What if? Gimana sih jadinya kalau Yoongi yang ngejer Eunha duluan??
Eunha berlari kecil untuk mempercepat langkah nya saat mendapat pesan dari Yoongi bahwa laki laki itu ada didepan gedung jurusan nya. Dengan mata yang mengedar, Eunha berusaha mencari keberadaan Yoongi. Laki laki itu parkir tak jauh dari pintu masuk, berdiri disisi mobil nya sambil memainkan ponsel nya.
"Yoongi" panggil Eunha sambil menghampiri laki laki itu. Yoongi memasukkan ponselnya kedalam kantung celana.
"Maaf ya, gara gara aku jadi merepotkan malam malam begini. Padahal tadi aku sudah suruh Yerin kirim ini pakai taksi online saja" ucap Eunha sambil menerima paper bag berisi salinan nya didalam sana, ada juga kunci apartemen nya yang tertinggal dirumah Yerin.
"Tak apa. Aku memang ada urusan juga disekitar sini" jawab Yoongi. Wajah laki laki itu selalu kaku seperti biasanya.
"Oh ya? Dimana?" Tanya Eunha.
Yoongi mengusap tengkuknya sejenak. "Ada, di caffe depan kampus" jawab Yoongi akhirnya membuat Eunha mengangguk angguk.
"Terimakasih ya, Aku masuk–"
"Selesai jam berapa?" Tanya Yoongi memotong.
"Hah?"
"Latihan nya selesai jam berapa?" Jelas Yoongi. Gadis itu memang sedang latihan musik untuk tampil di pagelaran seni jurusan nya.
"Oh paling jam 11, satu jam lagi" jawab Eunha membuat Yoongi mengangguk angguk.
"Aku masuk dulu, ya. Terimakasih sudah mau antar ini" ucap Eunha sebelum akhirnya meninggalkan Yoongi didepan gedung jurusan nya.
Eunha sebenarnya merasa tak enak dengan Yoongi. Pembawaan laki laki itu yang selalu diam dan dingin membuat Eunha masih saja segan meski sudah kenal sejak SMA dengan Yoongi. Mereka bisa berteman juga karena Yerin yang berpacaran dengan Taehyung. Jadi mereka jadi sering ikut main bersama.
Sebenarnya Yoongi bukan orang jahat, ia sangat baik. Ia sering kali membantu Eunha, tapi tetap saja rasa segan itu masih ada. Dan juga rasa canggung yang kadang hadir antara mereka berdua. Tapi setidaknya, entah kenapa Eunha selalu merasa aman dengan laki laki itu.
Eunha mengernyit melihat isi paper bag, bukan hanya baju salinan dan kunci apartemen nya saja yang ada disitu, tapi satu jaket yang tampak besar juga ada disana. Wangi parfum yang terasa familiar merebak, "Hah? Jaket Yoongi?" Gumam Eunha bingung.
"Apa tak sengaja dimasukkan kesini ya?" Gumam Eunha lagi.
Malam ini memang agak dingin dan Eunha lupa bawa jaket, terlebih bajunya yang tipis dan pendek membuat udara dingin makin terasa. "Boleh dipakai tidak ya?" Tanya Eunha sendiri dengan ragu.
Sibuk berpikir akhirnya Eunha memakai jaket yang kebesaran itu, "Nanti aku kembalikan deh kalau sudah dicuci" putus Eunha akhirnya. Ia yakin Yoongi tak akan sepelit itu juga kok.
****
Eunha keluar gedung sambil melambaikan tangan pada teman teman nya, latihan akhirnya selesai meski waktunya jadi lebih lama 30 menit. Mereka baru selesai jam 23.30 malam. Dengan cepat Eunha mengeluarkan ponselnya, hendak memesan taksi online.
"Eunha, belum pulang?" Suara June, seniornya, terdengar menyapa.
"Eh kak, belum. Mau pesan taksi online" jawab Eunha sambil tersenyum tipis.
"Tak usah, aku antar saja ya?" Tawar June. Seniornya itu memang ada gelagat aneh, menurut teman teman Eunha, June menyimpan rasa pada gadis itu. Tapi Eunha sama sekali tak punya perasaan spesial pada lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What if? (My homemate Universe)
FanficGimana sih kalau Eunha dan Yoongi enggak pisah waktu itu? Gimana sih kalau ternyata mereka enggak langsung nikah? Gimana sih kalau profesi Yoongi bukan CEO? Dan banyak lagi perandaian lain nya yang mungkin akan direalisasikan disini.