⚠️ kotor
"Ngahhh.." Jaehyun begitu semangat menggerakkan pinggulnya, tiada bosan rasanya.
Jeno yang dibawahnya pun hanya bisa mendesah keras, merasa pusing dengan kenikmatan yang diterimanya, ditambah lagi jari Jaehyun tak henti mencubit dan melintir puting tegang Jeno gemas.
"Adek mau dimasukin gini tiap hari, hm?"
"Mnhh!! Mau! M-mau di masukin daddy t-tiap hari! Ahh!!" Pinggul Jeno juga ikut bergerak berlawanan dengan Jaehyun. Suara cabul begitu keras terdengar.
TOK TOK TOK
"Jae! Kamu bener-bener ya! Katanya jemput anak- anak doang sampe lama begini. Tega-teganya kamu ninggalin aku sendirian di restoran planga plongo!"
"Buka Jaehyun!"
"Dad! Berhenti dad! Mommy dateng!" Jeno berusaha melepaskan genjotan Jaehyun.
"Shh sh, adek tenang aja, biar daddy yang urus. Iya sayang! Bentar." Jaehyun berjalan menuju pintu dan membuka kuncinya.
"Loh, kamu kenapa ngga pake celana sih! Mana tititnya ngaceng begitu!"
"Jangan marah-marah dulu dong sayang. Mau liat lacur aku nggak?"
"Nih orang yang ngada-ngada aja. Mana?" Jaehyun membuka lebar pintu kamar itu, mempertontonkan Jeno yang menungging dengan lubangnya yang berkedut-kedut.
"Oh my.. Jeno. Bisa-bisanya lu bilang anak gua lacur Jae!"
Taeyong berjalan mendekati Jeno dan memeluknya dari belakang sambil mengecup punggung telanjang itu pelan.
"Jeno emang mau jadi lacurnya daddy? Enakan genjotan mommy tau, jadi lacurnya mommy aja ya?"
"Hah? Ini mommy ngga mau marahin aku gitu?" Jeno benar-benar kebingungan sekarang. Mengapa orang tuanya ini bersikap sangat aneh.
"Kenapa mommy musti marah?"
"Ya kan aku main sama daddy yang notabenya suami mommy sendiri."
"Ah udah biarin aja dia mah! Sekarang kamu mommy genjot dulu." Taeyong segera melucutkan semua pakaiannya dan melesakkan penisnya.
"Nghhh.. adek Jeno ketat banget.." Tak perlu menunggu lama Taeyong langsung menggenjot cepat lubang Jeno dengan brutal.
Jaehyun yang merasa terabaikan akhirnya memanggil Mark. "Kak!! Sini!!"
Mark datang ke kamar dan sangat terkejut dengan apa yang ia lihat. Sang mommy sedang menggenjot brutal lubang adiknya, hell apa lagi ini.
"Dad.. ini kenapa begini?"
"Sini-sini, biarin aja mereka berdua. Sekarang buka boxer kamu."
"Gamau! Mark gamau dimasukin!"
"Udah kamu pasti ketagihan abis ini." Jaehyun menarik Mark hingga ia duduk di pangkuannya dan menurunkan paksa boxer ketat Mark.
Jaehyun merebahkan Mark di sofa yang ada di sebrang kasur. Jaehyun mencium bibir Mark penuh napsu, menjilati sekujur tubuh Mark dan bermain dengan puting kecoklatannya.
Lidah Jaehyun terhenti di lubang Mark yang berkedut pelan. Mengendusnya dan mengelus lubang itu pelan. Jaehyun memasukkan satu jari pelan.
"Ngga mau dimasukin tapi kamu bersih gini kak. Main sama siapa kamu?"
"Anghhh.. sama Haechan mnhhh."
Jaehyun mengambil lube dan melumuri jari, penis, dan lubang Mark. Sensasi dingin membuat Mark menggelinjang pelan.
Jaehyun memasukkan dua jarinya dan mengocok anal Mark dengan tempo sedang.
"Dad! Mnhh, yang cepet daddy."
"Sial! Sama lacurnya kamu sama Jeno." Dengan senang hati Jaehyun mempercepat kocokannya. Mata Mark memutih merasakan kenikmatan itu.
Saat putihnya sudah mendekat dan Jaehyun merasakan lubang Mark berkedut kencang dengan teganya ia mencabut jarinya dari lubang Mark.
"Emnhhh.. daddy kenapa di cabut, Markie mau dicolokin dad." Mark mengangkang lebar dan tangannya membuka lubangnya memperlihatkan seberapa ingin ia dimasuki.
"Fuck! Kamu bener-bener kayak lonte Mark!" Jaehyun menampar lubang Mark berkali-kali yang membuatnya tambah berkedut.
"Ah! Ah! Dad! Masukin Markie please.. mau digenjot sama daddy.."
"Better you don't regret it baby." Jaehyun merasa tertantang oleh ucapan Mark. Ia langsung melesakkan penis besarnya dan menggenjotnya dengan kasar.
Jaehyun membawa Mark ke tembok, ia menahan kaki Mark agar tetap mengangkang lebar dan terus menyodoknya tanpa ampun.
"Ah! Ah! Dalem banget dad, p-penis daddy nghh.." Mark memeluk leher Jaehyun erat.
"Nghh, Markie mau keluar mnhh"
"Jangan diketatin sayang, ahh.."
"Daddy markie mau–"
crot crott
Tembakan sperma itu tak membuat Jaehyun berhenti untuk menggenjot si sulung. Ia justru lebih bersemangat lagi.
"Dad sensitive!! Fuckkk"
Jaehyun yang merasa pelepasannya akan segera datang berusaha menyodok Mark sedalam yang ia bisa.
"I'm coming baby."
"Ouh yeahh.. ngahhh."
Setelah selesai dengan orgasmenya, Jaehyun menidurkan Mark di sebelah Jeno yang sedang terhentak-hentak keras dibawah Taeyong.
"M-mom! Pelan! Ah, please." Taeyong yang mendengar perkataan Jeno malah semakin brutal menggenjot Jeno. Kepala Jeno sangat pening, titik manisnya dihantam terus menerus.
"AHH! Mommy!! A-adek mau pipis shhh."
"Keenakan kamu, hm? Sampe mau pipis-pipis." Taeyong mengocok cepat penis Jeno.
Mark yang melihat Jeno akan sampai puncaknya langsung menyambar bibir itu dan tangannya pun ikut mengerjai puting keras milik Jeno.
Kepala Jeno sangat pening, sentuhan yang diterimanya begitu banyak. Lubangnya di genjot brutal oleh Taeyong, penisnya juga di kocok cepat, putingnya dikerjai habis-habisan, dan Mark dengan nafsunya melahap bibir Jeno.
"Nghh.. A-adek pipish pi-pipis AHH!!!" Cairan Jeno begitu derasnya sampai sprei begitu basah.
"Mommy coming too baby.. fuckkk."
Setelah pelepasan mereka, Jeno begitu lelah digempur habis-habisan hari ini. Lubangnya sudah sangat becek dan penuh.
Mark memberikan usapan-usapan kecil. "You take us so well Adek. Kamu tidur aja entar kakak bersihin." Diakhiri dengan kecupan ringan di pucuk kepala Jeno.
Jaehyun menghampiri anak-anaknya dan mengecup singkat keduannya. "Sleep tight baby, you too kak, biar daddy aja yang bersihin kalian berdua."
"Babe, bantuin aku. Abis itu kita lanjut lagi di sebelah." Dengan mesumnya Jaehyun menaik turunkan alisnya.
"Emang ngewe doang pikiran lu jamal!!"
.
hi guys.. aslian ini lama bgt up ny😭 sorry bgttt
.
semoga ngga aneh ya dan kalian suka. jujur tkt aneh dan nggak nge feel. kindly write your opinion abt this chapter, thank youu❤️