[33] 𝙺𝙰𝙱𝚄𝚁

16.8K 333 1
                                    

Matahari masih mengintip dari ufuk timur memudarkan gelapnya langit dan beranjak berganti fajar. Nampak seseorang berjalan cepat sembari memperhatikan sekitar. Setibanya di depan kamar Naomi, seseorang itu langsung menerobos masuk tanpa permisi.

Terlihat Naomi meringkuk di balik selimut dengan mata terbuka lebar, sedetik kemudian ia bergegas bangkit dari tidurnya setelah mendengar gagang pintu kamarnya berputar. Seseorang yang ditunggu Naomi telah tiba. Laura berjalan mendekati Naomi lalu mengangguk kecil dan dibalas Naomi dengan tatapan penuh keyakinan.

Mereka berdua diam-diam telah membuat sebuah rencana untuk kabur dari tempat itu. Dan hari inilah rencana tersebut akan dilaksanakan. Sebab pada hari ini penjagaan akan sedikit longgar karena berberapa anak buah Lucas pergi untuk mengirim senjata ilegal. Hari ini juga ada jadwal kedatangan mobil logistik yang memuat bahan pangan dan kebutuhan lainnya. Serta pada hari ini ada jadwal kedatangan truk sampah.

Laura mengajak Naomi pergi ke dapur untuk beraktifitas seperti biasa sambil mengamati situasi di sekitar mereka. Keduanya nampak sibuk dengan urusan masing-masing, tetapi sepasang mata mereka tak pernah lengah memperhatikan gerak-gerik anak buah Lucas.

Tak lama berselang berberapa anak buah Lucas tampak berjalan hilir mudik sembari menggotong peti kayu berisi senjata ilegal yang hendak dijual kepada gembong kelompok teroris. Lalu nampak juga Lucas berada disekitar sana untuk mengawasi kinerja anak buahnya.

Sedetik kemudian pandangan Lucas tertuju pada Laura. Tanpa sengaja tatapan mata mereka saling bertemu, kemudian dengan cepat Laura memalingkan wajahnya. Tak dapat dipungkiri, kedua wanita setengah mati menutupi rasa gugup di dalam hati mereka. Sebab jika rencana mereka gagal maka sudah pasti nyawa mereka akan habis saat itu juga.

Lucas tetiba berjalan menuju tempat dimana kedua wanita berada, lalu Lucas berdiri tepat di dekat Laura. Laura pun mencoba untuk bersikap tenang, sebisa mungkin tidak menunjukan gelagat aneh agar Lucas tidak curiga. Namun tiba-tiba Lucas merengkuh wajah Laura dan membawanya agar saling berhadapan. Lucas memperhatikan wajah Laura lamat-lamat sehingga membuat Laura bertambah gugup.

"Kamu sangat berkeringat" ucap Lucas dengan tatapan heran

"O-oh... A-aku hanya kegerahan" balas Laura berbohong sambil tergagap serta menyeka keringat dingin di pelipisnya

"Sebaiknya kamu beristirahat dan jangan terlalu kelelahan. Kamu harus menjaga anakku dengan baik" ujar Lucas sembari mengelus perut Laura yang masih rata

Sedetik kemudian Laura memalingkan wajahnya.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku akan menjaga anak ini dengan sepenuh hati" tegas Laura dengan nada dingin

Tiba-tiba Lucas kembali merengkuh wajah Laura, lantas mendekatkan bibirnya pada milik Laura, hendak mencium wanita itu. Namun dengan cepat Laura menghindar sambil menutup hidungnya.

"Bau mu tidak enak!" sinis Laura sambil mendorong Lucas menjauh sebab perutnya merasa mual saat mencium aroma tubuh Lucas

"Bau?" gumam Lucas terheran sambil mengendus aroma tubuhnya yang berwangikan parfum mahal

"Apakah ada yang salah dengan hidungmu?" tanya Lucas yang merasa tersinggung dengan nada menggeram sambil menarik tangan Laura yang menutupi hidungnya

Karena hormon kehamilan Laura yang tidak stabil membuat emosinya naik turun sehingga membuat wanita itu bersedih melihat amarah yang tergambar di wajah Lucas. Mata Laura berkaca-kaca sembari menahan tangisnya agar tidak pecah. Lucas pun terheran melihat perubahan suasana hati Laura yang begitu tiba-tiba.

"Singkirkan tanganmu dari Laura!! Kamu menyakitinya, Lucas!!" seru Naomi sembari melangkah lebar mendekati keduanya, namun seorang anak buah Lucas dengan cepat menghadang Naomi agar berhenti. Anak buah Lucas itu bernama Choki.

𝑩𝒂𝒃𝒚 𝑮𝒊𝒓𝒍 𝒇𝒐𝒓 𝑩𝒂𝒅 𝑻𝒘𝒊𝒏𝒔 [𝑬𝑵𝑫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang