Bagian I

4 0 0
                                    

Happy Reading 🦁

Kalista's POV

Pagi ini aku sudah bersiap untuk menuju rumah sakit tempat ku bekerja. Aku sangat bersyukur karena gak henti-henti keberuntungan terus datang kepadaku. Bukannya ingin sombong namun aku sangat bangga sekali karena diumur aku yang menginjak 24 tahun ini beberapa keinginan ku sudah tercapai, seperti lulus tepat waktu dengan predikat CumLaude dan tepat setaun setelahnya aku lolos seleksi CPNS.

Keberuntungan kembali datang kepadaku, ternyata aku ditempatkan di kota Surabaya yang notabene tidak jauh dari kota kelahiranku yaitu di kota Malang. Saat ini kebetulan papa juga dinas dikota Malang, papa seorang TNI-AD yang kurang dari 5 tahun akan memasuki masa pension. Bersyukur sekali karena penempatan papa saat ini di malang dan mungkin ini akan menjadi terakhir kali pindah karena papa berencana untuk menghabiskan hingga masa pension datang di kota malang. Mama sendiri saat ini telah memiliki 3 cabang butik baju nya, ya mama seorang designer dan aku punya satu adek yang lumayan ngeselin banget tapi ya mungkin itu udah hokum alam kali ya kalau punya adek perempuan tuh pasti ngeselin.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, aku segera ke tempat parker untuk mengambil vespa kesayanganku. Sebenarnya jarak apartement ku dari rumah sakit gak terlalu jauh, namun kalian pasti tahu di kota besar ini tidak lengkap jika belum bermacet-macetan. Sekitar 20 menit diperjalan akhirnya aku sampai juga di rumah sakit tempat ku bekerja. Hari ini adalah hari jumat dimana merupakan jadwal ku untuk berjaga di poli gizi. Biasanya poli gizi mulai melayani pasien pukul 09.00 hingga pukul 13.00 siang.

Sambil menunggu pukul 09.00 datang, aku merapikan ruang kerja ku terlebih dahulu. Mulai dari membuka horden dan jendela agar udara sehat bisa masuk, menyalakan computer, menyiapkan buku register hingga menyiapkan kursi untuk pasien. Hari ini aku sangat semangat sekali karena hari ini hari jumat dan nanti aku akan pulang lebih awal yang dari biasanya aku pulang pukul setengah 3 sore.

"baru aja mau ditelpon, eh ni anak udah nelpon duluan" ucapku saat melihat nama panggilan masuk di Handphone.

"Halo kal?" ucapnya. "iya halo, mau aja aku telpon tadi eh udah nelpon duluan hahaha"

"kamu pulang kerja jam berapa kal, ayoklah nongkrong ntar malem" ajaknya.

"jam 1 udah pulang sih"

"nah sip tuh, udah mau aja ya nanti nongkrong kal" ucapnya kekeuh.

"maksa banget si frey, heran!"

"udah deh manut aja, ntar aku kenalin sama cowok deh ya ya ya" balas freya.

Ini orang kenapa deh tumben maksa banget, padahal kan aku mau ajak kulineran aja kenapa jadi nongkrong dan ujung-ujungnya cowok lagi. "kenapa jadi cowok deh frey, wahh tau nih aku! Pasti kamu mau ketemu sama gebetan terus ngajak aku buat nemenin ya? Ngaku kamu frey?"

Aku sudah hafal sekali sama kelakuan freya, gimana gak hafal dia tuh temen paling lama yang pernah aku punya. Kurang lebih mungkin pertemanan kita sudah 4 atau 5 tahun lamanya. Kebiasaan dia kalau mau pertama kali ketemu sama cowok pasti minta ditemenin alasannya kan aku ngajak kamu biar kamu juga bisa kasih pendapat cowok ini termasuk baik atau nggak kal kurang lebih seperti itu lah.

"hehehe kamu tau aja kal, mau ya kal! Pleaseee! Kamu juga pasti gak ada kegiatan kan, lumayan loh bisa kenalan sama cowok kal, katanya pengen punya pacar heem?"

Wahh emang ya kurang ajar si freya, awas aja kamu freya gak pacar lagi tapi nanti aku bawa suami baru tau rasa tuh dia jadi jomblo sendirian. "kurang ajar! Mau ketemu di cafee mana sih?" tanyaku.

"Di janji jiwa. Nanti aku jemput ke apartemen jam 7 ya kal! Jangan molor" terangnya.

Aku memutar mataku jengah, "emang aku udah setuju? Kan baru tanya tempat" balasku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What You'll NeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang