.
.
.
Puluhan pasang mata tertuju pada mereka. Kehadiran mereka di bandara menarik perhatian semua orang yang ada di sana. Jeonghan merasa dirinya seperti seorang selebriti mendapatkan begitu banyak tatapan orang-orang. Ia berjalan sembari menundukkan kepala, sesekali akan mencuri pandang ke arah orang-orang yang menatapnya.
'Apa aku gemuk sekali? Apa penampilanku aneh?' Jeonghan tidak bisa berhenti memikirkan kemungkinan itu. Segemuk itukah? Terlihat jelek sekali?
Melirik lagi ke orang-orang itu, Jeonghan merasa semakin tersinggung saat beberapa wanita dari jauh terlihat berbisik-bisik dengan orang di sebelahnya. Tampaknya para wanita itu sedang membicarakan dirinya. Jeonghan kembali menundukkan kepala, berpura-pura tidak melihat.
'Kalian tidak pernah lihat orang hamil gemuk, huh?! Coba saja kalian hamil, kalian akan lebih gemuk dan lebih jelek dariku!' Jeonghan mulai mengomel. Ia merasa kesal dan tersinggung. 'Apa mereka pikir mereka itu cantik?!' ¬o( ̄- ̄メ)
Joshua yang sedang berjalan di sebelahnya hampir saja terjatuh ke belakang karena tiba-tiba Jeonghan menariknya mendekat dengan kekuatan seorang kuli, saat Jeonghan hamil nafsu makanya luar biasa jadi kekuatannya seperti gajah. Dia menggandeng lengannya erat. Joshua menoleh, menatap lengan yang dipeluk erat oleh istri tercintanya. Hatinya terasa gatal, rasanya seperti sedang digelitik oleh kebahagiaan manis. Manis seperti istri di sebelahnya...
Ketika Jeonghan mengangkat kepala, ia bertemu wajah Joshua yang sedang tersenyum bodoh. Jeonghan yang merasa diejek bertambah kesal, mata bulatnya melotot galak, tangannya mencubit pinggang sang suami dengan keras seperti ibu tiri kejam di televisi. "Kau mau ikut-ikutan mengejekku?!" tuduh Jeonghan kesal.
"Akh! Tidak Han, tidak... Aku tidak mengejekmu, sungguh... akh! sakit!" Alih-alih berhenti, Jeonghan semakin kejam mencubit pinggang pria itu.
Ibu mertua sudah berjalan lebih dulu di depan, mencari keberadaan cucu dan putrinya yang telah menunggu.
Jeonghan mendekatkan wajah ke Joshua, napas hangat itu berembus di telinganya membawa perasaan merinding ke sekujur tubuh. Aroma istrinya selalu harum menyegarkan seperti bayi yang baru mandi, mengundang siapapun ingin mencium dan menggigitnya karena gemas. Errr~ o(༚♡з♡༚)o
"Lihat, orang-orang itu, mereka terus menatap kita... " Jeonghan berbisik di telinga suaminya sembari melirik orang-orang yang terus memandang ke arah mereka. Jeonghan tidak menyadari telinga Joshua yang sedikit demi sedikit memerah, tersipu malu seperti remaja polos. Dia seperti bukan Joshua Hong yang telah membuat perut istrinya membuncit.
"Mereka menatap kita itu karena kau sangat cantik, Han.... " Joshua berbisik di telinga lembut itu, diam-diam memanfaatkannya untuk menghirup aroma harum istrinya.
"AKH!" Jeonghan dengan kejam menyikut perut Joshua. Mereka berjalan bergandengan tangan, terlihat harmonis dan romantis seperti pengantin baru. Seolah ada kelopak bunga merah muda yang berjatuhan menghujani keduanya, kabut putih tipis menciptakan pemandangan indah pasangan yang diciptakan oleh surga. Seraya tertawa gembira, mereka berjalan di antara kabut putih itu dengan setelan jas putih yang pas di tubuh keduanya. Sangat indah, benar-benar pasangan yang ditakdirkan oleh surga.
"Hahahaha... " Joshua tertawa gembira seolah sedang berjalan di atas awan. Saat melihat wajah istri tercintanya, wajah itu seperti ingin menelannya bulat-bulat. Khayalannya buyar dalam waktu kurang dari satu detik.
"Kau cacingan?" Jeonghan bertanya sembari menatap suaminya dengan tatapan aneh.
Senyuman bodoh itu segera hilang dari wajahnya. Wajah tampannya kembali serius seperti pemilik Roller yang berwibawa. "Tidak. Aku hanya sedang latihan senam wajah..." Joshua meringis menunjukkan deretan gigi putihnya. Tampak lebih bodoh di mata Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME A WIFE AND MOTHER?! [JIHAN FANFICTION]
Fiksi PenggemarDi dunia ini, apa kau percaya karma? Pria yang baru saja kau tolak mentah-mentah beberapa jam lalu, tiba-tiba menjadi suamimu dan Ayah dari anak di dalam perutmu! Dunia sudah menjadi sangat gila. Yoon Jeonghan, tidak tahu harus merasa bahagia atau...