3 - dejavu

5 6 4
                                    

Pagi ini Shana bangun lebih pagi dari biasanya, tentu saja hal ini dikarenakan ia harus meminta tanda tangan ketua osis. Shana tidak memiliki waktu banyak karena besok sudah harus di kumpulkan.

Shana menyemprotkan cairan wangi yang biasa di sebut parfum pada tubuhnya lalu bergegas turun. Bundanya sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk Shana.

"tumbenan sudah siap pagi-pagi gini" sindir Bunda.

"Bangun siang salah, bangun pagi juga salah terus Shana harus gimana" dumel Shana sambil menuangkan nasi putih pada piringnya.

"bukan gitu, tapi ada apa kok pagi pagi sudah rapi" jelas bunda.

"kemarin disekolah di kasih tugas untuk perkenalan lingkungan sekolah, Shana disuruh bikin surat untuk anggota osis sama sekalian minta tanda tangannya juga. Shana bikin buat ketos padahal Shana gatau ketosnya siapa" Shana menjelaskan panjang lebar lalu memasukkan satu sendok berisi nasi dan nuget ke mulutnya.

"ya gapapa bagus, biar lebih menantang. Semangat semoga dipermudah ya" ucap bunda mendoakan.

Setelah selesai makan Shana langsung berangkat tapi tidak diantar bunda karena bunda harus mengerjakan pekerjaan rumah jadi Shana terpaksa memakai ojek online.

Sesampainya di sekolah Shana langsung turun dan membayar ojek online tersebut, terlihat sekolah masih sangat sepi hanya sedikit yang sudah sampai dan juga pak bon yang masih membersihkan lingkungan sekolah. Tidak ingin berlama lama sendiri, Shana pun segera menghubungi Raya lewat telepon.

"halo Raya, lo udah siap kan ?"

"hmm iya apa" terdengar dari sana suara Raya masih khas orang bangun tidur, yang berarti Raya masih belum siap siap sama sekali.

"lo baru bangun tidur ya ? kan katanya mau berangkat pagi" omel Shana

"oiyah gue lupa, sorry sorry ini otw" Raya menjawab dengan panik

"Otw apaan ? otw kamar mandi ?"

"hehehe, gue mandi bebek dah 20 menit sampai"

"iya ditunggu" setelah Shana menjawab ucapan Raya, ia langsung memutuskan sambung telepon. Shana duduk di bangku depan kelas.

Karena Shana masih dalam masa perkenalan lingkungan sekolah sudah pasti belum ada pembagian kelas tetap, jadi Shana hanya bisa menunggu Raya di halaman sekolah. Sebenarnya Shana benci menunggu karena itu sangat membosankan, tapi tidak apa apa untung saja suasana sekolah masih sepi jadi Shana tidak terlalu keberatan menunggu Raya.

35 menit sudah berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 07.35. Tentu saja suasana sekolah sudah mulai ramai. Raya bilang akan sampai dalam 20 menit, tapi ini sudah lebih dan Raya belum terlihat sama sekali batang hidungnya.

Tiba tiba suara notifikasi ponsel Shana berbunyi menandakan ada pesan masuk, setelah Shana cek ternyata pesan itu berasal dari Raya.

"Sha, lo duluan aja deh minta tanda tangannya, ban mobil gue tiba tiba bocor di jalan jadi ini harus nambal dulu. Maaf yaa"

Begitu lah isi chat dari Raya. Raya membuat Shana sedikit kesal, Raya membuat Shana menunggu namun tiba tiba menyuruhnya duluan. Tapi Shana mencoba untuk bersabar, tidak mungkin Shana memaki maki Raya teman yang baru ia kenal satu hari yang lalu.

Shana berjalan berkeliling sekolah mencari keberadaan ketua osis. Shana merasa jika mencari saja tidak akan berhasil, jadi Shana memutuskan untuk bertanya pada kakak kelas.

"Permisi kak, maaf saya ingin bertanya"

"iya tanya apa ?" Jawab kakak kelas tersebut dengan ramah"

"Ketua osis itu yang mana ya ? Saya mau minta tanda tangan untuk tugas" Tanya Shana dengan sangat sopan agar menciptakan image bagus pada dirinya.

Separuh aku, HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang