Aku Suka Dia

58 8 0
                                    

Part 2.
Di tempat Alifa dan Fadhil.
"Oppa kita jalan-jalan yuk,"ajak Alifa.
"Lah kita kan tadi dah jalan-jalan,"ucap Fadhil.
"Itu tadi Oppa bukan sekarang,"ucap Alifa.
"Ya udah ayok,"ucap Fadhil.
Sementara di rumah Alwi.
"Alwi mau keluar dulu sama kak Tammy ya bang,"ucap Alwi.
"Tammy jangan cepat-cepat bawa mobil!"ucap Cole.
"Oke bang,"ucap Tammy menunjukkan gigi putihnya.
"Assalamualaikum,"ucap Tammy dan Alwi lalu pergi.
"Waalaikumsalam,"ucap Clay dan Cole sementara di mobil yang dikendarai oleh Tammy, Alwi hanya sibuk membaca buku di kursi depan.
"Al kamu gak bosen apa baca buku mulu?"tanya Tammy sesekali melirik Alwi lalu kembali fokus.
"Gak,"jawab Alwi singkat dan melanjutkan membaca buku.
"Pantesan aja pintar belajarnya aja kalau mau berhenti susah amat!"ucap Tammy.
"Bilang aja iri kan,"ucap Alwi PD.
"Pala lo iri!"ucap Tammy.
"Kak nanti kita makan aja di restauran bernuansa Jepang yang ada di sana,"ucap Alwi menunjuk ke arah restauran.
"Iya,"ucap Tammy.
Skip di restauran.
"Permisi kak mau makan apa ya?"-Pelayan.
"Sushi dan Matcha,"ucap Alwi dan Tammy.
"Baik silakan ditunggu,"-Pelayan.
"Alwi,"panggil Seseorang yang memiliki nama pun menoleh dan yang memanggil adalah Quin.
"Ya kenapa Quin?"tanya Alwi.
"Aku boleh gabung gak?"tanya Quin.
"Boleh kok nih kamu duduk di sini aja,"ucap Alwi menunjuk kursi sebelahnya.
"Cie ngomongnya pakai 'Aku dan Kamu' sejak kapan kalian pacaran,"ucap Tammy iseng.
"Ish apaan sih kak!"ucap Alwi.
"Cie malu-malu kucing,"ucap Tammy.
"Astaghfirullah gini amat punya kakak gak peka,"batin Alwi.
"Alwi sejak kapan kamu pacaran sama Quin?"tanya Tammy menggoda Alwi.
"Apaan sih,"ucap Alwi sinis.
"Cie sok cuek sama sok sibuk pedahal aslinya itu Salting kan?"tanya Tammy memastikan.
"Stop ya kak aku emang suka sama Quin tapi plis jangan bikin aku malu di depan orangnya!"ucap Alwi keceplosan sementara Tammy terbahak-bahak melihat Alwi yang langsung Salting sementara Quin ia berusaha menahan pipinya yang sudah merah merona karena ucapan Alwi bukan SALTING saja tapi Quin juga menahan Tawa ketika melihat wajah Salting Alwi.
"Aduh maaf ya Quin,"ucap Alwi.
"Gak apa-apa kok Wi,"ucap Quin dengan senyum manisnya.
"Cie Alwi Salting,"ucap Tammy.
"Astaghfirullah, sabar Wi sabar nanti lo timpuk aja dia di rumah,"batin Alwi menatap tajam Tammy.
"Mbak Sushi 3 dan Matcha nya juga 3 sekalian buat adik ipar,"ucap Tammy.
"Singkat cerita ada sebuah wanita yang memiliki dua kakak laki-laki dan satu adik laki-laki, wanita tersebut sering sekali mengejek dan membuat adiknya kesal dan wanita itu sering sekali mengatakan adiknya itu sok cuek dan sok sibuk pedahal dirinya saja menyukai sahabat kecilnya bernama Masaji Wijayanto,"ucap Alwi yang berpura-pura membaca buku.
"Fiks nih anak nyindir gue,"batin Tammy sementara Quin hanya tertawa dalam diam.
"Ini makannya silakan dinikmati,"-Pelayan.
"gomabseubnida,"ucap Tammy.
"Itu Korea sedangkan kita lagi makan di restauran bernuansa Jepang,"ucap Alwi.
"Syukron,"lanjut Alwi.
"Itu Arab,"ucap Tammy.
"Arigatōgozaimashita,"ucap Quin.
"Ya,"-Pelayan lalu pelayan pun pergi dan mereka bertiga pun memakan makanannya.
"Lindungi,"teriak Alwi ketika mendengar bisikan.
"Alwi kamu kenapa?"tanya Tammy.
"Gak apa-apa kok kak,"ucap Alwi.

Panggilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang