"Abang" Lirih Rainela
"Ade abang kenapaa disini ujan ujanan si, kamu ga minta jemput ke mang udin? Kan kaka udah bilang kalo misalnya darurat atau terjadi sesuatu langsung telpon orang rumah" Ucap Andre sedikit khawatir dan marah dengan apa yang terjadi pada Rainela. Marah karena ia harus melihat adiknya sendirian seperti ini.
"Aku gapapa bang, aku kan udah gede" Ucap Rainela menyakinkan abangnya
"Yaudah yuk naik keburu tambah deres" Ucap Andre meraih tangan Rainela
*
Sedangkan disisi lain seorang pemuda yang menggunakan motor besarnya berusaha secepat mungkin untuk bisa sampai ke tempat yang ia tuju
Basah menyelimuti tubuhnya ketika sampai dirumah sakit. Kini ia berlari menyusuri lorong rumah sakit untuk melihat kondisi seseorang yang sangat ia sayangi
"Gimana keadaannya dok? " Tanyanya dengan sangat amat khwatir
"Sangat kritis, tekanan darahnya sempat turun diikuti dengan saturasi oksigennya. Dan tadi pasien sempat mengalami henti nafas dan henti jantung.. Dan kita sudah lakukan CPR serta bantuan pernapasan syukurlah nadi dan nafasnya kembali. Kamu bantu doa" Ucap seorang dokter
Pria tersebut menyandarkan tubuhnya dinding dan menangis dalam diam
Ia berharap Tuhan tidak mengambil orang yang paling ia sayangi...
*
Begitu sampai dirumah Rainela langsung mengomeli kakanya, ia sebal Andre tak bilang dahulu kalo ia akan pulang...
"Abanggg ih kenapa si pake kejutan kejutan segala, kalo mau pulang bilang bangg kan aku bisaa jemput di bandara siapin makanan ish awas ya kalo kaya gitu lagi" Ancamnya
"Iyaaa iyaaa, lagian juga sekarang abang yang di kasih kejutan sama kamu liat kamu kaya tadi" Ucapnya
"Apaan orang ga kenapa kenapa"
"Iya ga kenapa kenapa karna abang dateng tepat waktu" Sahut Andre
"Udah ah males ngomongin itu, mana oleh oleh sini? " Tagih nya
"Dih gitu, masa mentingin nya oleh oleh"
"Ya harus itu mah wle" Ledek Rainela
"Emang dasar sini kamuu" Ucap Andre sambil mengejar Rainela
Hari ini adalah hari libur kuliah, tapi Rainela sudah ada janji Rapat dengan anggota di dapartemennya. Ia memutuskan untuk rapat di salah satu caffe di sekitar kampusnya
"Raa, sekarang kan libur jalan jalan yuk" Ajak Andre
"Ih apaan abang ga liat aku udah rapih gini, gabisa bang anak organisasi mau rapat" Ucap Rainela
"Yaampun gini nih yang abang ga suka kalo kamu ikut organisasi, pasti jadi gaada waktu" Ucap abangnya
"Ayolah Ra kamu tega banget si abang jauh jauh kesini masa cuma dirumah aja " Rengek abangnya.
Rainela sebenarnya sangat ingin sekali pergi dengan abangnya, tapi Rainela tidak bisa mengabaikan tugasnya selalu kepala dapartemen
"Yaudah bang win win solution, kita pergi abis aku kelar rapat ya. Paling ga lama si jam 1 kelar" Ucapnya
"Tipicaal anak organisasi banget ya win-win solution dasar, yaudah nanti abang jemput kamu naik ojol aja sekarang, abang juga mau ketemu sehabat abang, eh kamu ga mau abang kasih tau apa atau kenalin ke sahabat abang yang abng bilang satu fakultas sama kamu? " Tanyanya
"Gak males, gaada waktu sibuk. " Ucap Rainela memutar matanya malas.
kebiasaan emang abangnya
"Yudah aku berangkat dulu ya Assalamu'alaikum,
" Wa'alaikumussalam hati hati"
"Iya"
*
Rainela's pov
Akupun sudah sampai di salah satu coffe tempat kita akan rapat... Kami juga mengundang Ka Efan dan Juga Ka Reyhan. Ka Efan datang dengan ka Berliana, walaupun ka Berliana tidak diseperti orang yang menyebalkan dan duduk terpisah tetap saja aku merasa tidak nyaman
"Baik Terima kasih Ka Efan, Ka Reyhan dan temen temen semua yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir. Mungkin bisa kita mulai aja rapatnya ya ka dan temen temen"
Mereka pun mengangguk setuju
"Iya ka Efan dan Ka Reyhan sebelum pertemuan ini, dari dapertemen keilmuan dan pendidikan telah mengadakan rapat ka... Bebarapa sudah kami bahas, disini kami ingin meminta pendapat dari ka Efan dan Ka Reyhan untuk hal yang sudah kita diskusikan... Jadi untuk konsep acaranya kita pengen webinar internasional ini bisa mengundang beberapa ahli dari bidang yang sesuai dengan jurusan kita ka, jadi seperti integrasi tenaga kesehatan... Ada narasumber dari Kedokteran, keperawatan dan farmasi nya.. Kemarin kita ngusulin beberapa ide soal tema yang lagi hype yaitu isu kesehatan mental. Nah menurut ka Efan dan Ka Reyhan bagaimana? " Jelas ku
Tampaknya ka Efan dan Ka Reyhan menunjukan senyum yang mengembang
"Wah keren kalian, keren parah padahal saya cuma minta konsep kasar tapi kalian bener bener nyusunnya secara rinci. " Ucap ka Efan
"Iya untuk sekarang ini gue setuju dengan konsep kalian, kita bisa tambahin embel embel COVID-19, jadi kaya isu kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19 biar lebih relate" Ucap ka Reyhan
"Iya setuju, untuk lebih rincinya mungkin nanti kita bahas kalo kepanitiaan udah kebentuk, yang penting kita udah punya satu tema yang bakal kita bahas dan ajuin nanti" Ucap Ka Efan
Akupun mengangguk paham
"Untuk kepanitiaan nya sudah kalian susun Ra? Siapa menjadi ketua pelaksana, wakil, koor acara dan lain sebagainya? " Tanya ka Efan
"Belum ka, kamarin kami masih bingung untuk penempatannya, barangkali ka Efan dan Ka Reyhan punya saran" Ucapku
"Untuk ketua acara mungkin bisa dari kepala dapartemennya, jadi biar sekalian kan kamu juga pasti yang ngerti konsep acaranya gimana" Ucap Reyhan
Ka Efan hanya tampak berpikir
"Iya boleh, nanti untuk wakil dan koor acara bisa dari salah satu anggota dapartemen ini juga" Ucap Ka Efan
"Gimana Ra dan temen temen? " Tanyanya lagi
"Aku siap ka, cuma aku juga pengen nanya ke temen temen yang lain apa sebelumnya ada yang bersedia? " Tanyaku
Semua terdiam dan tersenyum
"Engga Ra aku setuju kamu" Ucap salsa
Dan diikuti anggukan yang lain
"Oke sepakat ya kamu Ra jadi ketua pelaksananya" Ucap Efan sambil tersenyum
"Baik ka" Ucapku
"Oke dari temen temen yang lain ada yang pengen tanya ke ka Efan dan ka Reyhan lagi? " Tanyaku
Dan kami masih banyak membahas terkait dengan proker kami yang lainnya, sampai pada tepat pukul 12.30 kami mengakhiri rapatnya
Ka Efan berjalan ke arah ka Berliana dan menawarkan minum
Romantisnya pekikku
Akupun harus segera bergegas keluar karena katanya bang Andre sudah sebentar lagi sampai.
"Guys pamit duluan ya udah dijemput" Ucapku berdiri dan merapihkan tasku
"Eh cepet Ra, mau malem mingguan ya" Tanya Dara dan aku lihat ka Efan pun menoleh ke arahku
"Udah mau pulang Ra? " Tanyanya
"Um, iya ka udah dijemput" Ucapku gugup karena merasa tak enak dengan Ka Berliana, tapi anehnya ia tetap memasang senyum manisnya
"Hati-hati ya" Ucapnya
Dan akupun segera bergeges keluar, aku merasa didalam benar benar sangat panas.
Apakah aku cemburu?
Jangan ditanya
***
hallo! kalo kalian suka cerita ini jangan lupa vote & comment ya biar author tambah semangat buat update hihiw
see u next part >>>>
YOU ARE READING
Rainela
NonfiksiRainela, mahasiswi Keperawatan yang aktif mengikuti organisasi, pintar dan cantik. Rainela memiliki sahabat yang juga kuliah di Universitas yang sama dengannya. Saat Rainela mendaftarkan dirinya di BEM Fakultasnya ia pun dekat dengan ketua BEM, Efan...