09

3K 354 15
                                    

Selamat membaca
-

-

-

-

-

-

-

-
Kini chika dan juga ara sedang berada di salah satu supermarket.mereka berdua berencana membeli perlengkapan untuk camping esok hari.

"Kak kayanya segini cukup deh"ucap ara yang melihat troli belanjaannya sudah hampir penuh.

"Hm"balas chika lalu pergi bersama ara menunu kasir.

"Makan dulu terus langsung pulang"ucap chika yang sudah membayar belanjaannya.

"Pulang kerumah ara kak?"

"Hm"

"Serius kak?"

"Hm"

Ara yang mendengar akan di pulangkan kembali ke rumahnya terlihat sangat gembira.karena dia sangat merindukan bunda,ayah dan adiknya tentunya.

selain itu ara juga senang bisa terbebas dari kekangan chika.sedangkan chika hanya tersenyum miring melihat ara yang sedang senang itu.

"k-kak chika ga makan?"tanya ara yang kini sedang makan.

Sedangkan chika tidak membalas pertanyaan ara.ia malah fokus ke handphone nya.

"Kak?"panggil ara.

"Hm"

"Em t-tadi kakak sama ce pio ngobrolin apa?"

"Lo ga perlu tau"ucap chika.

Flashback

"Perjanjiannya,kita berdua boleh ngedeketin ara.tapi ketika kita udah deket sama ara.ara yang harus nentuin pilihannya,mau sama lo atau sama gue,selamanya.deal?"ucap fiony.

"Cih,deal"balas chika sembari tersenyum remeh kepada fiony.

"Tapi kalo ara ngga milih lo,lo jangan nangis oke"lanjut chika lalu pergi meninggalkan fiony yang sedang menahan emosinya.

"Liat aja nanti,ara bakalan jadi milik gue,lagi"gumam fiony yang terus melihat punggung chika yang menjauh.

"Bego,ngasih perjanjian ke gue"gumam chika dan mulai memasuki mobilnya.yang sudah ada ara yang menunggunya.

Flashback of

"Astaga ara sayang,apakabar nak?"ucap bunda ara sembari memeluk ara.

Kini chika dan ara sudah berada di rumah ara.dan kedatangan mereka berdua tentu saja di sambut hangat oleh bunda,ayah,dan adik ara.

Tetapi di sisi lain juga ayah dan bunda ara tentu saj terkejut karena ada chika yang mengunjungi rumahnya.sedangkan zee stay calm saja karena dia tidak tau siapa sebenarnya chika.

"Kabar ara baik kok bun"balas ara sembari membalas pelukan bundanya.

"E-eh ada temennya ara juga"ucap shani kepada chika.

"Em silahkan duduk nona chika"ucap ayah ara yang sedari tadi diam.

"Nona?"gumam ara pelan.

"Tidak usah,saya kesini hanya untuk mengantarkan ara,saya permisi"ucap chika.

"Ah baik kalau begitu nona"balas ayah ara lalu chika pun pergi.

Setelah chika pergi dari rumah ara.kini ara sedang di introgasi oleh ayah dan bundanya.sedangkan zee langsung ke kamarnya.

"Ra kok kamu bisa kenal sama dia?,darimana kamu kenal sama dia?,kamu kenapa bisa deket sama dia?,kamu pacaran sama dia?"tanya ayahnya kepada ara.

"Aduh yah,kalo nanya tuh satu satu jangan ara jadi pusing is"balas ara.

"Tau nih kamu,nanya tuh yang jelas jangan kayak gitu kan ara jadi pusing"bela bundanya kepada ara.

"Iya deh maaf,yaudah ra kenapa kamu bisa kenal sama chika?"tanya ayahnya.

"Kak chika itu ketua OSIS di sekolah ara."balas ara.

"Terus darimana kamu bisa kenal sama chika?,kan dia cuman ketua osis di sekolah kamu.masa kamu bisa nginep gitu sama dia"tanya bundanya sekarang.

"Gatau ara juga"

"Kok bisa gatau ra?"ucap bundanya keheranan.

"Gatau deh"

"Terus kenapa kamu bisa deket sama dia,kamu pacaran yah"curiga ayahnya.

"Astaga,ara ga deket sama kak chika dan ara ga pacaran sama kak chika ayah"ucap ara.

"Terus kenapa bisa sampe nginep sama chika ra?"

"Ya gatau"

"Huft terserah kamu aja deh ra"

"Oh iya,ayah tadi kenapa ngomong ke kak chika'nona chika'?,emang kak chika siapanya ayah?"

"Dia itu anaknya bos ayah,dan yang berarti dia calon bos ayah juga"

"Hah?"kaget ara.

"Kaget kan kamu,ayah lebih kaget dari kamu,kok bisa kamu keliatan deket banget sama dia"

"Gatau ah ara cape"ucap ara yang hendak pergi ke kamarnya.tetapi berhenti kembali.

"O iya bun besok ara bakalan berangkat camping dan camping nya selama tiga hari"

"Astaga ara kamu kenapa baru bilangnya sekarang sih,kan kamu harus nyiapin buat perlengkapannya"ucap bundanya panik karena ara belum menyiapkan apa apa.

"Hehe maaf bunda,tapi perlengkapan ara udah di siapin kak chika kok,ara cuman mau minta izin sama bunda aja"

"Yang bener kamu?,yaudah kalau gitu bunda izinin"

"Yeay makasih bunda"

"Kamu ga minta izin ke ayah gitu ra?"ucap ayah ara yang merasa di asingkan oleh ara.

"Hehhe iya ayah ara juga minta izin kok sama ayah"

"Hm yaudah ayah izinin,sekarang kalau tidur aja gih biar besok gak telat"

"Iya yaudah ara tidur dulu yah,ayah bunda,selamat malam"

"Malam juga sayang"ucap ayah dan bundanya bersamaan.kemudian ara pun pergi ke kamarnya.

"Tuhkan sayang gimana aku ga curiga mereka punya hubungan spesial,perlengkapan camping ara aja chika yang nyiapin"ucap ayah kepada bunda ara.

"Iya sih bener,tapi tadi bilang ara ga punya hubungan apa apa sama chika"balas bundanya.

"Huft bener sih"

"Udahlah sayang gausah mikirin itu terus,mendingan kita tidur aja udah malem juga."

"Hm yaudah ayo"

Kemudian ayah dan bunda ara ke kamar mereka berdua untuk tidur.

Besoknya

Ini baru saja jam enam pagi tetapi sudah ada dua mobil yang terparkir di halaman rumah ara.

"Yah,itu kok mobil yang markir ada dua?"tanya bunda ara.

"Gatau juga bun,tapi kalo mobil yang warna putih itu punya chika deh kayanya."balas ayah ara.

Kini ayah dan bunda ara sedang berada di teras rumah.sedangkan ara masih di kamarnya.mungkin sedang bersiap siap?.

"Tuhkan bener itu chika"lanjut ayah ara ketika melihat chika turun dari mobil itu.

"Terus yang satu lagi itu mobil siapa dong yah?"tanya kembali bunda ara.

"Fiony?"kaget mereka berdua,karena melihat orang yang baru saja turun dari mobilnya.
















































Jangan lupa vote kawan⭐⭐
























































S~

Psycho Kakel (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang