Chapter 14

1.4K 118 10
                                    

Jalanan kali ini cukup padat, hingga membuat perjalanan ali cukup memakan waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan kali ini cukup padat, hingga membuat perjalanan ali cukup memakan waktu.

Ali telah sampai ditujuannya, dia segera bergegas masuk ke dalam restaurant yang sudah menjadi pilihan tempat ali dan seseorang tersebut

"Eh ali udah dateng, duduk sayang" Ucap seorang wanita parubaya dan tersenyum

"Jadi ali mau ngomong apa nih sampe ngajak ketemuan. Masalah serius ya?" Tanya wanita tersebut

"Maksud tante apa ngancem-ngancem prilly ya?"

"Ngancem?, ngapain tante ngancem perempuan itu. Dia muka dua ali"

"Tante yang muka dua apa prilly?" Sarkas ali "Dari dulu juga semua tau, tante penyebab mama benci dan gak suka sama prilly, aku dulu mungkin diam dan ninggalin dia karena gak mau prilly tersakiti lagi karena kalian." Ali menatap tajam wanita yang dia panggil tante itu atau lebih tepatnya tante yuni. "Tapi ternyata tante bener-bener cari gara-gara sama ali. Aku kira dengan ali dan prilly berpisah, tante gak bakal nyakitin dia lagi, tapi ternyata tante buat dia luka batin, dan itu sama aja nyakitin aku!" bentak ali yang sudah tersulut emosi

"Ali! Sejak kapan kamu ngebentak keluarga kamu demi wanita jalang itu?" Sentak pedas yuni

BRAKK

Ali menggebrak meja makan itu saat mendengar yuni menyebut prillynya jalang. Baginya prilly itu bidadari bahkan jika ada kata yang lebih dari bidadari, dia akan menggunakan itu.

"Tante, ali selama ini cukup sabar, ali hargain tante karna tante masih bagian dari keluarga ali. Tapi kali ini tante benar-benar kelewatan! ali ga bisa terima!. Sampai kejadian ini terulang lagi, ali akan bawah masalah ini kepihak hukum!." Ancam ali sambil setengah berteriak, untungnya mereka memesan ruang vvip, jadi hanya mereka yang berada dalam ruangan itu

"Ali kamu tega sama tante demi perempuan itu?" Ujar yuni dengan nada bergetar. Dia benar-benar takut sekarang, ali yang sekarang bukan seperti yang dia kenal

"Aku gak akan setega ini kalau tante gak kelewatan!" Kata ali tajam, "Tante aja tega keali? lalu mengapa tante seolah-olah tersakiti disini?" sarkas ali membuat yuni terdiam. Memang benar yuni lah dalang semua ini, mengapa dia merasa paling tersakiti?

"Inget ya, saya tidak sekejam ini, jika tidak ada yang mengusik ketenanganku, ubahlah kehidupan tante, percuma berkerudung jika kelakuannya bahkan lebih dari kata hina." Kata ali pedas membuat hati yuni seakan teriris beribu-ribu pisau tajam

"Allah maha pengampun, Dan ali juga hanya seorang hambanya, pasti ali tetap memaafkan tante, cobalah lebih dewasa tante, jangan seperti anak-anak. Tante sudah membuat prilly terluka." Kata ali menatap yuni sambil berkaca-kaca

"Tante tau cuma prilly kelemahan ali kan, ali dan prilly punya salah apa ke tante, sehingga tante tega banget?" Runtuh sudah pertahanan ali, air matanya jatuh tanpa permisi. Dia hanya ingin hubungan keluarga mereka terjalin baik seperti dahulu sebelum yuni dan gritte merusak segalanya. Sungguh dia sangat mencintai prilly, tidak ada yang bisa mengambil hatinya, seperti dihatinya sudah terukir permanent nama prilly disana.

Cukup lama terdiam, ali menghapus air matanya, dan membuka suara

"Tante minta maaf ke-prilly, kalau gak mau hubungan aku dan tante rusak. Inget, Semua kata ali tadi gak pernah main-main" Ujar ali, dia menghirup udara sebelum melanjutkan perkataanya "Ali gak marah ali gak benci, tapi jangan sampai Allah yang membalas semua itu." Kalimat ali terakhir membuat yuni semakin lemah, dia menatap nanar punggung ali yang mulai menghilang dari pandangannya.

Yuni sadar ternyata selama ini dia melukai banyak pihak demi ke egoisannya. Semoga Allah memaafkan semua kesalahan yang sudah dia torehkan pada banyak hati yang terluka.

***

Raja Dan siti tersentak kaget ketika melihat prilly menggerakan badannya yang pertanda dia akan segera bangun dari tidur nyenyaknya.

"Duh ja gimana nih, bang ali belum balik lagi" Ucap siti khawatir, dia takut prilly akan mengamuk jika tidak melihat ali

"Gue takut dia ngamuk njir" Balas raja sambil bergidik ngeri membayangkan mendapat amukan dari kakaknya itu.

"Eghh" Lenguhan prilly terdengar membuat raja dan siti panik bukan main

Prilly membuka matanya, dia bisa melihat raja dan siti bergerak gelisah dan saling berkomat-kamit tidak jelas

"Heh ngapain lo berdua" Teriak prilly

"E-eh udah bangun lo kak" Jawab raja sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali

"Ya kalau gak bangun, trus ini siapa yang bicara" Ujar prilly memutar bola matanya

"Hehe"

"Sit ambilin gue air dong, haus nih" Pintah prilly

"Nih neng"

"Ali kemana? kok gak keliatan?" Tanya prilly ketika dia sadar sedari tadi dia tidak menangkap sosok ali

"Katanya tadi ada urusan, bentar lagi balik kayaknya" Jawab raja

ceklek

Suara pintu terbuka, ketika melihat siapa yang membuka pintu tersebut, batin siti dan raja bersorak senang. Mereka tidak perlu takut ditanyakan dan tidak perlu menjawab pertanyaan dari kakak dan bosnya yang pastinya pertanyaan yang membuat mereka mati kutu.

"Eh udah bangun ya?" Kata ali setelah dia duduk tepat disamping brangkar prilly

"Ye kalo belom bangun ya wujud siapa, dih basa-basinya ga jelas banget!" Jawab prilly sewot memutar bola matanya

"Sensi amat sih neng prilly" Goda ali sambil mencolek dagu prilly

"Aliii!" Rengek prilly jengah

"Jangan teriak ah, nanti dikira aku apain kamu lagi" Kata ali

"Eh li, aku lapar deh" Ucap prilly tiba-tiba

"Yaudah tinggal makan sih kak, ribet amat" timpal raja membuat prilly melototkan matanya pada raja

"Kamu mau makan apa?" Tanya ali sambil mengelus pucuk kepala prilly

"Rendang" Jawab prilly meringis kecil

"HAHAHAHA" Tawa siti dan raja pecah, membuat prilly kesal

"Aliii, kok mereka ketawain aku sih!. Males ah" Kesal prilly sambil menghempaskan tangan ali yang tadi mengelus kepalanya

"Lah? kok aku yang dimarahin, kan mereka yang ketawa" Ujar ali gemas

"Bodo amat"

"Iya deh. Aku beliin dulu ya" Ucap ali ingin melangkahkan kakinya keluar mencari rendang ya prilly minta,

"Gak bukan kamu yang beli" Kata prilly membuat ali berbalik badan mengangkat keningnya bingung. Raja dan siti sudah bersiap-siap. Mereka tau, pasti mereka berdualah yang akan diminta prilly untuk membelikan rendangnya itu

"Trus siapa dong" Tanya ali bingung

"Tuh raja sama siti keknya udah siap" Kata prilly sambil menatap jahil pada 2 orang tersebut

"Parah sih lo kak, udah ah yok sit ntar jadi nyamuk disini" Jawab raja, mereka berdua segera meninggalkan 2 insan manusia itu. Hal itu membuat ali geleng-geleng kepala.

-----

Maaf part ini cuma dipaksain :')

Vote komen ya para ayangku 🐒💙

Back To You (Always)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang