6.

689 88 8
                                    

Keesokan harinya.

Shinwu dan Manabu sedang berjalan menuju sekolah, sambil mengobrol,
" seharusnya kau tetap istirahat saja, bagaimana kau akan mencatat dengan satu tangan " ucap Manabu, sambil menatap tangan kanan Shinwu yang di gip
" kan ada kau, lagipula yang perlu mencatat kan hanya kau " jawab shinwu dengan cengiran nya, lalu memukul punggung Manabu.

















Tak terasa ternyata mereka telah sampai di gerbang sekolah, dan saat memasuki gerbang sekolah mereka melihat seorang pria ber rambut silver dengan setelan jas warna hitam rapi, yaitu M-21.
" apa dia penjaga sekolah yang baru? " tanya Manabu pada shinwu.
" entahlah ".

" tanganmu itu ? " tanya pria itu ketika shinwu dan Manabu berada di depannya,
" oh ini, aku tertabrak mobil belum lama ini " jawab shinwu sambil nyengir.
" dia ini memang ceroboh " ujar Manabu,
" heh...!! Aku ini menyelamatkan mu tau " jawab shinwu tidak terima.

Sedangkan di kelas (name) sedang melamun, mengingat kejadian setelah dia ikut bersama kepapa sekolah dan Raizel.

Flashback :

(name) berdiri di samping M-21 dan menghadap Raizel yang sedang duduk di sofa sedangkan Frankenstein berdiri di sisi samping Raizel.
" kui ini sebenarnya siapa? " tanya Frankenstein.
" kau, wanita dan pria yang kami musnahkan tadi " lanjutnya

M-21 pun menjelaskan tentang dirinya bahwa dia dan temannya adalah manusia hasil eksperimen dari sebuah organisasi yang disebut Union,
" berapa banyak orang hasil eksperimen seperti mu ? " tanya Frankenstein lagi.

" tidak ada, hanya aku yang bertahan hidup "
"Aku bahkan tidak bisa menyelamatkan M-24 " jawab M-21, seketika (name) merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan M-24.

" maaf " lirih (name) sambil menunduk, tapi masih bisa didengar oleh semuanya, dan semua yang ada di sana langsung menatapnya.
" maaf, padahal aku ada di sana. Tapi aku malah tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkan temanmu mengorbankan dirinya " ucap (name).

Hening tidak ada yang berbicara, dan (name) tetap menundukkan kepalanya, entah mengapa dirinya merasa sangat bersalah. Tiba-tiba suara Frankenstein menghilangkan keheningan yang terjadi.
" bagaimana denganmu (name) ? "

(name) pun mengangkat kepalanya dan menatap Frankenstein sedikit takut,
" maksudnya? "
" siapa dirimu yang sebenarnya Akagami (name)? "
" mampusss gua harus jawab apa nih.. " batin (name)

" saya Akagami (name), siswi SMA YE RAN, kelas ........" ucapan (name) terpotong oleh Frankenstein,
" maksudku bagaimana dengan kekuatan mu itu ? "
" itu............... " jeda sesaat sebelum (name) melanjutkan ucapannya
" aku juga tidak tau, aku kehilangan ingatanku saat masih kecil "

" apa dia salah satu dari kalian ? " tanya Frankenstein pada M-21,
" bukan, tapi kami diminta untuk menangkapnya "
" kenapa? " tanya Frankenstein lagi
" kami tidak diberitahu alasannya hanya diperintahkan untuk menangkapnya " jawab M-21.
" Yaampun,apa salahku " batin (name) menangis.

" Aku mengerti, lalu apa yang akan kau lakukan sekarang ?"- Frankenstein
" Kalau kau tidak punya tujuan, tinggallah di sini" lanjutnya
" Apa maksudmu!?" Tanya M-21 sedikit ngegas.
" Kau telah melindungi murid-murid ku, berkata dirimu dan temanmu mereka hanya mendapatkan luka ringan " jelas Frankenstein
" Tapi aku tidak memaksamu" lanjutnya

" Bukankah kau terlalu mudah percaya, dan juga aku bukanlah orang baik seperti kalian " ucap M-21
" Itu tidak penting yang terpenting adalah keputusan master " jawab Frankenstein sambil menatap Raizel, dan Raizel pun mengangguk,
" Kalau begitu aku tidak akan membiarkan mu pergi, kebetulan kami sedang butuh karyawan " - Frankenstein sambil tersenyum, setelah itu dia mentap (name) lalu berucap
" Dan untumu Akagami (name), mulai sekarang kau akan tinggal di sini dan akan diawasi. TIDAK ADA PENOLAKAN " sambil menekankan kalimat terakhir.

Flashback end

(name) membaringkan kepalanya di atas meja mengingat hal itu membuat dia tidak bersemangat, tak lama pintu kelas terbuka dan masuklah Shinwu dan Manabu.
" Pagi (name) " sapa manabu
" Ya pagi juga ", (name) bangkit dari duduknya lalu menghampiri Shinwu.

Setelah itu (name) langsung menggambar sebuah bunga di gip shinwu.
" Apa yang kau lakukan (name) " ucap Shinwu protes, setelah selesai menggambar (name) segera kembali duduk tanpa membalas ucapan Shinwu. Tak lama Raizel datang lalu mendekat ke arah Shinwu dan menatap gip Shinwu.

" ini terlihat aneh kan?" Tanya Shinwu, tanpa menjawab Raizel mengeluarkan sebuah spidol lalu menggambar sebuah wajah kucing di gip Shinwu dan tentu Shinwu kaget dengan hal itu.
" Rai juga ?!" Ucap Shinwu
" Sudah kuduga, kau juga ingin mencoret-coret " ucap Manabu.

Setelah selesai Raizel segera duduk sedangkan para siswi langsung memfoto gambaran Raizel di gip Shinwu, (name) melirik Shinwu dan Manabu lalu melirik sekilas Raizel,
" Aku tidak mengerti jalan pikirannya " batin (name). Tak lama bel pun berbunyi dan guru masuk untuk menerangkan pelajaran, sedangkan (name) tidur seperti biasa.

























Skip pulang sekolah

(name) sedang membereskan buku-bukunya karena ketika jam pelajaran terakhir dia tidak bisa tidur karena guru yang terus menunjuknya untuk menjawab pertanyaan,
" Akhirnya selesai juga, Manabu ayo kita main game yang baru di keluarkan itu " ucap Shinwu
" Ayo aku sudah membelinya "
" Bagus "

" Kau mau main game dengan tangan seperti itu, Rai mau ikut main game, dirumahku ?" Ajak Manabu
" boleh juga tuh, tapi kalau main game kamu payah sih jadi biar ku ajari " ucap Shinwu sedangkan yang diajak bicara hanya diam dam dan menatap mereka.

" Kenapa?, Sudah ada janji?" tanya Manabu
" Ah....,kau tinggal di rumah kepala sekolah ya " ucap Shinwu
" Benar juga beliau pasti khawatir kalau kamu pergi tanpa izin " sahut Manabu
" Bagaimana dengan mu (name)?" Tanya Shinwu, (name) yang sejak tadi terabaikan dan hanya menjadi pendengar bahkan sudah hampir pergi dari situ langsung menghentikan langkahnya.

" Maaf aku ada janji, mungkin lain kali saja " setelah itu dia pergi begitu saja,
" Dia ada janji dengan siapa?, Apa jangan-jangan dia pun pacar " ucap Shinwu
" Jangan menyebar rumor yang tidak benar " tegur Manabu
" Kan siapa tau saja "
" Pacar?" Batin Raizel bingung













Sedangkan (name) sedang berjalan menuju rooftop sekolah, ketika sampai dia melihat kepala sekolah dan M-21 yang sedang berbincang,
" Bagiamana hari pertama bekerja di sekolah?" Tanya kepala sekolah
" Tidak ada yang spesial, lagipula aku bekerja hanya karena sudah diperbolehkan untuk tinggal dan tidak ada yang tau sampai kapan". Jawab M-21

" Apa sifatnya tsudere ?" Batin (name) yang bersandar pada dinding di samping pintu rooftop sambil mendengarkan, tak lama Raizel datang dia menatap (name) sekilas lalu berjalan ke arah kepala sekolah dan (name) mengikuti dari belakang.

Frankenstein menunduk hormat kepada Raizel,
" Franken dunia ini benar-benar sudah berubah "
" Karena anda tertidur lumayan lama, master "
" Manusia memang luar biasa, anak-anak muda itu memiliki apa yang tidak ku miliki. mereka bilang kalau aku memiliki 'itu' aku bisa menjadi lebih hebat " ucap Raizel
" Aku tidak akan tersesat, dan terkadang mengambil jalan memutar pun tidak masalah, mereka juga memainkan yang namanya game di situ " lanjutnya

" Tunggu apa yang dia/beliau maksud handphone " batin (name) dan Frankenstein sama-sama terkejut,
" Maaf kan saya, akan segera saya siapkan untuk anda " ucap Frankenstein
" Itu terlalu berlebihan sampai bilang kalau kau memiliki 'itu' kau bisa jadi lebih hebat " batin (name) lalu menghela nafas.






















































Hallo semuanya author balik lagi
♡(> ਊ <)♡

Maaf ya kalau author hiatusnya kelamaan, maaf juga kalau chapter ini membosankan dan gak jelas (-_-;) ಥ‿ಥ

Semoga kalian suka dengan chapter kali ini, sampai jumpa di chapter berikutnya (◍•ᴗ•◍)❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pindah || {Noblesse X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang