Chapter 11

1.3K 105 30
                                    


Mereka bermain petak umpet, Joshua berpura-pura mencari Jeonghan ke setiap sudut kamar, padahal tubuh gemuknya menonjol di balik gorden, sekali lihat saja sudah tahu dia bersembunyi di sana bahkan orang rabun saja bisa melihat perut buncit yang menonjol dibalik gorden. Tapi, Joshua tidak ingin membuat Jeonghan kesal karena cepat ditemukan, jadi ia berpura-pura mencari ke setiap sudut kamar seperti orang bodoh. Joshua mencari di kamar mandi, di bawah kursi, di bawah meja, di bawah lemari, kolong tempat tidur. Sebenarnya tidak mungkin Jeonghan bisa bersembunyi di tempat-tempat itu, mengingat tubuhnya sekarang gemuk ditambah perut buncitnya yang bulat itu, tidak masuk akal dia bisa bersembunyi di bawah lemari atau kursi betisnya saja tidak akan muat bersembunyi di sana.

Berdiri di balik gorden menunggu Joshua menemukannya membuat Jeonghan lama-lama merasakan kedua kakinya lelah, ia tidak tahan berdiri terlalu lama, dia mudah lelah sekarang. Ia menguap lebar seperti kuda nil, lama-lama ia merasa bosan dan mengantuk. Permainan ini jadi tidak seru lagi, Joshua terlalu payah, sudah hampir seperempat jam tapi dia tidak kunjung menemukannya yang bersembunyi di balik gorden. Humh! Benar-benar payah, menemukanku saja tidak bisa! Dia hanya punya penis besar tapi sama sekali tidak pandai bermain petak umpet. ╭(๑¯д¯๑)╮

Jeonghan mengomel di dalam hati. Omong-omong, Han, penis besar dan bermain petak umpet sama sekali tidak ada hubungannya.

"Jeonghanie~ kau dimana? Sayang~~ kau dimana?" Joshua berpura-pura memanggil-manggil istrinya, berpura-pura sedang mencari Jeonghan, sebenarnya pria itu sedang duduk di kursi sembari diam-diam terlikik melihat tubuh gemuk Jeonghan yang menonjol di balik gorden. Dia pikir tubuhnya sekecil apa sampai berpikir memilih tempat bersembunyi di balik gorden? Istrinya ini memang sedikit bodoh, umh, tapi tidak apa-apa, tingkah Jeonghan ini justru menggemaskan dan imut di mata Joshua. Membuatnya semakin falling in love(´・` )♡

Jeonghan tidak tahan lagi, ia menyibak gorden dan mengentakan kakinya di lantai dengan wajah cemberut. Bibirnya mengerucut seperti bebek dan pipinya menggembung lucu, dia sangat imut kalau sedang marah seperti ini.

"AKU TIDAK MAU BERMAIN LAGI! KAU PAYAH!" Jeonghan mengentakan kakinya di lantai seraya melompat naik ke tempat tidur. Dia tampak begitu kesal sampai seperti akan menangis. Sangat lucu. Jeonghan yang sedang marajuk berbaring miring membelakangi Joshua, takut istrinya marah Joshua merangkak mendekati lelaki itu.

"Han, maafkan aku." Ia menyentuh bahu Jeonghan, tapi lelaki itu memukul punggung tangannya dengan galak, tidak mau disentuh.

"Sayang, Jeonghanie...." Joshua memeluk lelaki itu dari belakang, menangkap kedua pergelangan tangan Jeonghan agar tidak memukulnya lagi. Ia memeluk tubuh itu dari belakang, memegangi kedua tangannya di depan dadanya. Jeonghan tidak bisa bergerak sama sekali, tidak bisa melawan ketika Joshua memeluknya.

"Maafkan aku, oke?" Joshua berbisik di telinganya dengan suara lembut, membujuk istrinya yang merajuk. Jeonghan menghindar ketika Joshua mencoba mencium pipi gembilnya yang bulat, Joshua memeluk erat lelaki itu, menggosok sisi wajahnya pada wajah lembut istrinya.

"Maafkan aku, sayang~ Aku tidak bisa menemukanmu karena kau sangat hebat bersembunyi~ Maukah kau memaafkanku, hm?" Joshua membujuk, menatap sisi wajah Jeonghan yang putih dan bulat seperti kue mochi lembut. Sangat menggemaskan sampai Joshua tidak tahan ingin menggigit pipi itu, ang! ٩(ó。ò۶ ♡)))♬

Joshua menghujani pipi Jeonghan dengan ciuman sampai pipi itu basah. Terlalu gemas, Joshua menggigit pipi itu dengan giginya bukan gigitan menyakitkan, hanya gigitan main-main. Wajah Jeonghan seperti squishy yang dimainkan sampai berbagai bentuk. Diciumi, dicubit gemas, digigit seperti roti kukus.

"AH! HENTIKAN! WAJAHKU BASAH!" Jeonghan bangun, mendorong tubuh Joshua sampai terguling ke samping hingga hampir jatuh ke sisi lain tempat tidur. Jeonghan menatap sengit pria yang tertelungkup di sisi tempat tidur seraya menyeka pipinya yang basah oleh air liur. Namun, dalam hitungan detik Joshua sudah merangkak mendekatinya, memeluknya. Jeonghan hendak marah, tapi melihat sikap manja suaminya hatinya tidak marah lagi. Siapa yang tidak luluh diperlakukan penuh cinta? Jeonghan memalingkan wajah, menahan senyum ketika memikirkan Joshua yang begitu mencintainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECOME A WIFE AND MOTHER?! [JIHAN FANFICTION] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang