Author's Pov
Saat ini pukul 19.00 Rainela baru sampai di rumahnya, rumahnyapun tampak seperti biasanya sepi.walau saat ini ada Mbok Ratmi dan Mang Udin, tetapi tetap saja ia merasa sepi. Biasanya saat kedua orang tuanya pergi ia selalu berdua dengan kakaknya. Tetapi sekarang kakanya harus kuliah ke luar negeri. Oh iya Rainela dan Kakaknya hanya berjarak dua tahun jadi saat ini kakaknya sudah menempuh dunia perkulihan selama dua tahun walau sesekali pulang saat liburan.
"Eh non udah pulang, udah makan belum non?" ucap mbok Ratmi begitu melihatku memasuki pintu rumah
Rainela tersenyum lesu, saat ini ia benar benar Lelah karena praktik laboratorium benar-benar sampai sore.
"Belum Mbok"jawabnya
"Kalo gitu si Mbok masakin ya" tanyanya
"Eh gausah Mbok aku bisa sendiri kok, Mbok istirahat aja ya" ucap Rainela lembut, karena seperti sebelumnya Rainela selalu sungkan untuk menyuruh Mbok Ratmi.
"Non, kali ini biar Mbok aja ya, biar non istirahat dulu baru pulang" ucap si mbok
Akhirnya Rainelapun pasrah, karena tidak ada tenaga juga untuk melawan Mboknya.
***
Selesai mandi ia pun menaruh handuk diatas kepalanya yang basah karena habis keramas, tetapi deringan ponsel pun membuatnya mencari kebedaraan bunyi tersebut.
Dringgg dringgg dringggg
Tertera di layar ponsel nama kakanya
Bang Andre
"Abanggggggg kapaaannnn pulanggg" ucap Rainela berjingkrak senang melihat Kakaknya menelponnya
Terdengar tawa renyah dari kakanya
"wow santai dong, adek abang kayanya udah rindu berat ni sama abang"
"Ah tau ah abang mah gitu nyebelin"
"sebentar lagi sayang, tunggu aja yaaa nanti abang bawain oleh-oleh deh"
"Asikkk bener yaa bang"
"iyaa, kamu gimana kuliahnya lancar kan?"
"Lancar Bang, aku ikutan BEM dong tapi gatau si keterima atau engga"
"Wah bagus dong, tapi jangan sampe kecapean Ra..."
Sebenarnya Andre kurang menyetujui Rainela mengikuti Organisasi di kampusnya, tetapi kakaknya tau kalau Rainela selama ini kesepian jika dirumah oleh sebab itu ia pun akhirnya menyetujui agar Rainela bisa mengisi waktunya
"Iyaaa bang, gaakan itu mah. Aku kan juga perawat bang santai ajaaa, nanti abang aku urusin kalo udah kakek kakek" tawanya menggelegar ketika meledek kakanya
"yeh kamu jarak kita kan Cuma dua tahun, kalo abang udah kakek kakek berarti kamu juga udah nini nini ahahahahah" sekarang giliran kakaknya yang meledek
"oh iya abang lupa kasih tau deh, di kampus kamu kan ada temen abang juga, satu fakultas sama kamu tapi dia di prodi kedokteran"
"oh iya? Terus?" tanya Rainela tidak terlalu tertarik dengan ucapan Kakaknya
"ih kebiasaan kamu mah ga pernah tertarik, bilang kek kenalin aku dong bang namanya siapa" ucap kakaknya
"ih ngapain banget males, ga level sama temen abang mah" sahut Rainela
"Dasar kamu ya, pantes aja masih ngejomblo wleee"
Detik itu juga kakaknya langsung memutuskan sambungan teleponnya karena tahu pasti sehabis itu Rainela akan mengamuk dan benar saja

YOU ARE READING
Rainela
Non-FictionRainela, mahasiswi Keperawatan yang aktif mengikuti organisasi, pintar dan cantik. Rainela memiliki sahabat yang juga kuliah di Universitas yang sama dengannya. Saat Rainela mendaftarkan dirinya di BEM Fakultasnya ia pun dekat dengan ketua BEM, Efan...