prolog | 0

56 28 18
                                    

Pembukaan sekolah swasta terbaru daerah Ibu Kota. Mencari 500 siswa siswi dengan nilai terendah dari 34 provinsi di Indonesia.

Jadilah angkatan pertama di sekolah ini! Bebas biaya alias GRATIS!

Fasilitas yang di dapat :

- Gedung sekolah bersih dan full AC
- Asrama 1 kamar (2 Orang)
- Makan 3 kali sehari
- Free makan di kantin
- Lab. Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi
- Lab. Komputer
- Lab. Bahasa
- Lab. Geografi
- Kelas extrakulikuler
- Dan penunjang lainnya untuk minat dan bakat

Pihak sekolah akan menyeleksi siswa siswi yang terpilih dari sekolah yang mendaftarkan.

* persyaratan lainnya dibicarakan saat proses administrasi selesai.

Kunjungi website kami untuk informasi lebih jelas di www.sweethighschool.com atau Instagram @sweethighschool

SAMPAI BERTEMU DI TAHUN AJARAN BARU.

" Bagaimana? Kalian sudah membaca brosur yang di share di grup whatsapp? " Pak Janu, wali kelas IX.15 yang kebetulan tengah mengajar di kelas itu.

" Serius brosur itu di share ke sekolah kita, Pak? Emang ada yang belum tau kalau sekolah ini adalah sekolah terfavorit? Sekolah terbaik di Jakarta di mana isinya adalah siswa siswi dengan nilai yang tinggi dibanding sekolah lain. "

" SETUJU! Lagi pula, Pak itu kan yang diminta nilai terendah di seluruh provinsi Indonesia. Sedangkan sekolah kita aja nilai terendahnya bisa jadi yang tertinggi di sekolah lain. "

" Betul tuh! "

" Kok bisa, Pak? "

" Harap tenang semuanya! Biarkan saya bicara sampai selesai, baru kalian tanggapi setelahnya. " Pak Janu akhirnya berdiri, membaca kembali brosur iklan sekolah itu dari hp-nya.

" Memang benar, Sweet High School tengah mencari siswa siswi dengan nilai terendah dari berbagai daerah. Dan setiap sekolah diminta untuk mengumpulkan data nilai anak-anak yang terendah setelah itu masih ada tahap kualifikasi sampai benar-benar mendapatkan 500 siswa nilai terendah. "

" Saya juga paham walau siswa di sekolah ini menduduki ranking terbawah, tapi masih dapat dikatakan memiliki nilai diatas rata-rata standar nasional. Hanya saja- " Pak Janu membenarkan letak kaca matanya, kembali duduk di kursinya.

" Hanya saja kita tahu bahwa ada satu siswa di sekolah ini yang dapat memenuhi persyaratan untuk masuk di antara 500 siswa yang dibutuhkan. "

Semua mata di kelas itu tertuju pada bangku kosong di pojok ruangan. Pak Janu menggelengkan kepalanya tak habis pikir, tak lama orang dibicarakan muncul dengan tawa cengengesan bersama temannya.

" Eh? Siang, Pak. Boleh masuk enggak? " tanyanya masih memasang wajah tengil.

" Kamu ini, Fawaz! Tidak pernah bisa berubah! Masuk cepat! "

" Loh masa nama saya doang yang dibawa? Nih, Acil juga, Pak! "

Fawaz. Lelaki yang memiliki tubuh tinggi menjulang walau usianya baru menginjak 15 tahun. Memiliki wajah yang menarik, anti kritik dan penuh aksi yang membuat para guru angkat tangan.

" Nepotisme kamu masuk sekolah ini, Fawaz? "

Kalimat tanya menyindir yang banyak guru-guru lontarkan padanya. Tapi sosok Fawaz tidak memiliki tingkat kepedulian yang tinggi.

" Lihat? Bagaimana dia benar-benar sangat memenuhi deskripsi yang dibutuhkan sekolah baru itu. "

" Bodoh. Berandal. Nol attitude. "

Fawaz hanya tersenyum duduk di bangkunya, menyatukan kedua tangannya dan mengucapkan terima kasih pada guru itu.

" Pujian yang menusuk paru-paru saya, Pak. "

Pak Janu kembali melanjutkan. " Fawaz adalah siswa terpilih dari sekolah ini yang memenuhi kriteria siswa yang dibutuhkan Sweet High School. Kepala sekolah merekomendasikan kamu, Fawaz karena memiliki nilai terendah di sekolah. Bahkan sangat-sangat rendah sampai tidak bisa mencapai rata-rata 3,0. "

" Malu-maluin banget iww! Padahal rata-rata nilai di sekolah kita 8,0. " ucap salah satu siswi yang duduk di paling depan.

" Ye gitu-gitu juga lo sekelas sama gue heh? Merasa pintar? Tapi masuk kelas terbawah. " Fawaz tertawa setelahnya, sedangkan siswi itu menatapnya tajam.

" Cukup, Fawaz! Saya tidak habis pikir dengan kamu. Saya akan menawarkan ini, apakah kamu ingin didaftarkan untuk sekolah di Sweet High School? "

" Males deh, Pak. Sekolah apa geh itu? Sekolah baru yang menunjang fasilitas mewah, eh? Papa saya bisa sekolahkan saya di mana aja yang saya mau dan pasti papa saya malu kalau anaknya ini masuk sekolah gratisan! Haha! " Fawaz tak bisa menghentikan tawanya sampai ia memukul teman sebangkunya.

" Heh anjing, diem! "

" Lucu anjir, lawak deh kelas hari ini. "

" FAWAZ! "

" Siap! Hadir, Pak! "

Pak Janu menghela napasnya lelah. " Saya benar-benar kasihan pada kamu, Fawaz. Lebih baik terima saja sekolah ini dari pada tidak ada sekolah mana pun yang mau menerima kamu karena nilai kamu yang begitu rendah. Seharusnya sekolah tidak akan meluluskan kamu dengan nilai segitu tapi tentunya sekolah ini tidak ingin menampung siswa seperti kamu lebih lama lagi. "

Fawaz terkekeh, kali ini kekehan yang tidak enak di dengar.

" Bergabunglah dengan orang-orang bodoh lainnya, siapa tau dengan begitu kamu bisa menjadi yang terpintar di antara mereka, walau saya juga tidak yakin dengan itu. "

Sontak satu kelas tertawa mendengarnya, kecuali Acil yang langsung menutup mulut takut dibaku hantam.

Fawaz terdiam mendengarkan tawa teman-temannya. Oh, bukan teman, karena Fawaz benar-benar tak menganggap mereka teman.

" Atau benar-benar menjadi yang terbodoh dari yang paling bodoh, " sahut siswa berkacamata yang duduk dua baris berjarak dari tempat Fawaz.

Fawaz semakin mengepalkan kedua tangannya, belum ada tanda-tanda ia angkat bicara.

" Yeah minimal namanya tetap bagus karena membawa nama SMP Artahan. "

" Lumayan lah good looking, jadi bodohnya tertutupi. "

" Bokapnya berduit cuy, pasti bisa memanipulasi supaya nama dia ada di urutan pertama haha! "

" Urutan pertama siswa dengan nilai terendah! "

BRAKG!

Fawaz menendang meja di depannya sampai berbalik membuat suara-suara itu seketika terdiam.

" Ya, gue emang terpandang bodoh. "

" Benar! Nilai akhir gue di bawah 3,0. "

" Semua ucapan kalian benar, sama sekali tidak gue pungkiri. "

Fawaz tersenyum kecil, perubahan suasana hati yang begitu cepat. Salah satu hal yang ditakuti anak anak Artahan.

" Buat lo, lo, lo dan lo, dan lo semua! " Fawaz menunjuk satu-satu teman kelasnya yang mengatainya tadi.

" Ya enggak apa-apa sih, gue manggil doang haha! " Fawaz tertawa kencang, kelas tetap sunyi. " Oke gue serius kali ini. Pftt, gue cuma mau liat kalian nanti 5 tahun yang akan datang. HAHA! " Dan tawa dilanjutkan oleh Fawaz dengan suasana kelas yang sunyi.

" Istigfar, Faw! Gue takut setannya masuk ke tubuh gue, huaa! " Itu Acil, satu-satunya sohib yang ada di pihak Fawaz.

TBC

HI GUYS, KEMBALI LAGI DENGAN YANG BERBEDA.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Sabtu, 9 Juli 2022

Sweet High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang