Chapter 4. Penolakan

470 41 6
                                    

Suasana di rumah keluarga Weasley terasa begitu tegang dan penuh emosi. Molly Weasley yang penuh kasih sayang berusaha menenangkan Angelina yang menangis dalam pelukannya, sementara di luar, keluarga Weasley yang lain tampak berusaha menyembunyikan perasaan mereka yang tidak terucapkan. Peraturan yang baru saja diumumkan oleh Kementerian Sihr telah menghancurkan banyak rencana, menghancurkan ikatan yang telah terjalin, termasuk rencana pernikahan antara George dan Angelina yang hanya tinggal menunggu beberapa hari lagi.

Angelina menangis tersedu-sedu, merasa sangat terpuruk. "Kami sudah bertunangan, Aku dan George sudah siap akan menikah! Tapi sekarang harus batal hanya karena peraturan kementerian! Kenapa hal ini bisa terjadi? Aku mencintai George!" suaranya parau dan penuh sesak, sulit untuk menerima kenyataan pahit ini. Molly, yang sudah memahami apa yang tengah terjadi, hanya bisa mengusap punggung Angelina dengan lembut, memberikan kenyamanan sebanyak yang bisa ia beri.

Tiba-tiba, suara pintu terbuka terdengar, dan dua pria Weasley memasuki ruang tamu, diikuti oleh dua wanita yang cukup dikenal. Pansy dan Astoria ikut memasuki rumah keluarga Weasley, suasana semakin mencekam ketika mereka datang. Pansy dapat merasakan ketegangan yang terasa sangat nyata di udara. George langsung memandang ke arah Angelina, menyadari dengan jelas bahwa mantan tunangannya itu pasti akan datang ke rumah mereka setelah mendengar keputusan kementerian. Sementara Percy, yang sudah berada di rumah terlebih dahulu, berjalan dengan langkah tegas menuju ruang tamu.

Percy menatap kedua wanita itu dengan tajam, dan nada sinis langsung terdengar begitu dia membuka mulutnya. "Bagus sekali, sekarang keluarga kita kedatangan dua orang Death Eaters. Padahal gara-gara siapa saudara kita mati," sindir Percy, langsung tertuju pada Pansy dan Astoria. Pansy memalingkan wajah mendengar ucapan itu dadanya terasa sakit walaupun dirinya bukan pelaku yang membunuh Fred Weasley tetap saja nama mereka akan terseret dan terus di salahkan. Pansy sudah terbiasa dengan rasa benci dari banyak orang, tapi mendengar hal seperti itu dari Percy Weasley tetap saja membuatnya merasa seperti terinjak-injak.

Fred Weasley, saudara kembar George yang telah meninggal di tangan Death Eaters, adalah alasan mengapa keluarga ini memandang mereka dengan begitu benci. Pansy tak bisa menyangkal bahwa dirinya dan Astoria adalah bagian dari dunia yang sudah membuat banyak orang menderita. Namun, ia juga merasa bahwa dirinya bukanlah orang yang layak untuk dihukum atas tindakan orang lain—terutama ketika dirinya tidak memiliki pilihan dalam hidup yang dipaksakan oleh orang tuanya.

George, yang merasa tidak nyaman dengan situasi yang semakin memanas, berlari menghampiri Angelina yang segera memeluknya erat. Astoria, yang kini adalah istri sah George, merasa cemas melihat tindakan tersebut. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa melihat suaminya dalam pelukan wanita lain, terutama wanita yang sudah pernah menjadi tunangan suaminya. Atmosfer semakin tegang. Molly, yang melihat bahwa situasi ini akan semakin sulit dikendalikan, segera berdiri dari sofanya.

"Ehem," suara Molly memecah keheningan yang penuh ketegangan. "Maafkan sambutannya yang kurang menyenangkan. George, bawa istrimu ke atas untuk beristirahat," kata Molly dengan nada tenang, meskipun wajahnya menunjukkan betapa ia berusaha mengendalikan perasaan. George menatap Molly sejenak, kemudian melepaskan pelukannya dari Angelina dan memberi kode kepada Astoria untuk mengikutinya. Mereka berdua pergi ke atas, meninggalkan ruang tamu yang semakin kosong dan hampa.

Molly menatap putranya, Ron, yang masih terdiam di tempat duduknya. Ron tidak bergerak, hanya memandang kosong ke arah lantai. Ia tampak begitu kacau, tak tahu harus berkata apa. "Kau pun, Ron, bawa istrimu ke kamar," ujar Molly, mencoba untuk memberi arahan pada anak bungsunya itu. Namun, Ron tampak enggan untuk bergerak. Ia tidak mendengar ibunya.

Molly akhirnya mendekati Pansy, yang masih terdiam di ambang pintu. Pansy bisa merasakan tatapan tajam dari Molly, yang menyuruhnya dengan lembut untuk pergi ke kamar Ron. " Pansy, pergilah ke kamar Ron dulu." Pansy hanya bisa mengangguk pelan, sebelum melangkah ke dalam, meninggalkan Molly dan Ron di ruang tamu.

Come Back To Me ( Ron X Pansy) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang