Pertarungan Pertama

12 1 0
                                    


"Sialan!"

"Aduh kenapa jadi gini?!"

Pada saat ini, semuanya panik kecuali pak kepsek dan Anya mereka terlihat tenang. Mereka seperti sudah berpengalaman, oh ayolah, mengapa aku berpikir seperti ini?

Tanpa kusadari aku telah berganti kepribadian lagi, dan kali ini aku tidak merasakan sakit yang luar biasa itu.

Dug!

"Sshhht!"

Salah satu Scorps menempelkan senapannya ke punggungku, sepertinya dia adalah kaptennya, 5 kapten Scorps berkumpul mengelilingi kami, mendesis, seakan mengatakan jangan bergerak. Pada saat itulah anya mengangkat tanggannya, menjulurkannya kedepan. Lantas berseru.

"WIND BLOW"

Sebuah ledakan berangin yang berpusat di tengah-tengah kami menumbangkan kapten Scorps yang ada dibelakang kami. Segera setelah itu para Scorps lain berlarian menuju kami, jarak kami dengan para scorps hanya 200 meter. Tidak ada pilihan lagi. Kami harus bertarung.

"NEMEAN SWORD!"

Aku berteriak, namun pedangku tak kunjung datang! Astaga apakah aku akan tamat di sini?

Saat jarak kami dan mereka (Scorps)
Tinggal 20 meter, datang 2 orang berjubah putih. Mendekat ke posisi kami.

Mereka berkata "LARI!"

Baiklah itu satu-satunya pilihan yang masuk akal saat ini. Mereka melemparkan bom asap. Mereka menuntun kami ke suatu tempat.

45 menit...

Kami terus berlari, kakiku... Sudah mati rasa, kaki ini sudah mencapai batasnya.

"Kita sampai"

Ucap salah satu orang itu. Kami melihat sesuatu, wajah yang tidak asing.

"DA!" Snowy berteriak, aku tersenyum tipis namun aku sudah tidak kuat.

BRUK!

Aku pingsan, tanpa kusadari aku telah terinfeksi racun Scorps.

30 menit

Racunnya mulai menghilang, aku mulai tersadar, sekelilingku terang, ughh silau.

"Dimana aku?"

"Dirumah sakit wahai Leo" sebuah suara asing menyapaku.

"Siapa anda?"

"Aku? Aku Aries"

"Aries!"

"Ah sampai juga kalian" kata Aries sambil tersenyum.

"Snowy,Anya, dan Pak.."

"Panggil saja Reynald"

"Dalam dunia ini, kita tidak mengenal sistem kasta, sistem kasta hanya berlaku pada keluarga, pada atasan/seniormu kau bisa langsung memanggil namanya.

"Uh.. baiklah"

"Mari akan aku ajak kalian berkeliling"

"WAH! Kita akan kemana Aries?"

"Sudahlah bantu temanmu berkemas, kita akan segera berangkat"

Aries menjentikkan jarinya,

Ctak! Srooomm!

Sebuah portal terbentuk, Bahkan Reynald saja tidak mampu menbuat portal sendiri, saat di kantor portal itu di sangga oleh sebuah alat yang cukup besar.

Kami tidak banyak bicara, hanya sedikit terkejut. Lantas kami langsung bergegas lagi mengemas barang-barang kami.

To The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang