Cuek

17 3 1
                                    

.
.
.
S
E
L
A
M
A
T

M
E
M
B
A
C
A

.
.
.

Seminggu sudah Fildan mendekati Lesti. Seminggu sudah juga Fildan berjuang untuk meluluhkan hati beku seorang Analetta Lestiana.

Perjuangannya mendapatkan hasil sedikit, hati kecil Lesti tergerak untuk merespon sedikit banyaknya ucapan Seorang Anandra Fildan.

"Lesti tunggu!" seru Fildan.

"Apa," jawab Lesti malas.

"Kamu mau kekantin gak?" tanya Fildan sambil melangkah mengikuti langkah Lesti.

"Enggak,"

"T'rus kamu mau kemana," tanya Fildan.

"Taman," acuh Lesti.

"Oh,"

---

"Les," panggil Fildan.

"Kenapa sih lo selalu ngikutin gue?" heran Lesti.

"Gak papa, suka aja liat lo kesel," ucap Fildan dengan senyuman.

"Hmmm, terserah deh," acuh Lesti.

"Les,"

"Apa?,"

"Gue mau ngomong  sama lo," ucap Fildan serius.

"Lo udah ngomong," acuh Lesti.

"Ya..ya iya sih, tapi ini beda," ucap Fildan sambil menggenggam tangan Lesti.

"Apa,"

"Gue suka sama lo," ucap Fildan sambil menatap mata itu.

"Oh," ucap Lesti sembari melepaskan genggaman tangannya dan Fildan.

"Les jawab dulu," cegah Fildan saat melihat Lesti melangkah pergi.

"Gue gak tau," ucap Lesti lalu pergi meninggalkan Fildan yang hanya mampu berdiam diri.

Kadang ku kesal dengan sikapmu
Yang s'lalu bertanya mana perhatianku
Mungkin kau tak pernah merasakan
Apa yang kulakukan disetiap pengorbananku

Saat ini Lesti, Putri dan Rara tengah berada di lapangan sedang menyaksikan penampilan dari Fildan dan kawan kawannya.

Rara, gadis itu tengah senyum senyum tidak jelas saat memandang salah satu dari mereka pastinya.

Putri, tidak seperti Rara hanya saja gadis itu sepertinya terpaku pada satu pria dari 4 pria disana.

Lesti, hanya memandang datar mereka semua. Namun hatinya mengikuti alunan musik yang ada.

S'lalu jadi yang kaumau
Menjaga disetiap saat
Tak kau tak melihatnya

Ridwan, pemuda manis itu melangkah maju mendekati Putri namun dengan cepat Hari menarik tangan itu.

Mana ada aku cuek
Apalagi nggak mikirin kamu
Tiap, pagi - malam, ku s'lalu
Memikirkan kamu

Fildan, maju melangkah mendekati Lesti lalu mencolek dagu itu. Namun Lesti menolehkan kepalanya.

Bukalah pintu hatimu
Agar kau tahu isi hatiku
Semua perjuanganku
Tertuju padamu

Gunawan, maju mendekati Rara yang tengah kesengsem oleh senyuman manis Gunawan.

"Lah gue sama siapa dong?" ucap Ridwan yang memandang sedih kearah temannya karna mendapatkan pasangan sedangkan dirinya hanya memegang angin lalu.

Mungkin kau
Tak pernah merasakan
Apa yang kulakukan
Di setiap pengorbananku

Ridwan, pria itu hanya menatap sendu teman temannya.

S'lalu jadi yang kaumau
Menjaga di setiap saat
Tapi kau tak melihatnya - Hari

Mana ada aku cuek
Apalagi nggak mikirin kamu
Tiap pagi - malam, ku s'lalu
Memikirkan kamu - Fildan

Bukalah pintu hatimu
Agar kau tahu isi hatiku
Semua perjuanganku
Tertuju padamu - Gunawan

Ho-oh-oh-ah-ya
Ho-oh-oh
Ho-oh-oh-ah-ya
Ho-oh-oh - FilGunHarRid

Mungkin kau tak merasa
Yang t'lah kuperlihatkan
Rasa ingin kumilikimu
Janganlah kau merasa
Bahwa ku hanya main - main
Tolong, dengarkanlah -FilGunHarRid

Bukalah pintu hatimu
Agar kau tahu isi hatiku
Semua perjuanganku
Tertuju padamu

Tepuk tangan meriah mereka dapatkan dari seluruh siswa siswi yang melihat mereka.

Lesti, meninggalkan lapangan itu sementara Rara dan Putri masih berdiri disitu.

Fildan melihat kepergian Lesti. Dengan segera mengejar langkah Lesti sebelum jauh.

"Lesti tunggu!!" teriak Fildan namun tidak digubris Lesti.

Setelah aksi saling mengejar itu akhirnya Lesti berhasil ia raih dan menariknya lalu memeluk erat tubuh itu.

"Maaf,"

"Kenapa minta maaf," tanya Fildan bingung.

"Em gak papa," ucap Lesti tersenyum paksa lalu meninggalkan Fildan dengan kebingungan.

.
.
.
.
.
.

Hai masih ada yang nunggu. Maaf up nya lama, karna ide nya gak ada.

Terimakasih bagi yang baca dan vote.

See you...

27-08-22


Seterang MentariWhere stories live. Discover now