Chapter 8

1.4K 95 0
                                    

Ali merenggangkan tangan dan kakinya yang tampak keram, dia menoleh kesamping dan tersenyum ketika melihat gadis cantik yang berada disampingnya tertidur pulas.

"Sayang bangun yuk, udah sampe" Ali sambi menepuk pipi prilly pelan

"Ehggg, udah sampe ya?" Tanya prilly sambil mengucek matanya

"Iya turun yuk" ajak ali

Mereka segera turun menuju tempat yang sudah prilly reservasi online tadi. Udara disini cukup adem karena dikelilingi oleh pohon-pohon besar

"Ah seger banget deh" kata prilly, Ali hanya tersenyum melihat prilly, dia segera mengambil kameranya dan memotret prilly.

"Selalu cantik" ucap ali tersenyum melihat hasil candidnya

"Kamu mau pesan apa?" Tanya prilly melihat buku menu

"Samain aja"

"Tapi aku mau makan korean food"

"Gak boleh, korean food kan pedas-pedas sayang"

"Sekali ini aja ya please" prilly memohon sambil menunjukkan puppy eyes nya

"Gak ya" ali tetap menolak bujukan prilly

"Yaudah aku gak makan" Prilly dengan nada merajuk, padahal memang dia ingin sekali memakan korean food yang sudah dia idam-idamkan dari kemarin

"Yaudah pesan deh, tapi es krimnya ga jadi ya? Gimana deal gaa?"

"Nah gitu dong, oke aku deal" jawab Prilly dengan mata berbinar binar

Dia segera menunjuk pilihannya pada pelayan, yang dia inginkan dan tentu untuk ali juga, setelah itu pelayan pergi dan tersisalah mereka berdua

"Papa kamu pulang dari Ambon kapan?" Tanya ali memecahkan keheningan

"Besok" jawab prilly, dia sebenarnya bingung mengapa tiba-tiba ali menanyakan ayahnya, namun mungkin hanya sekedar tanya doang kan?

"Oh"

Keheningan lagi-lagi menyelimuti mereka, prilly yang sedang menikmati suara burung dan pohon-pohon yang saling bergesekan akibat terpahan angin, sedang ali memilih memandang prilly

"Kamu kenapa sih ngeliatin aku gituu" protes prilly ketika sadar ali sedari tadi hanya memandangnya

"Ya suka-suka aku lah"

"Iya sih aku tau aku cantik"

"Pd banget"

"Oh aku gak cantik gitu?!"

"Gak"

"Oh oke"

Tiba-tiba air mata prilly jatuh membuat ali panik bukan main

"Eh eh kok nangis sih" ali sambil menghampiri prilly yang memang mereka duduk berhadapan

"Kamu jahat huaaaaaa..." Tangis prilly semakin terdengar, untungnya mereka memesan tempat yang memang dikhususkan hanya untuk mereka berdua saja

"Aku becanda sayang, udah ya"

Cup.. cup.. cup..

Cium ali pada wajah prilly, mulai dari kening hingga kedua bola mata prilly, sambil melap air mata prilly dengan bajunya

"Kamu nakal aku mau pulang" kata prilly mendongakan kepalanya keatas melihat wajah ali. Ali memang berdiri didepan prilly sambil berdiri

"Iya deh gak lagi aku emang nakal, udah ya" bujuk ali

"Hmm" deheman Prilly dan mengelap ingusnya menggunakan kaos ali. Ali hanya tersenyum, hal itu memang suatu kebiasaan prilly dari dulu, meskipun ada tisu didekatnya tetapi jika ada ali didekatnya juga, tetaplah baju atau kaos ali yang menjadi sasarannya.

"Kebiasaan ih" ucap ali sambil memencet hidung prilly setelah selesai prilly membersihkan hidungnya, namun tetap saja ada sedikit ingus Prilly menempel Pada jari ali

"Ih jorok banget sih" kata prilly

"Biarin" balas ali dan membersihkan jarinya menggunakan tisu yang ada

Prilly memeluk pinggang ali, dengan posisi ali yang masih berdiri dan prilly yang duduk

"Biarin gini dulu ya? Aku capek" kata prilly sambil memejamkan matanya

"Nanti kalau pelayan dateng gimana?"

"Ya gapapa"

Ali hanya mengelus kepala prilly yang tampak sudah mulai memanjang, entah bagaimana lagi dia harus menunjukkan bahwa dia sangat mencintai wanita ini, apapun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan bahkan merelakan prilly untuk yang lain, meski banyak rintangan, ali tau dia pasti bisa melewatinya.

"Permisi" ucap pelayan membuat ali mendongakan kepalanya

"Iya mbak, silahkan diletakan dimeja aka, maaf ya mbak" ucap ali merasa tak enak pada pelayan

"Baik, tidak apa-apa pak" kepala pelayan itu segera memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan makanan itu dimeja yang telah disediakan, mereka tampak tidak peduli posisi ali dan prilly, itu memang sudah resiko mereka demi kenyamanan para tamu, apalagi ini adalah tamu vip mereka.

"Silahkan dinikmati" kata kepala pelayan sambil tersenyum, dan segera meninggalkan mereka. Prilly sedari tadi hanya menyembunyikan kepalanya diperut ali, bukannya tak mau menatap, namun dia tertidur. Ali bisa merasakan pelukan Prilly yang mulai melonggar.

"Sayang bangun yuk, ini makanannya udah dateng" Ali sambil mengusap kepala prilly dengan begitu lembut

"Enggh" Lenguhan prilly merasa terganggu

"Hey bangun"

"Hmm" Prilly segera melepaskan pelukannya, dan ali kembali ke tempat duduknya

"Wih enak banget nih kayanya" Kata prilly dengan mata yang berbinar-binar

"Jangan banyak-banyak, ini pedas" Peringat ali

"Hmm" Prilly segera mengambil semua makanan yang sudah tersedia, dan segera mencicipinya tidak lupa dia pun berdoa sebelum makan.

"Enak banget mbul, cobain deh" Kata prilly menyodorkan pada ali

"Enak gak?"

"Ya enak-enak aja sih, enakan rendang tapi, rendang kamu lebih tepatnya" Kata ali jujur

"Ya namanya juga rendang prilly pasti enak lah, prilly dilawan" Kata prilly sambil tetap memasukan berbagai makanan kedalam mulutnya.

Tempat ini seakan menjadi saksi bisu pertemuan kembali antara dua pasangan fenomenal yang tidak pernah menghilang dari bayangan masyarakat indonesia.

Back To You (Always)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang