Bab 9 = melanjutkan pendakian

42 5 0
                                    

Esok pun tiba. Mereka bangun lebih awal untuk melanjutkan pendakian mereka hingga ke pos 2.

Mereka bangun pada pukul 06.30, kemudian mereka bergegas untuk mandi. Kemudian, saat mereka selesai mandi, mereka melipat tenda mereka dan menaruhnya di tas gunung mereka masing-masing.

Saat mereka selesai melipat tenda mereka, Mereka bergegas untuk mendaki ke pos selanjutnya.

"Kamu udah agak mendingan san?" Tanya Bayu
"Udah yu" jawab Santi
"Oh syukurlah" jawab Bayu
"Dah siap semuanya?" Tanya Bayu ke semuanya
"Udah" jawab Santi, Tio, Ica bersama-sama
"Barang-barangnya udah di bawa semua?" Tanya Bayu
"Iya, udah semua" jawab Santi
"Udah semuanya, ga ada yang ketinggalan" sambung Tio
"Ya udah, ayo jalan" ajak Bayu
"Ayo" ucap Santi, Tio, Ica bersama-sama

Kemudian mereka pun melanjutkan pendakian untuk mencapai puncak gunung

Di tengah perjalanan, Tio merasakan ada yang berat di pundaknya dan merasakan ada yang memegang kakinya hingga membuat dia susah untuk bergerak

"Kamu kenapa io?" Tanya Ica bingung melihat Tio
"Kaki sama pundak ku berat banget rasanya, kaya ada yang megangin gitu" jawab Tio sambil mencoba untuk menggerakkan kakinya dan pundaknya
"Kok bisa" ucap Ica bingung
"Gatau" jawab Tio mulai lemas

Selesai menjawab pertanyaan Ica, Tio pun tak sadarkan diri karna tak kuasa menahan berat di pundak nya dan kakinya. Bayu, Ica, Santi pun panik melihat Tio tak sadarkan diri. Akhirnya Bayu mengambil air botol yang ada di dalam tasnya, dan mengusap airnya ke wajah Tio sambil berdoa kepada Tuhan semesta alam, karna Bayu khawatir yang membuat pundak Tio berat itu bukanlah sakit pundak biasa melainkan ada jin yang memegang pundaknya.

Setelah sadar. Akhirnya, Tio tidak merasakan berat lagi di pundak dan kakinya.

"Masih berat ga io?" Tanya Bayu
"Udah ga lagi" jawab Tio
"Oh syukurlah. Ya udah kita lanjut daki lagi, biar keburu ke pos 2 nya" ucap Tio
"Oh ya udah ayok" ucap Santi, Ica bersama-sama
"Kamu gimana io, takut nya masih ga kuat" tanya Bayu
"Oh udah kok, udah kuat. Ayok lanjut lagi" jawab Tio

Mereka pun melanjutkan pendakian untuk menuju pos 2.

Dan selang beberapa jam, mereka mencium bau yang sangat menyengat. Mereka pun mengikuti asal bau tersebut, dan akhirnya mereka menemukan sebuah sekumpulan sesajen yang tergeletak di bawah pohon besar. Mereka pun kaget melihat sekumpulan sesajen tersebut.

"Astaga, banyak banget sesajen nya" ucap ica kaget
"Kan ini gunung, ya pasti buat persembahan makhluk halus " ucap Santi
"Jadinya di pohon itu angker dong, banyak penunggunya" ucap Tio
"Ssttttt.... Jaga bicaramu io" saut Bayu dengan nada sedikit tinggi
"Ya kan aku bener yu" ucap Tio ketus
"Ya jaga bicaramu io, ini di hutan" ucap Tio lebih ketus
"Udah ga usah debat, lupain aja lah. kita lanjut daki aja, aku takut" ucap Santi ketakutan
"Ya udah yok" ucap Bayu

Tapi Tio masih memandangi sekumpulan sesajen tersebut.

"Ayok io, lanjut daki lagi" ucap Bayu sambil mendorong tubuh tio menjauh dari tempat tersebut.

Mereka pun akhirnya melanjutkan pendakian, karena hari sudah ingin gelap. Tanpa sadar Tio pun diikuti maklum halus, gara-gara perkataan nya tadi.

Next↓↓↓

Jangan lupa VOTENYA YA
MAKASIH

Kampung Setan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang