5: Ada apa?

1 3 11
                                    

#Lnyyka

Anyyeonghaeseo!!

Masih setia kah menunggu bab Hana selanjutnya??

Semakin sedikit yang kau ketahui, semakin baik

Enjoyy dong

****

"Walaupun gue jahat, gue bukan pembunuh!."

Jaehyun marah dengan ucapan Hana barusan. Hana sudah tak ingin berbicara dengan lelaki di depannya ini, sangat muak dengan lelaki ingkar namun tampan. "Tunggu," Jaehyun hendak menggenggam tangan Hana, dengan gesit Hana menepisnya.

Hana hanya menolehkan kepala saja menunggu ucapan Jaehyun. "Lo——"

Teng!

"Buang-buang waktu," gumam Hana segera turun dari rooftop.

Jaehyun mengusap wajahnya kasar. "Bego banget sih lo!." monolog Jaehyun memukul kepalanya sendiri.

*****
Pelajaran sudah selesai, kini waktunya istirahat. Yeji sudah berada di samping Hana sekarang, Hana tidak sendirian lagi. "Mau gue temenin makan gak?," tanya Yeji kepada Hana.

"Gue kanibal," balas Hana membuat Yeji melongo.

"J-jadi? Lo mau makan gue?!." pekik Yeji ketakutan.

Hana malas, sangat malas, kenapa perempuan yang berstatus menjadi teman baru Hana seperti ini. "Males, badan lo pahit." balas Hana datar.

Yeji cengengesan. "Emang badan yang kayak gimana biar rasanya enak? Badan tinggi, putih atau pinter atau bahkan jelek?." celoteh Yeji.

Hana malas menjawab, dirinya lebih memilih mendengarkan lagu kesukaannya seperti biasa, tak lupa permen tusuk yang berada di mulutnya. "Heh, cewek cantik yang tadi dipeluk geng sebelah, dipanggil tuh sama cowok populer di rooftop." Gion berucap dengan nama yang tak jelas.

"Yang populer cuman Bokap gue," balas Hana singkat.

Yeji dan Min Seok menahan tawa mendengar jawaban Hana, padahal tidak ada yang lucu bukan?

"Jaehyun, njay!." Gion menjelaskan.

Hana melepas permen tusuk itu lagi, karena harus menjawab ucapan Gion, Hana harus melepas permen kesayangannya. "Gue bukan cantik, tapi gue cantik dalam arti yang berbeda,"

Gion meraup wajahnya kasar. "YANG NAMANYA HANA, DITUNGGU JAEHYUN DI ROOFTOP!!."

Saking jengkelnya, Gion langsung pergi setelah berteriak tak jelas seperti tadi. Hana memang senang melihat orang emosi. "Eh, cepet ke sana, nanti kalau Kak Jaehyun marah gimana?." ucap Yeji menyuruh Hana.

"Marahin balik lah," balas Hana enteng.

"Gue gak tau jalan pikiran lo deh, Na!." Yeji sudah mulai kesal sendiri dengan Hana.

"Karena otak gue gak transparan,"

Yeji ingin berteriak saat ini juga. "Seterah deh, seterah lo!!."

 HANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang