Part 14

361 35 0
                                    

Author POV

Setelah beberapa hari ini Shani tidak masuk sekolah karna di kurung orang tua nya ,Shani semakin hari semakin kusut wajah yang berantakan pakaian yang lusuh dan kamar yang seperti kapal pecah .diruangan yang gelap Shani memeluk kedua kakinya sambil menangis meratapi nasib nya yang sekarang begitu sangat menyesakan .

"Kenapa ,kenapa harus terjadi bersamaan tuhan ," teriak Shani sambil menangis dengan air mata yang nampak mengering seakan akan kehabisan tetesan nya.

"Andai gw gak Ngelakuian hal sebodoh itu,arghhhhhhhhhh ,kenapa gw harus jatuh cinta sama PEREMPUAN HAH!lu bodoh Shani lu bodoh" teriak Shani menyesali perbuatannya

"MAHHHHHHH ,BUKA PINTUNYA SHANI INGIN KELUAR" ..

Dibalik pintu ternyata ibu nya Shani mendengar anak nya sedang merintih,berteriak ,rasa sayang yang di miliki ibunya Shani memunculkan rasa iba ,dia tau anak nya hanya salah jalan ,dan hanya butuh bimbingan jadi tidak sepantas nya mereka menghukum Shani begitu berat seperti ini ,namun apalah daya ibu nya Shani hanya menuruti perintah dari suami nya itu .

"Mamah ngapain di depan pintu anak itu?" Ucap pak natio yang mengejutkan ibu nya Shani

"Akhh,nggk pah,mamah hanya khawatir dengan anak kita,apa sebaik nya kita sudahi hukuman nya ?"

"Papah sendiri merasa sangat kasian melihat Shani seperti ini tapi mh ,apa dia gak akan ngelakuin hal bodoh lagi setelah di bebaskan dari hukum nya? "

"Kalau kita yang membimbing dia ,dan memperhatikan dia seprti yang dia mau ,seprti nya dia gak akan buat Masalah lagi pah,itu kan yang di ingin kan Shani selama ini"

Pak natio nampak berpikir,benar kata istri nya ,cuma kasih sayang yang Shani ingin kan toh dia seperti ini karena kurang perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua nya ,pak natio pun sadar memeng tak seharusnya mereka berkerja terus menerus dan melupakan kewajiban nya sebagai orang tua .

"Baik mah ,papa setuju ,papa akan bebas kan Shani asal ......" Ucapan pak natio tergantung

"Asal apa pah?"

"Mamah kurangi jadwal mamah di butik ,dan begitu pula papa akan mengurangi pekerjaan papa di kantor ,agar kita bisa mengawasi Shani anak kita"

"Iya baik pah" lalu mereka pun berpelukan dan akan segara menyudahi hukuman yang diberikan kepada Shani.

Di lain tempat ,kini Chika dan Ara sedang duduk santai di bangku taman dekat rumah nya Chika , tentu saja mereka sangat senang karna dapat restu dari Anin .

"Sayang mau eskrim nya dong" ucap Chika

"Yang punya kamu kan masih ada yang" jawab Ara

"Tapi pengen nyoba punya kamu"rengek Chika

"Yaudah nih ,aaaaaaaaa"

"Aaaaaaaaaaa"

"Enak kan ? Yang"

"Enak hehe" ..

Mereka berdua sambil memakan eskrim sambil tertawa ,dan menikmati kebersamaan mereka .

Tanpa di sadari ada dua orang yang memperhatiakan mereka dengan sangat marah dan kesal ,

"Itu bukannya si Ara yah gre?" Ucap Sisca

"Iyh sis,lagi sama siapa dia?"tanya Gracia

"Shani?" Ucap Sisca ,dan dapat gelengan kepala oleh gracia

"Bukan deh sis, dari rambut nya aja udah beda ,trus bentuk tubuh nya pun beda, Shani tuh agak kurus "

"Iyh bner gre ,kyak nya bukan Shani deh ,tapi siapa ?" Mereka hanya menebak nebak siapa yang sedang bersama Ara karna perempuan yang bersama Ara itu memunggungi mereka berdua.

B A T A S (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang