2

20 8 2
                                    

Semuanya dimulai, aku yang mengagumi dirimu dan kamu yang tak tau
-prisil ayama-

Setelah kejadian kemarin, aku langsung berinisiatif untuk sedikit curhat dengan sepupu sekaligus sahabat dekatku.

"Assalamualaikum."

Toktoktok

Klek

"Waalaikumusalam wr wb,ehh Isil?".kagetnya.

"Tumben banget ke sini gak bilang-bilang deh,"vesila Ayomi. Nama, wajah dan akhlak yang cantik.

"Ya gapapa, dong sila,"sahut ku sambil mengikutinya masuk ke dalam rumah besar itu.

"Iya gapapa sih, tapi aneh aja gitu. Terus muka kamu merah gitu waahhh jangan-jangan ada sesuatu nih."tebaknya tepat sasaran.bummm...

"Hehe kamu betul dah 100 pokoknya mah,"

"Huh kayak lagi tebak-tebakan aja, yaudah, jadi?"

"Jadi apa?"

"Ia jadi kamu mau ngapain kesini prisil ayamaaaa?"gregetnya,haha.

"Ohhhh... Hehe itu aku mau cerita sesuatu nih, vesila ayo sini deketan!"

"Aih ko aku kepo gini ya?"

"Eh iya dong soalnya ini penting banget buat aku," ya penting buat kebaikan jantung ku hwaaaa

Aku pun dengan semangat menceritakan apa yang terjadi kemarin, dan kalian mau tau reaksinya???

"What?"

"Ehh syutt jangan keras-keras, nanti bibi sama Paman dengan kan barabe,"

"Hehehe ya maaf, tapi ko bisa sih?"anehnya karena aku tak biasa menceritakan seorang cowok apalagi spekan Dikta hoohoho.

"Ya mana aku tau lah vesila,kan cinta itu buta dan tuli, asekkk." Maaf Isil gaje.

"Lah apaan sih, kamu ko bener buncinya wkwk"

"Biarin aja wleee..."

"Eh sila tapi ada satu hal lagi yang jadi masalahnya,"

"Apaan lagi dah?"

"Itu kamu tau kan dia siapanya aku?"tanyaku dengan hati yang sungguh ohhhh apalah.

"Eh iya juga ya."dia yang baru menyadari itupun sama-sama merenungi. Duhduh nasib.

***

Jam pelajaran pertama kedua akhirnya selesai, dan Yap inilah waktunya kita berubah ehhh gak deng. Maksudnya jam istirahat waktu yang paling di nantikan seantora sekolah.

Oh iya asal kalian tau sekola Isil tuh di himpit oleh perkembunan warga dan hutan yang masih asri, tepatnya di daerah pembatasan Bogor dengan Garut yang masih kadang-kadang warganya itu mempertahankan adat istiadat seperti minyak kemenyan,adu kuda,sampai jodoh menjodohkan.

Etttt tapi tenang keluarga Isil gak kayak gitu ko hehe.

"Isil ayo ke kantin,"aku yang lagi menyelesaikan mencatat pun langsung saja buru-buru merapihkan alat tulis yang berceceran.

Tentang Luka IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang