Assalamualaikum, Utamakan Vote sebelum membaca.
Sementara di rumah Alwi.
"Aku janji akan menjaga anak ini."ucap Zahra entah pada siapa.
"Bagus rupanya kau tahu maksudku Zahra, Lindungi dia."ucap seseorang tak berwujud.
"Aku pasti mengerti maksudmu temanku."ucap Zahra.
"Alhamdulillah kalau begitu aku pamit aku harus mencari tahu sesuatu.".
"Baiklah berhati-hatilah."ucap Zahra.
"Assalamualaikum.".
"Waalaikumsalam."ucap Zahra.
"Kak Zahra belum tidur?"tanya Quin yang baru saja bangun.
"Kakak gak akan tidur karena kakak mau jaga kamu Quin."ucap Zahra.
"Tapi gak gitu juga kak kalau sekarang kakak belum tidur besok kakak gak bisa jaga aku."ucap Quin yang mendapat anggukan dari Zahra.
Skip Subuh kini mereka sarapan setelah melaksanakan sholat Subuh dan kini Zahra terpaksa keluar dari tubuh Tammy ia memutuskan untuk menjaga Quin tanpa menggunakan tubuh Tammy.
"Gila nih badan aku sakit semua."ucap Tammy.
"Ututu, Kasihan banget sih adik Abang tercinta."ucap Clay lembut.
"Hmm, Badan Alwi juga pada sakit loh Bang."ucap Alwi.
"Ututu, Kasihan banget sih lo Alwi."ucap Quin seolah mengejek jika ia hanya ingin diperhatikan.
"Kata siapa orang badan gue emang sakit."ucap Alwi.
"Yakin?"tanya Quin menatap Alwi yang membuat Alwi senyum sendiri.
"Astagfirullah nih si Quin ngapain tatap gue jadinya kan gue gugup."batin Alwi.
"Alwi lo gak apa-apa?"tanya Quin.
"Gak kok."ucap Alwi.
"Yakin gak salah tingkah?"goda Tammy yang mendapat tatapan tajam dari Alwi.
Sementara di sekolah.
"Yes akhirnya seorang Alifa Lubis datang ke sekolah lebih awal, Tapi belum dibuka nih sekolah."ucap Alifa tiba-tiba ia melihat bayangan hitam melintas dengan cepat ia pun mundur saat ia mundur ia tak sengaja menginjak kulit pisang lalu ia hampir jatuh tapi untung saja ada Fadhil yang sigap menangkap tubuh Alifa dan mereka bertatapan dengan lama.
"Ah,, Oppa ganteng banget."puji Alifa membuat lamunan Fadhil buyar.
"Hmm, Lo ngapain jam segini udah di sekolah?"tanya Fadhil.
"Gue cuma gak mau telat aja."ucap Alifa cengengesan.
"Kalau lo gak mau telat chat aja gue nanti gue antarin lo kok."ucap Fadhil.
"Hmm, Masih pagi udah bucin."ucap Suheil yang baru datang.
"Kita gak bucin kok."ucap Alifa.
"Fa ikut gue ke taman yok."ucap Suheil menarik lengan Alifa.
"Ih stop Alifa gak mau ikut Alifa maunya sama Oppa."ucap Alifa menatap Fadhil.
"Astaghfirullah tatapan nih anak kok bikin gue senang sih,"batin Fadhil.
"Hmm, Oppa lagi mikirin siapa sih?"tanya Alifa.
"Enggak kok gak mikirin siapapun."ucap Fadhil.
"Jadi lo gak mau ikut sama gue?"tanya Suheil.
"Mau aja soalnya di sini mah Alifa dikacangin."ucap Alifa lalu mereka berdua pun pergi.
"Gue sendirian dong, Mending gue ikut aja deh perasaan gue gak enak."ucap Fadhil lalu pergi.
Sementara di suatu tempat.
"Gue do'akan lo bakal dapat balasan Saskia,"batin Alin.
"Aduh kasihan banget matanya hilang satu ya."ucap Saskia.
"Lo ngapain di sini?"ucap Alin.
"Bukan urusan lo!"ucap Saskia.
"Ya Allah semoga aja Alin selamat gue gak mau ada korban lagi,"batin Ratu.
"Ratu sekarang kek biasa lepas talinya biarin aja dia kabur."ucap Saskia.
"Oke."ucap Ratu lalu melepas tali dan dengan cepat Alin kabur ke arah hutan.
"Aqeela cepatan lo ambil pistolnya."ucap Saskia yang mendapat anggukan dari Aqeela yang membawa pistol.
"Alin cepatan lo sembunyi gue gak mau lo jadi korban,"batin Ratu dan Aqeela lalu pergi mengikuti Saskia yang kini mengejar Alin sedangkan Alin ia bersembunyi di balik pohon.
"Gue tahu lo di sini Alin lebih baik lo keluar sebelum gue makin marah."ucap Saskia sedangkan Ratu ia membuka handphone nya lalu membuka aplikasi WhatsApp.
Via Chat On.
Ratu: Clay lo ke sini sekarang juga gue gak mau Alin jadi korban selanjutnya.
Clay: Gue udah ada di sana kok lo tunggu waktu yang tepat aja nanti gue bakal bawa Alin pergi asal lo alihkan perhatian Saskia!
Via Chat Off.
"Saskia tuh si Alin kemana sih perasaan gak ada deh."ucap Aqeela.
"Atau jangan-jangan dia udah keluar dari hutan."ucap Ratu.
"Gak mungkinlah."ucap Saskia.
"Lo lupa tempat kita ini dekat sama jalan keluar?"tanya Aqeela..
"Iya juga sih, Ya udah kita coba kejar dia sebelum makin jauh."ucap Saskia lalu berlari keluar hutan yang diikuti oleh Aqeela dan Ratu sedangkan Clay ia sudah berjalan keluar hutan dengan Alin dibelakangnya mereka segera ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi Alin.
Skip jam tujuh pagi di sekolah.
"Mala."panggil Rakha.
"Kenapa?"tanya Mala.
"Lo cantik banget hari ini."puji Rakha.
"Gue emang selalu cantik."ucap Mala.
"Lebih cantikan gue lah."ucap Alifa.
"Kita semua cantik kali."ucap Bebby.
"Iya dah tapi tetap aja lebih cantikan gue."ucap Alifa.
"Bagi gue Bebby tetap cantik sedunia."ucap Sinyo.
"Apaan sih orang lebih cantik Quin."ucap Alwi.
"Bebby."
"Alifa."
"Mala."
"Ya udah semuanya cantik di sini."ucap Alwi.
"Bebby ke kantin yok."ajak Sinyo.
"Hmm." Lalu mereka berdua pun pergi.
"Hallo Alwi."sapa Saskia.
"Hmm, Quin ke kantin yok."ajak Alwi menarik tangan Quin..
"Gays kita juga ke kantin yok mumpung masuk jam delapan jadi masih ada waktu."ucap Rakha yang diangguki oleh Mala, Fadhil, Suheil dan Alifa.
"Gays nanti pulang sekolah lanjut cari Alin pokoknya dia gak boleh lepas."ucap Saskia.
Holla, Maaf baru update sibuk soalnya sibuk mikirin alurnya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggilan
FanfictionKisah tentang seorang pria yang bisa melihat hantu sejak berusia 5 tahun, dia bernama Alwi dan dia memiliki tiga kakak yang bisa menenangkannya ketika ia rindu kepada Ibu dan Ayahnya yang cerai lalu meninggalkan mereka bisa dibilang mereka kini Brok...