sahut Jeni.

"Unbelievable." Rose muter bola matanya. Kegiatan alam begini sama sekali bukan gaya Rose.

"Ayla semangat ya.." Jefri semangatin Ayla yang masih diem aja, nggak tau harus seneng atau gimana.
Tapi berkat senyum Jefri, Ayla jadi otomatis ikutan senyum.

"Ayla nggak usah ngapa-ngapain, duduk manis aja disitu okay, biar gue yang buatin tendanya." Kata Joni caper.

"Lo aja yang buat semuanya, kita yang nontonin." Sahut Dimas.

.
.
.

Mereka lagi di area camping gitu sekarang.
Joni dapet info tempat ini dari hasil main Instagram semaleman di kamar Dimas waktu itu.
Lagi hits untuk mendukung feed instagram yang aesthetic.
Anak hits kaya' Joni pastinya nggak mau ketinggalan trend ini.

Nggak cuma mereka, ada orang-orang lain yang juga camping disini, jadi lumayan rame. Ya selain itu emang lagi banyak peminatnya juga sih.

.

Matahari mulai terbenam, para laki-laki sedang nyiapin penerangan. Sementara Ayla, Jeni, dan Rose lagi duduk bertiga sambil nikmatin kopi buatan Jefri untuk mereka tadi.

Pokoknya disini tuh yang ngeladenin justru cowok-cowokmya.

"Heh. Jangan deketin Jefri ya." Kata Rose tiba-tiba ke Ayla.

"Dih." Malah Jeni yang respon disangka buat dia.

"Jefri yang deketin aku." Jawab Ayla, mukanya masih santai tanpa ekspresi.

"Wah." Kali ini Rose dan Jeni yang nggak terima sama respon Ayla.

"Udah dibaikin merasa disukain gitu? Hey, dia tuh baiknya ke semua orang, lo nggak usah baper." Omel Jeni.

"Iya, kita semua juga kalau baperan mah juga merasa dideketin Jefri dari dulu kali. Lo udah diapain? Di sentuh-sentuh doang? Atau diajak chattingan?" Tanya Rose dan Ayla nggak jawab apapun."Halah.. kalau kaya' gitu doang udah merasa di deketin sih semua cewek juga dideketin dong namanya sama Jefri." Lanjut Rose yang semakin buat Ayla tertekan.

"Nggak usah sok cantik." Jeni nunjukin smirk-nya ke Ayla.

"Aku bingung sama kamu. Suka sama Jefri tapi selalu mesra sama Dimas."

"Duh cupu bener. Abis idup di planet mana sih lo? Mesra gimana gue sama Dimas? Gue sama dia emang udah kaya' gitu dari dulu. Cuma pelukan, gandengan tangan mah biasa."

Dunia emang udah berubah sekarang. Hal-hal seperti itu kenapa dianggap makin biasa? Lalu yang istimewa yang bagaimana?

"Intinya lo jangan kepedean dan terlalu baper sama Jefri. Gue ngingetin lo aja. Biar lo nggak sakit hati kalau nanti-nanti liat gue sama Jefri mesra-mesraan. Biar lo nggak ngerepotin hidup Jefri juga."

Ayla mandang Jeni lalu bilang, "Kok kamu biasa aja kalau dia yang ngomong ini itu soal Jefri? Kalian tuh cuma sensi sama aku, kalian pasti cuma iri aja kan? Karna Jefri beda perlakuannya kalau sama aku.." Ayla nggak selemah itu ya guys. Dia bukan pemeran utama lemah di sinetron lokal yang kalau lemah jadi lemah banget, yang baik jadi baik banget mendekati tolol. Enggak, Ayla tentu tetep bela dirinya lah.

Good Looking Privilege [ Johnny - Jaehyun - Doyoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang