07. Senyumu Sungguh Indah
.
.
S
E
L
A
M
A
T
M
E
M
B
A
C
A
.
.Seperti biasa Lesti menjalani hari harinya tanpa keramaian yang mendatangi. Dia seperti hidup sendiri tanpa ada orang yang menemani. Kadang dia ingin mengakhiri hidupnya namun dia juga ragu jika bundanya akan bersedih jika Lesti melakukan hal seperti itu.
Pagi ini Lesti berangkat kesekolah sedikit mepet, karna dirinya terlarut oleh kejadian kemarin. Iya yang saat itu Fildan dan kawan kawan nya bernyanyi untuknya dan teman temannya, ia senyum senyum sendiri membayangkan itu.
Entah mengapa hadirnya seorang Fildan mampu membuat dirinya yang dulu perlahan kembali. Dia juga heran apakah ada sesuatu dalam dirinya itu.
Saat ini Lesti tengah memandangi pagar besi yang tinggi menjulang ternyata sudah ditutup rapat oleh satpam sekolahannya. Ini akibatnya terlambat sekolah, sudah telat kena hukum pula. Memang sial hari ini kayaknya.
"Ck pake acara telat segala. Ini gimana masuknya, kalo pulang sama aja bohong dong. Ngapain gue jauh jauh kerumah mending gak usah berangkat sekalian aja," monolog Lesti sembari muter muter.
"Ikut gue yuk," ucap seseorang dibelakang Lesti yang membuat dirinya terkejut.
"Hah kemana?" tanya Lesti, sepertinya gadis itu sudah tidak lagi sedingin dulu.
"Jalan Jalan dari pada kena hukuman, mending bolos sekalian," ucap pria itu.
"Jalan jalan kemana dulu?" tanya Lesti lagi.
"Ketaman , " ucap pria itu lalu menarik Lesti menuju motornya.
"Bisa naiknya," tanya pria itu.
"Bisa kenapa enggak," jawab Lesti seraya menaiki motornya.
Pria itu tersenyum saat gadis yang dia cintai sedikit memberikan senyumnya.
"Udah siap," tanya pria itu.
"Siap yuk jalan," ucap Lesti semangat sembari tangannya berpegangan pada sisi jaket pria itu.
***
Setelah perjalanan yang cukup memotong menit demi menit akhirnya sampai juga ditaman yang mereka tuju.
Lesti turun dari atas motor, ia melangkah meninggalkan pria yang mengajaknya tadi. Dan saat melihat kebelakang pria itu langsung tersenyum saat gadis yang dia sayang sedang bermain bersama anak kucing.
Segera dia memikirkan motornya dan menghampiri Lesti lalu berjongkok di samping Lesti.
"Senang?" tanya pria itu.
"Seneng banget, makasih ya Fildan," ucap Lesti dengan senyumnya, walau tak terlalu lebar tetap saja manis di matanya.
Ya, pria itu adalah Fildan. Pria yang selalu melakukan segala cara demi mendekati Lesti agar luluh terhadapnya. Dan misinya sedikit demi sedikit berhasil ia gapai. Buktinya hari ini gadis itu tersenyum.
"Sama sama,"
"Mau kemana Les," tanya Fildan saat Lesti hendak pergi sembari membawa pergi anak kucing.
"Mau beli makan anak kucing, kasihan dia kayaknya belum makan deh," ucap Lesti sembari mendekap tubuh anak kucing itu.
"Biar aku aja yang beli kami di sini aja," ucap Fildan lalu bangkit dari duduknya.
"Oh oky,"
Seutas senyum ia terbitkan. Entah mengapa dia hari ini itu ingin tersenyum lebih sering saja.
Setelah membelikan makanan anak kucing, Lesti pun bermain dengan anak kucing itu. Dan Fildan diduduk di bangku taman sembari melihat keduanya.
"Senyumu sungguh indah Les," ucap Fildan lalu menikmati pemandangan di depannya itu.
***
.
.
.
.Hai La balik lagi, kali ini lama gak sih up nya. Maaf ya kalo ada salah kata dan jalan ceritanya gak nyambung.
See you bye bye..
8-09-22
YOU ARE READING
Seterang Mentari
Подростковая литератураIni adalah Analetta Lestiana Lexsandra gadis cantik dengan sejuta sandiwara yang ia buat agar menutupi semua rasa sakitnya selamanya. Namun siapa sangka jika kedingannya Dia membuat hati seorang pria terketuk untuk mencari tahu tentang semua kehidup...