Menuju hari H

100K 5.2K 26
                                    

Pagi ini dikediaman milik keluarga Demort sedang melaksanakan sarapan pagi-nya. Di meja makan itu hanya ada anak dan ibu yang menikmati sarapan itu dengan diam. Tidak ada yang bersuara, hingga suara sang anak tiba-tiba terdengar.

“Ma, ngapain sih semalem pergi gak kabarin Arlan?”

Mendengar pertanyaan dari sang anak membuat Amanda seketika mendongak dan menjawab dengan malas. “Loh?Kemaren kan mama udah ajakin kamu buat fitting baju, kamu malah nolak. Kamu bilang biar mama aja yang cariin,” jawab wanita itu.

Memang benar, kemarin Amanda mengabari Arlan untuk fitting baju bersama Clara, tetapi cowok itu menolak. Ia bilang kepada sang mama bahwa biar mama-nya saja yang memilih, apapun pilihan mama-nya ia akan pakai. Ukuran? Mama-nya selalu tau ukuran baju Arlan. Jadi tak usah bingung-bingung lagi.

Mendengar itu membuat Arlan mendengus kesal. “ Kan bisa kabarin Arlan dulu,” ucap cowok itu.

“Mama lupa, karena keasikan sama calon mantu,” ucap Amanda tersenyum tipis.

Arlan memutar bola matanya malas, seasik apa lah gadis itu??

🍀🍀🍀

Pernikahan itu adalah hal sakral yang dilakukan oleh semua orang. Menikah berarti kedua pasangan saling mencintai?

Bagaimana jika kedua pasangan tidak saling mencintai?
Akankah terjadi pertengkaran setiap saat?
Menikah bukan hal yang mudah. Jika suatu saat kalian menikah kalian harus menerima semua resiko-nya. Terkadang menikah itu ada keuntungannya dan ada kerugiannya. Setiap rumah tangga pasti selalu ada cobaan yang dijalani.

Baik itu komentar negatif dan positif dari orang-orang. Menikah lah jika usia mu sudah matang dan menikah lah jika kamu sudah siap menerima semua resiko yang akan kamu alami bersama pasangan mu nanti.

🍀🍀🍀

“Arlan!”

Teriakan seorang cowok menggelar didalam kamar milik seseorang. Ia yang sedang tidur nyenyak dikasur tidak merasa terganggu dengan teriakan dari cowok itu.

“Anjir molor tu anak,” ucap Ervan menghampiri Arlan, berdiri disebelah ranjang.

Melihat temannya yang akan menganggu cowok yang sedang tertidur itu membuat Gilang segera menghentikannya. “Gak usah diganggu lah. Kasian dia mau istirahat kan besok udah mau halal,” ucap cowok itu.

“Anak orang mau tidur gak usah diganggu.” Sahut Bas sembari duduk disofa.

Ke-empat cowok itu termasuk Arlan, mereka hari ini tidak sekolah. Yaps Amanda melarang Arlan, ingat! Hanya Arlan bukan yang lain dikarenakan besok cowok itu akan menikah. Amanda takut nanti cowok itu kelelahan.

Sedangkan yang lainnya? Mereka membolos. Bukan sohib dong namanya kalo yang lain masuk, satu nya engga masuk (kata Varo). Alasan, bilang aja males-author.

Namun, bukan hanya Arlan saja yang tidak sekolah melainkan Clara juga dilarang oleh Amanda untuk tidak sekolah sekolah untuk hari ini.

Btw Anna tau kagak ya kalo Arlan mau nikah?” tanya Varo sembari menghampiri Bas yang duduk di sofa.

Ervan yang kini duduk di karpet depan televisi di dalam kamar Arlan mengedikkan bahunya. “Yo ndak tau kok tanya saya,” jawab cowok itu sembari mengeluarkan susu kotaknya dari tas.

Delikan sinis dari Varo terlihat. “Diem lo nyet. Gue kagak nanya lo,” ucap cowok itu dengan ketus. Ia masih kesal dengan cowok itu karena gara-gara pulpen kemarin.

“Keknya enggak deh, gak mungkin kan Arlan bilang ke Anna kalo dia mau nikah? Arlan juga gak mau kali Anna sakit hati,” ucap Gilang sembari berjalan kearah balkon untuk merokok disana.

ARCLA ( Arlan& Clara)  [END] [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang