Semua ini tentang hati, bukan diri.
. -Dikta Juliandra-Tinn tinn..
Suara klakson itu terus saja terdengar, dengan refleks aku sedikit lebih menyisi lagi ke pinggir.
Tapi ada yang aneh kenapa gak maju-maju? Aku yang penasaranpun langsung menoleh dan betapa kagetnya aku mengetahui dari dalangnya.
"Aya kenapa gak tunggu saya dulu?
Ya dia, manusia sempurna huhu..
Aku yang speechless dengan dia di depanku pun hanya bisa bengo.
"Hey malah diem," tegurnya."Ehh emang harus?"
"Kamu aneh-aneh saja Aya, saya kan memang di suruh jemput kamu. Apa kamu lupa?"
Aku yang di tanya begitu hanya bisa terdiam sambil mengingat apa yang sebenarnya.
"Kamu hati-hati ia sil, jangan nyusahin bang diktanya." Ingat mamah sambil memberiku uang jajan hehey.
"Iya mah, lagian siapa suruh harus sama bang Dikta."celetuk ku.
Mamah yang mendengar itupun sedikit bingung, "Ya gapapa dong, bukannya enak ada yang anterin juga kamu mah."
"Apanya yang enak sih mah, kalau harus tiap hari sih namanya malu."cemberutku.
"Ya udah si Isil, mendingan sekarang kamu berangkat keburu siang tuh," titah mamahku.
Aku yang mendapat instruksi itupun langsung menghampiri bang Dikta yang sedang anteng di atas motor beat hitam kesayangan.
"Eehh Isil nanti kamu di jemput lagi sama bang Dikta, kalau belum ada tungguin dulu ia?!"ingat mamah. Namun karena terlalu deg degannya akupun tak menghiraukan ucapan mamah.
"Aya kamu gapapa?"
"Ehh iya gapapa bang hehe."kikuk ku hehe.
"Yaudah ayo!" Ajaknya.
"Kemana bang?"
"Ya pulang lah, masa ke KUA haha."
Aamiin bang_batinku
Akupun langsung naik keatas motor dengan perasaan ohhh bahagiaa hehe.
"Iya bang Dikta ayo."
***
Sekarang ini aku sudah menginjak penghujung SMP dimana disibukan dengan kegiatan-kegiatan sekolah yang super padat, kalian juga pasti ngalamin dong?
Ya ujian-ujian sekolah dimulai ujian tulis sampai ujian praktik pun, harus di tuntaskan biar dapat ijazah ye kan?.Aku beserta 2 temanku pastinya gak luput dari yang namanya belajar, ya walau masih sering nanti-nanti sih wkwk.
Seperti biasa aku dengan Dinda yang notabennya teman sebangku, kami akan menghampiri Amel saat jam istirahat tiba, untuk apa?
Ya untuk jajan lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Luka Ini
Teen FictionJika kamu merasa kisah cinta, kisah keluarga, dan pertemanan kamu buruk, mari berkumpul di cerita ini untuk merasa benar-benar terluka sebelum kita bangkit untuk benar-benar bahagia. Prisil Ayama, dengan segala Lika liku hidup dengan segala keterba...