Kuda

5 3 0
                                    

Esoknya Amera bekerja seperti biasa tapi kali ini dia melewati kamar Tuan Lance tanpa pergi membersihkannya , karena tidak mau dimarahi seperti kemarin .

Namanya Tuan Lance aku dengar dia sangat posesif kepada kakak tirinya yang ternyata adalah Tuan Hugo ,aku syok ketika tau ternyata aku sudah berurusan dengan dua saudara menyebalkan .Yang satu pemarah dan yang satunya lagi seperti beruang kutub .

Akhhh
"Maaf tuan lain kali saya tidak berani berdandan hiks maafkan saya"
"Bagus kau hanya pelayan rendahan tidak memerlukan hal itu !apa kau paham jalang!?"

Tuan Lance menjambak rambut pelayan itu kasar juga mendorongnya hingga terjatuh ke lantai.

Oh shit ,kasar sekali tuan Lance kepada pelayan itu cih apa dia pikir dia bisa menindas orang seenak nya.

"Tuan Lance tolong maafkan teman saya!"
Aku berlari ke arah mereka dan segera menolong Mira dia teman sekamar ku , gadis manis yang  tidak tau apa-apa.

"Kau!"
Tuan Lance menunjuk ku dengan muka marah aku menundukkan pandangan ku takut.

Tangan tuan Lance bergerak di ingin menamparku aku hanya bisa menutup mata bersiap menerima tamparan keras dari dia.

Aku membuka mata setelah beberapa saat karena tidak merasakan apapun padahal tadi Tuan Lance sudah bersiap menamparnya.

"Apa yang kau lakukan!?"

Suara dingin ini familiar untukku , tuan Hugo dia baru saja melindungi ku tatapannya begitu tajam ketika melihat adik tirinya.

"Kaka..."

"Aku ingin menghukum dua jalang ini ka , mereka ingin menggoda mu"

"Ck lanc berhenti bersikap seperti ini kepada setiap pelayan dirumah kita !,aku muak dengan sikapmu . berhenti membuat masalah oke!"

Gabriel memijat keningnya pusing kenapa dia bisa mempunyai adik tiri seposesif Lance , masalah yang dia buat beralasan untuk melindunginya dari wanita wanita kurang ajar . Padahal yang dia lakukan malah menambah beban untuknya.

"Maaf kak aku janji ini yang terakhir"

Lance memegang tangan Hugo sambil memohon tatapannya sulit dijelaskan , yang Amera lihat tuan cantik seperti menyukai Tuan Hugo layaknya orang dewasa bukan sebagai kakak beradik .

Memikirkan hubungan aneh itu Amera merasakan tubuhnya  merinding ,astaga apa mereka berdua benar-benar memiliki perasaan seperti itu .

"Sudahlah Jangan membuat masalah lagi lanc"

Gabriel melepaskan tangan adiknya dia melihat pelayan bodoh itu bengong ,dia sudah tau apa yang dipikirkan oleh Amera sekarang.

"Idiot cepat bersihkan kamarku!"

"Eh baik tuan tapi Mira bagaimana?"

"Dia sudah besar bisa pergi sendiri ,ya kan Mira?"
Ucap Gabriel menatap tajam gadis bernama Mira ,Mira yang ditatap seperti itu langsung tergagap menjawabnya .

"Eh iyaya a aku bisa pergi sendiri"

"Owh baiklah"

Sahut Amera lesuh padahal dia ingin melepaskan diri dari Tuan Hugo tapi temannya kurang peka , dengan sedih Amera diseret Gabriel layaknya seekor kucing .

"Huhu Tuan maafkan aku karena membuat masalah tadi, tapi aku hanya ingin membantu teman ku saja "

"Diam..."
Suara datar Gabriel seketika menjadi pertanda akan ada hal buruk yang segera menimpa Amera .Amera mengigit jarinya memikirkan hukuman apa yang diberikan Tuannya untuk dia .

"Ikut aku ke kandang kuda"

"Apah!"

"Yah kau harus memandikan semua kuda miliku"

Sesampainya di depan kandang kuda,Amera ternganga melihat bagaimana besarnya kandang kuda milik Gabriel berapa banyak kuda yang akan dia mandikan bila kandangnya sebesar ini. Amera berfikir  , apakah kehidupan kuda disini lebih baik ketimbang dirinya .

"Idiot jangan sampai kau membuat masalah disini atau menyakiti kudaku"

"Baik tuan "

"Apa kau tau cara merawat kuda?"

Aku refleks memundurkan wajahku ketika wajah Tuan Hugo begitu dekat dengan ku ,huff apa beruang kutub ini sengaja'membuat dia senam jantung sebelum bekerja   .kurasakan dadaku berdetak lebih kencang dari biasanya .

"Aku terbiasa memandikan sapi tuan ,kuda bukan masalah bagiku"

"Aww"

Pipiku dicubit kencang oleh Tuan memang nya apa yang salah dengan ucapan ku .

"Dasar idiot ingat yang akan kau mandikan kuda bukan sapi jadi jangan sampai membuat mereka marah"

"Baik baik "

Hari ini hari yang begitu melelahkan dia baru saja memandikan dua puluh ekor kuda seharian , penampilannya tidak bisa dijelaskan lagi kumuh dan bau kotoran tai  kuda .

Behind the Castle GateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang