Pandangan Pertama

30 4 0
                                    

Disebuah koridor sekolah seorang gadis tengah melewatinya untuk menuju ruang kelasnya yaitu kelas 11 IPA 2. Dia sedang melewatinya dengan santai namun sekolahannya itu nampak sepi seperti tak berpenghuni. Entah apa sebabnya.

Ketika sampai didepan kelas nampak sekumpulan cowok yanh tengah asik bercanda, bercerita dan lainnya. Ternyata kelasnyalah yang paling ramai dan menggangu.

"Akhh.. My Sweet Analetta Lestiana Lexsandra sudah dateng," jerit Melvinda Nira Ravendro atau biasa dipanggil Rara seorang gadis dengan rambut panjang tergerainya itu berjalan menghampiri sahabatnya.

Sontak semua mata menatap kearah yang Rara tuju itu. Membuat semuanya hening seketika.

"Brisik Ra," sahut Pelvita Putri Hanson sambil berjalan menghampiri Rara dan gadia yang bernama Analetta Lestiana Lexsandra itu.

"Apa bersisik," ucap Rara.

"Brisik Ra," seru Putri lagi.

"Apa Berbisik,"

"BERISIK RARA," seru semuanya, dan Rara hanya menampilkan senyuman tanpa dosanya itu.

"Hehehehe sorry sorry oky grils boy, maafkan Rara yang cantik, jelita, menawan dan membahana ini,"

"Lebay lo, Hai Les," sapa Putri yang disambut deheman lalu sang pelaku berjalan santai dengan wajah datarnya itu menghampiri tempat duduknya.

"Teman lo Put, kakunya lebih kawat deh kayaknya," ucap Rara dengan merilik Putri yang berdiri disampingnya.

"Temen lo juga Ra," sahut Putri malas lalu meninggalkan Rara.

"Ih Putri tungguin inces Rara," ucap Rara lalu mengejar Putri yang sudah sampai bangkunya.

Teman sekelas Rara itu sudah biasa melihat tingkah mereka bertiga. Yang satu santai, kalem, yang satu lagi cerewet, lebay dan yang satunya lagi dingin, datar serta masa bodo dengan sekitarnya itu.

Jam pelajaran pun sudah tiba saatnya semua siswa siswi memulai belajar mengeluarkan buku yang akan guru mapelnya keluarkan.

***

Jam istirahat telah tiba, dimana semua siswa siswi bersiap meyerbu kantin, untuk mengisi rasa lapar serta haus dan merefresikan pikiran yang suntuk akibat pelajaran yang mereka pelajari.

Berbeda dengan ketiga gadis ini yang berjalan santai menuju kantinya.

"Gue ke kamar mandi dulu ya," ucap Lesti begitu saja dan langsung meninggalkannya tanpa persetujuan teman temannya itu.

"Kebiasaan banget deh," ucap Putri malas.

"Biasa cabut kuy, perut gue dah demo minta diisi nih," ucap Rara.

"Huh itu mah mau lo Ra," ucap Putri lalu meninggalkan Rara.

"Ihs bener bener deh sama mereka demenya nyelonong pergi mulu. Gak kasian apa sama gue ini," gerutu Rara sambil berjalan.

"Putri tungguin ih," teriak Rara lalu mengejar Putri yang sudah jauh.

***

Kini Lesti tengah berjalan melewati koridor menuju kantin tempatnya menuntaskan rasa laparnya itu.

Namun tanpa diduga dari arah lain ada emapt pria yang tengah bercanda tanpa tau ada seorang gadis yang tengah berjalan sambil melihat poselnya itu.

Brukk..

Dua orang tengah terjatuh dengan posisi seorang pria tengah diatas seorang wanita dengan manik mata yang saling menatap satu sama lain hingga.

Brukk...

"Aduhh..," dorongan kuat itu mampu membuat sang pria meringis kembali.

"Kalo jalan liat liat gak punya mata lo,"ucap Lesti sinis tanpa memandang sang empu dan membersikan debu debu yang menempel di baju sekolahnya.

"Lo aja gak liat kan, Lo sendiri asik main hp lo," ucapnya.

"Lo juga jalan sambil bercanda," ujar Lesti dengan nada datarnya.

"Heh udah jangan debat kita buru buru Dan, kalo lo mau debat silakan tapi kita tinggal. Bay bay," ucap salah satu dari mereka bertiga lalu meninggalkan pergi teman satunya itu.

"Woy tungguin," teriak pria itu sambil menyusul teman temannya.

"Aneh," gumam Lesti lalu berjalan pergi menuju kantin.

Namun siapa sangka jika pria yang terjatuh tadi menolehkan kepalanya kebelangkang dan menatap kepergian gadis itu hingga menghilang ditelan belokan.

"Cantik," gumamnya lalu pergi melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.

***

See you..

Semoga suka ya maaf jika ceritanya gaje. Mohon dimaafkan semuanya.

19-06-22

Seterang MentariWhere stories live. Discover now