PROLOGue

371 38 22
                                    


HAII^^... nama aku Yang Jungwon kalian boleh manggil Jungwon atau Uwon... hehehe

kalian mau mendengar ceritaku? sini sini duduk yang rapat sediakan popcorn dan teh... 






kisah ini bermula saat aku berumur 3 tahun dimana aku adalah bocah tembam yang usil dengan yang disekitar aku...

Waktu itu aku tangah bermain di halaman rumah bersama appa dan ditemani oleh eomma yang duduk di rumput yang beralaskan tikar.

Disaat sedang bermain appa, tiba tiba langit menjadi gelap beserta awan yang membawa petir merah. 

Aku ketika itu terkejut apabila melihat eomma berada disebelah kami sekelip mata dan appa ku menyuruh eomma membawaku masuk kerumah dan mengunci pintu.

Boleh ku lihat eomma mengangkat kedua tangannya seperti orang berdoa dan merapalkan perkataan 


"Oh rechter Gurdian, der die Erde beschützt, beschütze uns vor dem Unheil, das dieses Land befallen hat... Komm!!!..."

"wahai Gurdian Kanan yang melindungi bumi, lindungilah kami dari bencana yang menimpa tanah ini... DATANG!!!..."


Seketika cahaya emas menyelimuti eomma ku setelah merapal spell dan tiba tiba serang pria berjubah putih bergaris emas muncul dihadapan kami dan berkata...

"Noona... udah lama ga bertemu?" sambil tersenyum kearah eomma ku terlihat wajah nya sendu bersamaan senyuman itu.

"Mingyu, boleh dengarkan permintaan noona?... 

tolong jaga Uwon, lindungi anak noona dari musuh dan ajarkanlah dia tentang kekuatannya yang telah lama tersembunyi di dalam dirinya" sambil melihat kearahku dengan air yang mengalir dari pelupuk matanya dan tersenyum indah.

Aku tidak tahu bahawa itu adalah senyuman terakhir yang aku dapat dari eomma. 

Lalu lelaki yang dipanggil eomma ku dengan nama Mingyu itu terdiam beberapa saat stelah itu dia berkata..

"Noona kita sudah berjanjikan? aku akan selalu menunaikan permintaan noona, 

dan untuk keponakan ku aku akan menjaga dan melindungi nya dan akan mengajarnya untuk mengawal kekuatan itu..".

Yang boleh ku ketahui bahawa dia adalah pamanku setelah mendengar dia berkata "keponakan ku". 

Aku ketika bingung dengan keadaan yang tengah berlaku ketika ini. Kemudian eomma memeluk diriku seakan itu adalah perpisahan selamanya dan menangis...

"Uwon ikut paman Mingyu ya" sambil tersenyum mengangguk dihadapan ku. 

Air mata eomma masih mengalir membasahi pipi nya dan itu membuat hatiku sakit melihat eomma menangis aku ikut menangis dalam pelukan hangat eomma untuk kali terakhir.

"hiks hiks eomma mau pelgi te manya? Uwon mau cama eomma dan appa nda mau pelgi... huaaaaaaaa..." aku menangis sekencangnya apabila eomma menyuruhku mengikut pamanku.

"shsshhhh udah ya ga perlu nangis sayang, eomma ga pergi ke mana mana kok eomma sama appa sentiasa ada disamping Uwon dan selalu berada di hati kamu... 

ikut sama pama Mingyu ya?" dengan tampil yang masih tersenyum.

Mingyu menoleh kearah lain, enggan melihat perpisahan kedua ibu dan anak itu untuk kali terakhir dan menghapus secuil air mata yang hampir jatuh. 

TAKE MY HAND [JAYWON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang