Chapter 07 : Apa kalian tidak ingin bersama lagi?

2K 244 17
                                    

"Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu
Bulan di sana masih merindukanmu Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu."

(Puisi "Hujan dan Namamu" oleh : E. Natasha. Sc : titikdua.net)

"Darimana kamu mendapatkan potongan sajak itu?" Tanya William penasaran. Tidak mungkin kan seorang anak kecil membuat puisi cinta seperti itu? Mana mungkin juga Katelyn sudah menjadi anak yang sentimental diusia dini.

Katelyn yang dari tadi memperhatikan hujan dari jendela kamar menoleh ke William, "Aku menemukan buku berisi puisi di ruang belajar di rumah, aku hanya membaca satu puisinya karena tidak paham isi dan maksudnya."

William membalasnya dengan 'Oh begitu' lalu berbalik dan memadamkan api di perapian, "Kamu memiliki daya ingat yang bagus."

"Baik, Katelyn, ini sudah larut saatnya tidur."

Gadis kecil dengan kaki pendeknya melompat dari sofa yang berada dekat jendela, dan naik ketempat tidur. "Aku ingin ditemani Papa tidur!"

"Iya-iya."

Mendengar William menyetujuinya, Katelyn sangat senang. Katelyn memeluk erat William dalam tidurnya, dan William mengelus rambut Katelyn dengan penuh kasih sayang.

Meski baru berusia 6 tahun, bila di cium dari dekat bau Pheromone Katelyn mirip dengan milik Sherlock, namun lebih lembut. Jujur William menyukainya, namun ia tidak bisa berlama-lama karena pikirannya akan terganggu dengan hal-hal yang tidak perlu.

Dulu William sempat berpikir kenapa Katelyn tidak bertanya tentang "Kenapa aku hanya memiliki satu orang tua?"

Diusianya memang biasanya anak kecil akan sangat penasaran dan akan menanyakan seribu pertanyaan tentang sekitarnya terutama orang tuanya sendiri, keluarga, dan teman. Lantas kenapa Katelyn tidak begitu?

Apa Katelyn memang tidak mau menanyakannya langsung padanya untuk tetap menjaga perasaannya agar tidak terbawa arus masa lalu?

Kemudian William menyadari bahwa ada sesuatu miliknya yang hilang, dan dari situ William mengetahui apa rencana Katelyn dan Katelyn juga sudah tau siapa Ayahnya.

Bila itu keinginan Katelyn, William hanya bisa menurutinya.

-
-
-

"Bagaimana menu sarapan tadi? Apa kamu menyukainya?" Tanya William penuh perhatian sambil menggandeng Katelyn berjalan di jalanan London.

Setelah kemarin malam hujan, cuaca di siang hari benar-benar bagus, sangat cocok untuk jalan-jalan dan bersantai di kedai pinggir jalan ataupun bermain di taman.

"Enak, aku suka! Tapi lain kali jangan beri Brokoli di makananku." Balas Katelyn yang diakhiri dengan cemberut.

William berkata, "Kamu tidak suka Brokoli, ya? Sayang sekali itu mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh dan kaya akan vitamin."

"Kalau begitu Papa saja yang makan Brokolinya!"

William hanya bisa tertawa atas jawaban Katelyn, dia harus melatih putri kecilnya untuk makan sayur mulai sekarang.

Jalanan tengah kota London benar-benar ramai, orang-orang datang dan pergi dengan bisnis mereka masing-masing. Aroma dari toko roti yang manis dan creamy menari-nari di udara, teriakan penjual koran yang berkeliling, dan suara instrumen dari pengamen jalanan. Kota dulunya dihantui kehancuran kini berubah menjadi kota yang damai dan hidup.

Duo Papa dan anak itu tergiur dengan aroma kue yang baru di panggang, mereka singgah di toko roti untuk membeli beberapa muffin dan kue kering sebagai camilan. Katelyn sangat menyukai makanan manis, terutama kue dan desert, ia sangat senang dengan hal-hal baru ini, apa lagi ditemani Papa-nya, ia merasa sangat puas!

【BL || ABO】HeartfeltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang