2010 + 2011

45 9 0
                                    

18 Desember 2010
15:45
_______________________

Seorang pria manis berjalan kearah danau setelah perayaan ulang tahun nya, seperti biasa Paria manis itu akan duduk dan membaca novel Tere Liye - Rindu yang menjadi candu nya saat itu, dengan Play music yang selalu dirinya bawa tanpa lupa berjalan sambil mendengarkan lagu favorit nya di dalam sama.
Setelah dirinya berada di danau langkahnya terpaksa terhenti, tak biasanya ada orang yang duduk di tempat ini kecuali dirinya. Tapi hari ini, ada pria lain yang duduk di sana, tunggu dengan beberapa kaleng minuman? Apakah dirinya aman jika dirinya duduk bersamanya? Apakah tidak akan apa apa? Tapi jika dirinya tidak duduk di sini, dirinya tidak akan bisa tidur nanti malam. Entah mengapa dirinya terlalu menyukai danau, air terjun dan juga hujan.

Dengan perasaan ragu, pra manis itu mengeraskan volume dari play music nya, dan membuka Novel yang tadi tertutup untuk berpura pura agar tidak melihat pria yang tengah duduk di samping nya.
Pria berdimpel manis itu duduk begitu saja tanpa memperdulikan si pria yang menunduk dengan kaleng minuman di tangannya.

"Kamu pria yang selalu rutin dateng ke danau ini kan? Aku suka liat kamu selalu sendirian disini dengan play music dan novel yang berbeda beda, ketika aku mengantar kan Fah pulang." Ujarnya pada si manis, Tapi kalian tahu bukan, bahwa dimanis sedang memakai headset dan mana mungkin dirinya bisa mendengar nya apalagi volume dari play music yang segala ia biarkan begitu kencang.

Pria manis berdimpel itu menengtengkan kepalanya ke arah kanan ketika pria di sebelah nya menarik headset milik si manis, membuat si manis membuka sepasang headset yang menjadi penyumbat telinga nya, dan menaikan satu halis seolah bertanya ' ada apa?.'.

" Kamu gak denger ya? Hahah iya ya , aku lupa kamu pake headset. Kamu kan pria yang sering dateng kesini setiap jam segini ya, sendiri sampe sunset aja udah hilang dan kamu masih duduk di sini sendirian. Kadang aku suka mikir kenapa kamu betah banget duduk disini lama lama, tapi setelah aku nyoba duduk di sini dan aku ngerti, tempat ini nyaman, tenang dan damai. Cocok buat orang yang lagi frustasi karena patah hati." Simanis memiringkan kepalanya gak paham, apakah pria di hadapannya akan seperti ini ketika bertemu dengan -foreigners yang bahkan belum ia kenali? Semudah itu? Pikir si manis.

" are you heart break? why? Did you guys keep your distance from each other?." Munafik, dirinya bahkan menyahuti pria asing di hadapan nya sendiri tanpa banyak pikir, dan melupakan pikiran awalnya pada pria di samping nya ini.

" Nope, Break up, Fah memiliki pria jauh yang lebih baik dari ku, selalu saja. Aku di tinggalkan di saat aku menyayanginya setulus hati.aku pria begajulan banyak orang menjuluki ku seperti itu. " Lirih, si manis jelas mendengar. Dan matanya terlihat sendu menyorot ke depan.

" Aku mengerti keadaan mu saat ini, tapi percayalah kamu bisa melupakan dalam waktu dekat, perlahan memang tak benar benar lupa, setidaknya kamu menerima dan rela, karena pada dasarnya apa yang pernah terjadi tak akan pernah manusia lupakan, mereka mengingat nya dengan jelas, tapi mereka telah rela dan menerima jika mereka memang harus berpisah pada hal yang berbeda. Sesekali duduklah disini, luapkan segala kesalmu di sini, kamu bisa berteriak sekeras yang kau mau tak akan ada yang mendengar bahkan menyuruhmu diam. Kamu akan lebih tenang. Coba dulu kali ini.
Kamu berdiri dan rentangkan tangan mu, lalu teriak sekecang yang kamu bisa." Entah mengapa, kalimat kalimat itu keluar dari bibir si manis dengan begitu mudahnya.

Pria asing itu melakukan apa yang pria berdimpel ini sarankan padanya, lalu kembali duduk dengan membawa senyuman simpul yang - sangat menawan, dia sangat tampan pikir si manis - tiba tiba mengagumi.

" Apakah kamu memiliki problem setiap hari hingga kamu datang kemari setiap hari?." Tanyanya pada si manis, masih dengan senyuman teduhnya.

" Aku mencintai air, aku suka hujan, danau air terjun. Aku mencintai mereka, ketenangan selalu menghampiri ku ketika aku berada di dekat mereka, seolah air adalah sahabat terbaik ku." Lagi, si manis kembali berceloteh menceritakan hal yang bahkan teman terdekat nya saja tak pernah mengetahui bahwa dirinya Sangat mencintai air.

" Hanya itu? Ah baiklah. Jika di perbolehkan, bolehkah aku selalu mendatangi danau ini? di jam yang sama seperti mu, kita bisa jadi teman di sini. Di tempat Yang sama sama membuat kita damai. " ujarnya pada, menyampaikan apa yang ia rasakan - Mungkin(?).

Si manis mengangguk cepat " silahkan saja, ini danau umum bukan milikku, siapa saja boleh mendatanginya." Sahutnya terkekeh dan kami sama sama tertawa.

"Aku Ohm, Ohm Pawat Jongcheveevat. Salam kenal, and kamu?." Pria bermata bak jelaga itu tiba tiba mengulurkan tangannya.

Si manis menyambut dengan baik tangan si pria asing di hadapannya dengan senyuman manis yang tak lekang dari wajah cantiknya. Membuat seulas senyuman menawan dari pria yang mengenalkan dirinya sebagai - Ohm.

"Aku Nanon, Nanon Korapat Vihokratana. Salam kenal kembali untuk mu." Jawab Nanon, lalu melepaskan dan kembali sibuk dengan urusan masing masing.

18 Desember 2010 end.

.
.
.
.
.

18 Desember 2011
15:34
Danau
________________________

Setahun sudah aku dengan nya sering menghabiskan waktu bersama. Hingga apa apa pasti mencari satu sama lain.
Hingga tepat tahun ini aku ulang tahun ke 19 tahun.
Ohm datang ke danau dengan selingkar kue tart red Velvet dengan toping krim dan stoberi kesukaan ku di lengkapi dengan tulisan happy birthday untukku.

Entah bagaimana awalnya, namun hari ini aku benar benar sangat mencintai pria yang kini duduk di hadapanku dengan tangannya yang memangku kue, ia berceloteh banyak hal dari awal ia memesan kue sampai berdebat dengan nenek nenek ketika mengambilnya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah bagaimana awalnya, namun hari ini aku benar benar sangat mencintai pria yang kini duduk di hadapanku dengan tangannya yang memangku kue, ia berceloteh banyak hal dari awal ia memesan kue sampai berdebat dengan nenek nenek ketika mengambilnya, dan disini aku mematung kalimat yang Ohm ucapkan adalah hal yang tak pernah aku bayangkan.

" Kau malaikat sempura ku Non, kamu mau bantu aku buat bisa cinta sama kamu sedalam kamu cinta sama aku? Aku gak bodoh, aku tau tatapan kamu, aku gak mau kehilangan kamu, kamu maukan bantu aku buat bisa mencintai kamu sedalam kamu cinta sama aku?." Kalimat itu yang membuat jantungku hampir meledak.

"Happy birthday." Sambungnya.

"Jadi?." Tanya ku memastikan.

"Kita pacaran, kamu setuju?"

"Baiklah, kita pacaran."

"Bantu aku lupain sakit aku, dan bantu aku buat cinta sama kamu sedalam kamu cinta sama aku." Pintanya lagi, hingga akhirnya aku menyanggupinya.

Hari ini hari ulang tahun ini sangat spesial, aku bertambah umur dan mendapatkan tambatan hati, aku janji tidak akan meninggalkan Ohm dalam keadaan apapun. Kecuali Ohm sendiri yang memintanya.

.
.
.
.
Bersambung...

See you next chapter!!!

Jangan lupa Vote, coment, and Share!!!

JANGAN LUPA FOLLOW JUGA YA!!!!!!

22 Maret 2013Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang