HBR #01🔥♡

6 1 0
                                    

#RUMAH RASA NEREKA

   Jangan lupa vote and comen, gak di pungut biaya ygy. btw TYPO bertebaran tandain aj yoo.

"Tuhan apakah aku tak pantas untuk merasa bahagia?? Kenapa selalu rasa sakit dan kecewa yang ku dapatkan".
_

^°^ ^°^ ^°^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


^°^ ^°^ ^°^

TOK

TOK

TOK

  Tiga kali ketukan pintu yang membuat gadis di dalam kamar itu terbangun. dia Gretha Bellance Hanasta.

"Apaaa" jawab Gretha dengan suara serak

"t , tuan besar ada di rumah nona" ucap suara wanita paruh baya. Bi Ayu, kepala pelayan di rumah besar itu

"Anj" umpat Gretha dan langsung membuka matanya lebar. "Bentar bi Gretha mandi dulu" sambung Gretha

  Sebelum dia bangkit dari kasur dia mengambil selembar foto di dalam laci nakasnya lalu dia cium

"Pagi mama, abang, jeje" ucap Gretha. itu adalah salah satu hal wajib selama ini dia lakukan setiap bangun pagi.

  Setelah selesai menyapa dia menaruh kembali foto itu ke dalam laci agar tidak di ketahui sang ayah. Setelah dia langsung menunju kamar mandi. 20 menit dia sudah siap dengan baju seragam nya dia pun langsung turun dan menunju ke arah dapur.

  Memasuki ruang makan dia melihat seorang lelaki paruh bayaaa yya itu papanya sendiri Arnold. Entah apa yang bakal di katakan papanya hari ini.

"Pagi" sapa Gretha dengan suara dan ekspresi datarnya. dan langsung duduk di sebelah Arnold

"Pagi Gretha. Bagaimana nilai mu?" Tanya Arnold

"Seperti biasa" jawab Gretha sambil memakn sarapannya

"Bagus perthankan. Papa dengar kamu semenjak masuk SMA suka keluyuran tidak jelas pulang tidk pernah tepat waktu. Ngapain saja kamu?? bagus kamu belajar saja di rumah" ucap Arnold pada Gretha

"Bukan urusan papa yang penting nilai ku tdk turun dan selalu sempurna sesuai ke inginan papa" ucap Gretha langsung berdiri dari duduknya dan ingin meninggalkan ruang makan.

BRAK

  Suara gebrakan meja dari Arnold. Gretha membalikkan badannya dan menghadap ke arah Arnold. tidak ada tatapn rasa takut tidak ada tatapan sopan yang ada hanya tatapn datar menatap sang papa.

"GRETHA!!" Bentak Arnold yang di balas gretha denga mengangkat alisnya sebelah sakan akan bertanya apalgi?

"Kamuu jangan malu maluin keluarga hanasta dengan keluyuran tidak jelas seperti itu." ucap Arnold.

"Stop buat ngekang saya tuan, semua kemauan anda saya turuti jadi tolong berikan saya kebebasan...." ucap Gretha memotong ucapan Arnold.

"Saya tidak akan pernah memalukan nama keluarga hanasta karna apaa??? Saya tidak pernah anda akui tuan. Siapa yang kenal saya?? Saya bahkan tidak memakai marga yang sama dengan anda. " sambung Gretha dan menatap tajam pada ayahnya sambil tertawa sinis.

𝐇𝐮𝐫𝐭 𝐁𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐲 || On-GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang