Chapter 7. Kematian

760 50 8
                                    

Jangan lupa like and commentnya, kalau mau ngasih kritik atau saran juga boleh kok.

---

Kehamilan Pansy sudah menginjak usia sembilan bulan. Begitu banyak waktu yang telah berlalu selama masa kehamilan ini.

Healer mengatakan bahwa waktu yang tepat untuk melahirkan adalah enam hari lagi. Pansy sudah tidak sabar menunggu kehadiran anak-anaknya.

Suara pintu yang diketuk membuat Pansy, yang sedang memasak kue pie, meninggalkan dapur.

"Ya, cari siapa?" tanyanya dengan suara sedikit bingung.

Namun, tubuh Pansy seketika membeku saat pintu itu terbuka lebar. Tiga sosok yang selama ini ditakutinya kini berdiri di hadapannya dengan senyuman lebar—tak lain adalah Rodolphus Lestrange, Rabastan Lestrange, dan Bellatrix Lestrange.

"Hello... Mrs. Weasley," ujar Bellatrix dengan penekanan di akhir kata.

Tanpa banyak bicara, Pansy segera menutup pintu secepat mungkin. Ia berlari menuju saluran Floo, berniat untuk segera pergi ke tempat berlindung. Pansy tahu bahwa dalam keadaan hamil besar seperti ini, ia tidak akan mampu mengalahkan mereka bertiga.

Saluran Floo menyala dengan kobaran api berwarna hijau. Pansy berpikir itu adalah Ron yang datang, namun dugaannya salah. Di depannya kini berdiri seseorang yang jauh lebih mengerikan.

Dengan bibir bergetar, Pansy mencoba bersuara. "Yaxley...."

Dalam keadaan masih syok, pintu depan kembali terbuka. Tiga Pelahap Maut yang berada di depan rumah langsung masuk begitu saja.

"Apa seperti ini tuan rumah menyambut seorang tamu?" kata Rodolphus sambil berjalan perlahan, penuh ancaman, seolah Pansy adalah kelinci yang lemah yang tak mampu melawan.

"Oh, lihat itu, dia sedang hamil!" Rodolphus menyorotkan ujung tongkatnya ke perut Pansy. "Bagaimana jika kita mengeluarkan mereka sekarang?"

Pansy segera menepis tangan Rodolphus, menjauhkannya dari perutnya. Ia memeluk perut besarnya erat-erat, melindunginya dari tangan-tangan jahat mereka. Tatapannya tajam, menatap mereka semua dengan penuh kebencian. Tongkat Rodolphus terhempas ke samping.

Pansy tahu, ia harus segera mengambil tongkatnya yang terletak di kamar. Namun, saat ia berlari ke arah kamar, rambutnya ditarik, membuat lehernya menengadah ke belakang. Pansy merintih kesakitan.

"Ayo, kita bawa dia, Yaxley," ujar Bellatrix, sambil terus menarik rambut Pansy ke arah saluran Floo.

"Sial, singkirkan tanganmu itu!" seru Pansy, berusaha memberontak, namun tubuhnya semakin lemah.

Air mata mulai jatuh dari matanya, entah apa yang akan mereka lakukan padanya. 'Ron, tolong aku...'

.....


Sudah tiga hari Ron tidak pulang ke rumah. Ia mendekam di ruang kerja, sibuk mengurus laporan-laporan dari para penyihir tentang serangan para pelahap maut.

Ron memijat pelipisnya. Ia dipaksa untuk lembur karena keadaan Kementerian Sihir sedang kacau. Kenapa para pelahap maut itu harus kembali lagi?

Come Back To Me ( Ron X Pansy) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang