Ayumi's Pov
"Aku berfikir, kenapa Yuta sangat lama"
Saat sedang berfikir seperti itu aku terkejut karena Yuta sudah berada di depan pintu.Di lihat dari wajah Yuta tampak seperti orang yang sedang panik,"apa...dia sudah tahu"batin Ayumi.
"Kenapa kau dilantai atas?tumben tumben sekali"
Aku hanya menggelengkan kepalaku yang bertanda tidak atau bukan apa-apa.
Yuta berjalan dan mengambil salah satu kursi lalu meletakkan tepat di depanku yang sedang duduk di jendela tanpa kaca ini.
"Hei,ada apa denganmu?"tanya Yuta memajukan wajahnya dengan penuh rasa heran.
Dengan wajah yang pucat,aku memalingkan wajahku ke arah Yuta disertai tatapan kosong yang sangat amat tidak berarti.
Lalu aku bertanya padanya,"Yuta...apa kau mencintaiku?"
Sebenarnya kata itu sering aku ucapkan berkali-kali bahkan berulang kali setiap melihat wajah Yuta dan ya kurasa ia akan tetap dengan jawaban yang sama dari mulutnya.Namun untuk memastikannya sekali lagi aku mengatakannya lagi setidaknya bisa mengobati keresahanku.
Ayumi's Pov End
Normal Pov
Masih dengan posisi yang sama dipenuhi keraguan dalam hati Yuta untuk berkata jujur namun sebelumnya ia tak ingin menjawab pertanyaan itu.
"Kenapa bertanya?"
"Hm...hanya bertanya,karena sebelum menjawab aku ingin kau yang bertanya"
*Deg!
Dada Yuta berdegup kencang,dan saat ini dadanya berat seolah sedang dicekik seseorang padahal ia sekarang tidak kenapa-kenapa.Tapi ia merasakan tekanan Ayumi sangat berat.Kenapa Ayumi tiba-tiba menanyakan hal itu?dan kenapa aku harus mengulangi kata-katanya? Yuta tergagap saat ingin melontarkan kata-kata tersebut kepada Ayumi.Kenapa bagi Yuta hanya menanyakan hal itu sangat berat sekali rasanya?
Satu kata terlontarkan dari mulut Yuta"A-Ayumi."Yuta masih mencoba melontarkan pertanyaan tadi meski terbata-bata,"a-a-pa k-au men... cintai ku?"ya akhirnya kata-kata itu dapat diucapkan Yuta walaupun itu hanya keterpaksaan tetapi setidaknya bisa menyenangkan Ayumi.
Ayumi tersenyum lebar penuh haru dan harapan.Baru kali ini ia mendengar Yuta mengatakan itu.Dari bertahun-tahun Ayumi baru merasakan kebahagiaan dari seorang Yuta,namun senyum itu sedikit pudar kala mengingat itu hanya ucapannya saja tapi tidak dengan hatinya.Ayumi tahu betul Yuta melakukannya karena keterpaksaan saja bukan karena tulus apalagi cinta itu sangat mustahil.Dan sekarang yang dimana senyum itu tiba-tiba berubah,yang tadinya tulus sekarang hanya tersenyum simpul dan masih dengan tatapan aneh darinya.Lalu Ayumi mengambil sebuah pita di kepalanya yang berupa tali sebagai penopang rambutnya.Dan memasangkannya pita itu di dekat area mata Yuta sebagai penutup mata.
"Apa yang kau lakukan?"tanya Yuta heran karena matanya ditutupi.
Ayumi tidak menjawab apapun,dia tetap melanjutkan aktivitasnya.
"Bisakah kau mendekat sebentar?"ucap Ayumi membuka suara namun tidak menjawab pertanyaan Yuta sebelumnya.
Yuta hanya mengikuti,ia berdiri lalu sedikit memajukan tubuhnya lebih mendekat.
Setelahnya Ayumi mendongakkan dagu milik Yuta dan ditatapnya Yuta dengan tatapan lemahnya seakan sudah pasrah dengan semua.
"Aishiteru!"
*Deg!
Saat mendengar kata-kata itu Yuta sadar apa yang sudah ia lakukan selama ini pada Ayumi.Semenjak kehadirannya kehidupan Ayumi sangat terpuruk, ia dipaksa menjadi kekasih Yuta perihal populeritas yang dimiliki Ayumi membuat Yuta ingin menjadi kekasihnya.Dan disaat Yuta sah menjadi pasangan Ayumi,Yuta bertingkah layaknya penguasa di sekolah maupun pada Ayumi.Hal itu tentu saja membuat Ayumi menderita karena perlakuan Yuta padanya dan jika tidak dituruti bisa bisa Ayumi mati ditangan Yuta.Lebih baik mati secara langsung daripada disiksa secara perlahan. Setelah tersadar dengan ucapan yang diutarakan Ayumi, Yuta melepaskan penutup mata yang telah di ikat oleh Ayumi.Saat mata Yuta terbuka,hal pertama yang dilihat iyalah Ayumi yang seperti sengaja merebahkan tubuhnya ke belakang dengan senyum tulus menatap Yuta."selamat tinggal"
Mendengar itu Yuta kaget sekagetnya tanpa berfikir ia sesigap mungkin mengusahakan tangannya meraih tangan Ayumi.Namun disayangkan,Ayumi telah lebih dulu menjatuhkan tubuhnya.
Yuta terbelalak,tubuhnya mematung.Seolah waktu berhenti beberapa detik.
"A..YU..MI..."lirih Yuta menyebut nama itu.
Hanya perkiraan detik saja Ayumi akan tiba dibawah sana.
"AAAAA....!"teriak histeris para siswa di bawah sana melihat seseorang yang akan terjatuh.
BRUGHH!
Lalu terdengar suara tubrukan seperti buah kelapa yang terjatuh dari pohonnya.Ayumi telah menjatuhkan tubuhnya tepat di pinggir lapangan sekolah dan masih menggunakan pakaian princessnya.Orang orang yang disekitar terbungkam tak percaya dengan kejadian sekarang.Semua datang berbondong-bondong mengerubungi tempat kejadian.
Darah bercucuran dimana-mana.Suara teriakan dan tangisan menggema di seluruh kawasan sekolah disertai rasa takut dan penuh tanda tanya masih mengelubungi suasana itu.Tak disangka gadis itu harus mengakhiri hidupnya dengan cara terjun seperti itu.
Tak ada satu pun yang dapat menghentikan aksi konyol Ayumi.Hingga membuat semua orang panik tak karuan,tak ada lagi harapan Yuta karena kepergian Ayumi.Yuta yang shock bergegas turun ke bawah melewati lantai dua disana.Kini pikirannya terus terbayang hal itu,andai saja tangannya tergapai untuk meraih tangan Ayumi hal ini pasti tidak akan terjadi.Namun semua sudah terlambat,tubuh Ayumi sudah tergeletak lemas tak berdaya dan setengah wajahnya menyamping membuat kecantikannya sama sekali tidak pudar hingga akhir hayatnya .
"Tolong! Tolong!dia teman saya!teman sekelas saya!"ucap seorang karena sejak tadi tak ada pergerakan dari orang disana.
"Panggil polisi dan ambulans!"teriak salah satu guru dan yang lain langsung melepon polisi dan ambulans.
Bersambung......

KAMU SEDANG MEMBACA
Selang Waktu
Fantasy"Ya!kemarilah!ucap Yuta merentangkan tangan ke arah Ayumi yang hampir sampai ke arah Yuta. "Gadis baik"ucap Yuta sambil mengusap rambut hitam milik Ayumi. "Yuta.." "Ada apa?" "Apa kau mencintaiku?"tanya Ayumi. "...Tidak" "Begitu ya" Di cap sebagai p...