pacar? ogah.

263 8 0
                                    

Axel menatap malas kepada adik nya, Hana. Masakazu dan Konoe hanya menatap.

"Bisakah kalian berdua berhenti menatap seolah-olah kalian sedang berduaan" Kata Aghea kepada kedua mahluk di depannya.

Sebuah suara mengejutkan mereka, tanyakan pada Hana karena dia yang membuat hal ini semakin tidak mudah.

"Eh, itu asuna kan?" Tanya Hana pada kakaknya.

"Hmm" Jawab Axel dengan datar

"Eh.. Asuna-chan" Teriak Hana

"Kami-sama, kalau anda mau mencabut nyawa adik saya Silakan saya ikhlas kok" Batin Axel.

"Eh, hana-chan?" Tanya Asuna

"Asuna-chan apa kabar? Udah lama gak ngeliat"

"Kan situ yang ngilang" Kata Masakazu dan Ami bersamaan

Hana belike: "woy lah, sahabat gua itu"

Axel? Dia udah ngilang duluan. Males katanya kalau udah ketemu Asuna yang ada ditanyain jodoh.

"Axel mana?" Tanya Asuna

"Kayanya... Biasalah.. Mau apa lagi sih dia" Kata Ami

Di sisi lain.

"Hacuh"

"Semoga Noa memberkati"

"Diam Kazuki"

"Hanya memberikan doa"

Axel ingin mencincang orang ini hingga menjadi butiran debu jika bisa. Dia lupa bahwa dia sendiri itu lahir sebagai kegelapan, jentikkan jari maka Kazuki itu sendiri akan hilang.

Tapi Kazuki kan saudaranya dia kalau bukan udah dia bunuh dari tadi.

Mereka pulang setelah berbelanja.

Axel langsung masuk ke kamar nya tanpa basa basi, selain menyapa Kiyoi.

"Ada apa dengan dia?" Tanya Hana ketika melihat kakak nya itu masuk ke kamar dan tanpa basa basi atau menanyakan sesuatu pada mereka.

"Tidak tau" Kata Konoe.

"Kamu" Kata Hana.

Axel masih sibuk di kamarnya, dia terus melihat dan membaca buku secara acak. Dia malas sebenarnya tapi jujur dia lebih malas jika seseorang membahas apakah dia punya pacar atau tidak.

Apalagi kalau di tanya kapan nikah sama tetangga.. Udah rasanya Axel pengen hantam ke dinding orang yang nanya..

Dia itu males pacar, sukanya jomblo. Lagian mah siapa juga yang mau jadi pacar mahluk abadi macam dia sama Hana.

Kiyoi aja masih patah hati sampai sekarang. Apalagi modelan kaya Hana yang kalau ama cowok pake hati sama perasaan bukan pake otak.

Kalau Axel kalau sama cowok pake otak gak pake perasaan, soalnya kalau cowok modelan spek dajjal kaya yang suka banget gonta ganti cewek, padahal cewek nya sayang dan bucin banget mending dilempar aja ke neraka, sama aja kalau ada cewek yang begitu juga cocok masuk neraka siapa tau ketemu jodoh nya di sono.

Kiyoi mengetuk pintu kamar gadis itu. Ketika semua orang di larang masuk, Kiyoi doang yang bisa buat Axel buka pintu khusus buat dia.

"Masuk saja, Kioyi-san. Pintunya tidak di kunci" kata Axel.

"Hmm... Kenapa?" Tanya Kiyoi.

"Tidak ada. Hanya sedang kesal sedikit" kata Axel.

"Ada kue di bawah, punya mu di kulkas ya" kata Kiyoi sebelum keluar, dia sempat mengelus kepala Axel sebentar sebelum keluar

"Hai, Kiyoi-san" kata Axel

Axel masih membaca buku. Ketika di bawah sedang pada ribut, Kiyoi dengan senyuman memperhatikan mereka semua.

Sangat jarang Axel ataupun Hana membawa orang lain ke rumah. Terlebih teman.

Ageha membawa Makoto, Makoto membawa Ami, dan Masakazu membawa Konoe. Entah bagaimana keluarga ini terasa lebih luas daripada sebelum.

Axel dan Hana sering pulang sebenarnya, tapi terkadang tidak bersama. Yang lebih sering pulang adalah Axel, itupun hanya untuk Kiyoi dan urusan biasanya.

Axel dan Hana jika menurut Kiyoi adalah orang yang berbeda. Hana adalah periang dan manis, cara dia berbicara adalah cara dia menyemangati seseorang, sedang Axel adalah kebalikannya, sikap nya dingin dengan tatap tajam, melindungi adik nya dari siapapun.

Kiyoi sejak awal sudah melihat perbedaan Axel dan Hana, karena dari tatap dan cara Axel dan Hana bersama sudah menjelaskan. Lagipula Kiyoi yang membawa mereka pulang pertama kali, dan mengejutkan bahwa Hana lebih bersahabat daripada Axel. Karena saat awal Axel benar-benar tertutup.

"Jadi?" Tanya Mazaksu

"Dia di kamar, biarkan dia membaca dengan tenang" kata Kiyoi

Mereka makan kue dengan santai, walau ada perasaan bersalah pada Mazaksu karena terlalu sering menggoda Axel.

Sedangkan Axel malah ketiduran di kamar karena dia seperti nya perlu istirahat dengan baik. Maklum lah, udah jadi ultra, emosi nya gampang keluar, udah gitu dibikin kesel sama saudara nya sendiri.















Heheh... Hi. Saya balik lagi
Sekali lagi.. Maap ya..
Udah setahun lebih gak up, heheh.. Selamat membaca.

Ultra Somplak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang