3

7 0 0
                                    

Votenya lagi kawan❤️

***

Setelah makan malam bersama, Opa Rendra pamit pulang pada anak dan  cucunya. Sedangkan Gio stay di kamar Regan, karna mereka sebaya jadi mereka lebih akrab daripada yang lain.

Rara naik kekamarnya setelah membantu Rini membereskan dapur. Reno juga sudah pulang dan ikut dinner bersama tadi.

Gadis itu benar-benar lelah karna seharian ini belum pernah istirahat. Rara memeriksa ponselnya yang lupa ia bawa turun tadi.

Matanya terbelak setelah melihat puluhan panggilan dan pesan dari Alka. Mungkin lelaki itu khawatir karna Farah sedari tadi tidak mengangkat panggilannya.

Saat ingin menghubungi Alka, tiba-tiba nama lelaki itu terpampang di ponsel Farah.

"Halo Raa" panggil lelaki itu.
"Kamu ngapain?abis dari mana?kenapa telfonku gak di angkat?" Nyerocos lelaki itu tanpa di beri jeda.

Tak lama kemudian telfon teralihkan ke panggilan video. Terpampanglah wajah cemas Alka dari sebrang sana.

"Maaf ka, tadi Opa sma bang Gio main ke rumah. Dan aku lupa bawa hendphone tadi"
"Aku baik-baik aja Kaa" Ucap gadis itu menenangkan Alka sebab lelaki itu masih menampilkan raut cemasnya.

"Lain kali kalau kemana-mana bawa hp ya Raa, aku khawatir tau" Ucapnya dengan nada lembut.

"Masa biar ke wc harus bawa hp sih Al"

" Kalau ke wc kan gak lama, paling 15 menitan kamu udah bisa bales cht aku"
"Tapi kalau seharian gak ngabarin kan beda lagi critanya" Omel Alka di sebrang sana, jujur saja dia mengira sesuatu terjadi pada Rara. Hampir saja lelaki itu mendatangi rumah kekasihnya

"Iya Al, iyaa. Maaf deh" Balas Farah penuh sesal.

***

Pagi ini Rara berangkat sekolah di antar oleh Arkan. Pasalnya lelaki itu katanya rindu ingin mengantar adik kecilnya ke sekolah.

"Raa, udah belom?"tanya Arkan yang sedari tadi memperhatikan Rara memakai sepatunya di teras rumah.

"Bentar bang, sabar napa"

"Nyaut mulu deh perasaan" omel Arkan lalu berjalan menuju mobilnya berniat menunggu Rara di dalam mobil.

Tak lama kemudian Rara berjalan menuju mobil dan langsung masuk setelah mengucap salam.

"Bagus nih, masuk mobil aja ngucap salam" ucap Arkan sedikit bangga dengan adiknya.

"Astagfirullah bang, gua dari kmaren juga ngucap salam dimana-mana" kata Farah

"Nah tambah lagi tuh, ngucap istigfar menggugurkan dosa"

"Abang mah ngeselin, kemaren kemana aja sii"Omel Farah mengerucutkan bibirnya membuat Arkan gemas dan mengacak-acak rambutnya.
"Nah kann di berantakin lagi" rengek gadis itu.

"Dasar cengeng" kata Arkan mengakhiri pertengkarannya dan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolah Farah.

***

Setelah sampai Farah berbalik mengambil paper bag yang tadi di bawanya dari rumah berisi bekal yang di buat oleh mamanya.

"Makasi ya bang udah nganterin" kata Farah dan mengambil tangan abangnya untuk di salimi.

ALFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang