29

277 21 2
                                    

4 hari lamanya Flo sudah pemulihan di rumah sakit akibat bekas tusukan yang ia dapatkan oleh orang yang tidak dikenalnya, ia akhirnya bisa pulang ke rumahnya hari ini. Bekas lukanya sudah mulai mengering dan tubuhnya pun terasa sudah lebih baik dari sebelumnya.

Zen yang saat ini masih berada di kantornya karena ada jadwal meeting pagi ini. Pukul 11.00 rapat Zen telah selesai dan bersiap-siap untuk menjemput istrinya. Namun, sebelum ia berangkat Zen harus menandatangani sejumlah dokumen penting terlebih dahulu.

Tiinngg (bunyi notifikasi)

Tiinngg (bunyi notifikasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar, nih bocah bisa aja buat aku mengsalting" ucap Zen pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar, nih bocah bisa aja buat aku mengsalting" ucap Zen pada dirinya.

Ia kemudian mempercepat pekerjaan agar bisa secepatnya menjemput istrinya.

****
"Karena bekas lukanya udah mengering dan keadaan anda juga sudah membaik, saya akan memberikan anda resep dan silahkan tebus diapotik yah" ucap dokter yang menangani Flo.

"Baik dok, makasih"

"Assalamualaikum" ucap seseorang dari arah pintu.

"Waalaikumussalam" jawab Flo.

"Ehh mas udah Dateng?"

"Enggak,, masih dikantor"

"Heh?"

"Kamu udah lihat aku disini, malah nanya lagi. Aku nangis nih"

"Heheh jangan dong mas. Maaf"

"Aku nangis nih. Uhuhuhu " ucapnya menirukan suara anak menangis😭.

"Cup cup cup.. jangan dong sayang. Nanti aku ikutan nangis juga nih"

"Kok ikut-ikutan?"

"Kan makmum harus ngikutin imamnya"

"Iya juga yah. Heheh" keduanya tertawa dengan obrolan keduanya.

"Yaudah. Aku pergi tebus obat kamu dulu setelah itu kita pulang yah kerumah"

"Baik mas,, makasih" ucapnya lalu memeluk suaminya.

"Aku pergi dulu,, jangan rindu, rindu itu berat kata Dilan"

"Dasar korban Dilan kamu tuh"

Zen kemudian berjalan meninggalkan Flo untuk ke apotik. Ada beberapa resep obat yang di butuhkan oleh Flo untuk membantu kesembuhan lukanya. Zen yang hanya sendiri menunggu antrian obat tak sengaja bertemu dengan seseorang yang ia telah kenal lama. Yah dia adalah salah satu cewek yang begitu terobsesi dengan Zen.

"Mas Zen?"

"Iya" jawabnya cuek.

"Mas lagi ngapain disini?"

"Lagi beli sayuran, kenapa?"

"Kok beli sayuran di Apotik mas, inikan tempat beli obat"

"Tuh tau. Malah nanya lagi"

"Apaansih mas Zen, cuek amat" ucap Diana dalam hati.

"Btw mas lagi ngapain di rumah sakit ini, Mas lagi sakit yah?"

"Enggak. Gue sehat wal Afiat"

"Alhamdulillah mas"

"Hm".

Hampir 20 menit lamanya Zen menunggu antrian obat, akhirnya ia bisa kembali menemui istrinya. Pasalnya Zen gerah disini karena perempuan disampingnya. Perempuan dengan tampilan begitu ketat layaknya lontong selesai dimasak. (Maaf ygy🙏 huhu tapi bayangin aja yah😭🤣). Zen kemudian beranjak tanpa berpamitan dengan perempuan tadi. Langkahnya dipercepat dengan ketukan yang terburu-buru.

Sesampainya di depan kamar 104, ia telah melihat istrinya begitu rapi untuk pulang. Zen bahagia, akhirnya istrinya itu bisa pulang ke rumah.

Zen begitu cekatan mendorong kursi roda istrinya menuju mobilnya. Flo tak lupa mengucap syukur atas segala karunia Allah SWT yang begitu baik padanya. Nyawanya masih bisa diselamatkan dan masih bisa berkumpul dengan suami serta keluarganya.

📌📌Janga lupa Vote, komen dan share agar author semangat buat ceritanya 🙏

Kalau ingin berbagi cerita, kalian bisa DM aku di Ig @awanputih_00 nanti aku bakalan masukin ide-ide cerita kalian di cerita ini dan tag kalian🤍

Maafin yah kalau banyak typo dan kekurangan dari cerita aku. Semoga cerita ini bisa menemani hari-hari sobat Awput ☁️

Salam Author

~Awput

Flo dan Zen (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang