[10] 𝚂𝙸 𝙱𝙴𝙻𝙰𝙻𝙰𝙽𝙶 𝚂𝙴𝙼𝙱𝙰𝙷

39.2K 979 38
                                    

Giselle tampak sibuk memindah kardus-kardus dari mobil box kedalam toko. Lantas ia menata barang-barang sesuai layout display yang ditentukan. Dibantu oleh dua orang lainnya, gadis itu tampak bersemangat menjalankan tugasnya di tempat baru. Semenjak kejadian mengerikan berberapa saat lalu, Giselle melaporkan hal tersebut kepada atasannya bernama Bu Vina. Wanita berusia 30 tahun itu sangat terkejut dan juga merasa prihatin atas tindak pelecehan yang dialami Giselle. Bu Vina juga telah memecat partner Giselle, karena tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Kevin sering kali meninggalkan toko sebelum waktunya pulang dan meninggalkan Giselle sendiri hingga tengah malam di lingkungan yang rawan tindak kejahatan, sehingga membuat Bu Vina tidak memberikan toleransi pada kesalahan yang telah dilakukan oleh lelaki tersebut.

Giselle bersyukur karena lokasi toko baru tempatnya bekerja terletak didekat dengan rumah kontrakannya serta berada  di lingkungan yang cukup aman.

Hingga tak terasa waktu telah menunjukan pukul setengah dua belas siang. Mereka bertiga menghentikan pekerjaannya masing-masing untuk beristirahat.

"Gi, aku sama Denis mau cari makan. kamu nitip apa?" tawar Vera

"emm... makasih kak Vera, tapi Giselle sudah bawa bekal dari rumah" jelas Giselle sopan

"oh yaudah kalo gitu, kita berdua keluar sebentar ya. setelah ini kamu tinggal aja kerjaannya, istirahat dulu" tutur Denis

"siap kak Denis" balas Giselle

Sedetik kemudian mereka semua terkesiap saat mendengar suara ponsel berdering.

"hallo, iya bu Vina?..... oh baik bu kami segera kesana. terimakasih" rupanya bu Vina lah yang menelepon Denis

"Gi, setelah cari makan siang nanti aku dan Vera ke kantor dulu ya. disuruh ambil brosur sama perlengkapan untuk pembukaan toko besok" jelas Denis pada Giselle

"baik kak" balas Giselle

"oke kalo gitu kita pergi dulu ya Gi, kalo kamu butuh apa-apa langsung telepon aja" ucap Vera

"iya kak. hati-hati di jalan" kata Giselle melepas kepergian keduanya

Giselle tersenyum sambil melambaikan tangan kepada mereka, lalu setelah motor yang dikendarai keduanya mulai menjauh Giselle beranjak ke loker untuk mengambil kotak bekal yang tadi dia bawa dari rumah.

Tampak di dalam kotak bekal itu terdapat nasi putih dengan lauk berberapa potong nuget ayam serta tak lupa saus tomat dan sambal sebagai pelengkap. Giselle pun berdoa sambil memejamkan kedua matanya lantas mulai melahap makan siangnya. Tidak butuh waktu lama bagi gadis itu untuk menghabiskan bekalnya. Walaupun jam istriahatnya masih menyisakan waktu tiga puluh menit, Giselle lebih memilih untuk melanjutkan kembali pekerjaannya.

Saat sedang sibuk memasang price card di rak, Giselle terkesiap kala mendengar engsel pintu yang bergeser. Ia pun bergegas berlari kecil menuju pintu masuk bermaksud ingin membantu jikalau Vera dan Denis membawa banyak barang.

"kak Kylo? kak Kenzo?" cicit Giselle lirih dengan sedikit terkejut saat mengetahui sikembarlah yang memasuki toko

Keduanya melangkah lebar mendekati Giselle. Kemudian tatapan keheranan gadis itu tertuju pada sebuah kantong plastik yang ditenteng oleh Kenzo.

"kak Kylo, kak Kenzo ngapain kesini?" tanya Giselle penasaran

"kita cuma ngga sengaja lewat daerah sini, terus si Kylo bilang kalo lo pindah kerja disini" jawab Kenzo berbohong. Sudah jelas jika kedatangan mereka untuk menemui Giselle adalah sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya

"oh..." Giselle hanya meng-oh-riakan jawaban Giselle sambil mengangguk kecil

"nih buat lo" sambung Kenzo sambil menyodorkan bungkusan yang dibawanya

𝑩𝒂𝒃𝒚 𝑮𝒊𝒓𝒍 𝒇𝒐𝒓 𝑩𝒂𝒅 𝑻𝒘𝒊𝒏𝒔 [𝑬𝑵𝑫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang