[4] Pesona.

98 17 2
                                    

"Sss-ssorry Kak..."

Ke-enam lelaki tampan yang sedang bercanda, bermain musik, juga bernyanyi di kursi panjang yang tidak jauh dari tempat parkiran kini menghentikan aktivitas mereka. Menoleh bersamaan ke arah dua perempuan mungil, yang bisa di pastikan bahwa mereka merupakan adik kelas.

Kavin yang memang dasarnya sudah menjadi idola para adik kelas pun buka suara lebih dulu untuk memecah keheningan yang terjadi.

"Eh ada adik cantik, iya ada apa ya? Ada yang Kak Kavin bisa bantu?"

Suara guitar yang di petik asal membuat gelak tawa ke lima cowok itu semakin kencang.

"Hidup lo ngardus mulu." sahut Braga.

Jingga, Chandra, dan Sean terkekeh, melihat Suho memutar bola mata malas dan berdiri untuk menghampiri dua adik kelas yang sedang menjadi korban modus Kavin, sang cowok maskulin keturunan Amerika–Jawa yang selalu mengaku dirinya manusia ter–tampan di Brown.

"Ck! Vin. Kenapa ya adik–adik?" tanya Suho pelan disertai dengan senyuman jahil, yap! mereka semua nggak ada bedanya, sama–sama buaya! hanya saja Suho yang masih terlihat normal di antara yang lainnya.

"Mmmm, boleh foto bareng sama Kak Sean, nggak?" suara perempuan, yang berlabel nama Jasmine itu pun melemah. Diikuti sahutan mengejek dari Chandra dan Jin, juga jangan lupakan kekehan Kavin dan Braga ketika melihat wajah memerah Sean.

"Bayar, dek! Sean aset nasional kita." sahutan candaan baru saja keluar dari mulut rich man, seorang Syailendra Ozora Pratama Mahardika Diningrat sembari melipat kedua tangan didepan dada.

Yang mendapat respon tawaan yang semakin kencang oleh ke empat pemuda itu, Sean hanya terkekeh apalagi ketika melihat wajah malu kedua adik kelas yang masih setia berdiri.

"Udah-udah, boleh kok!" Sean berdiri, diikuti Kavin yang berdiri di belakang nya.

"Ngapain lo si, Tem?" hardik Braga.

"Ssstt! Hallo Jani... Nggak mau foto sama aku juga?"

Ke lima pemuda itu memasang wajah jijik melihat tingkah Kavin yang sudah melewati ambang batas kewarasan.

"Sini gue yang foto in, 1..2......3" sahut Chandra yang sudah memegang ponsel Jasmine dan berceloteh seolah fotografer handal.

Chandra yang baru saja selesai memfotokan Sean dan Jasmine lantas melihat hasil karya nya. "Lo berdua kaku amat dah, mau gue foto–in lagi nggak?", goda Chan yang membuat perempuan yang diketahui bernama Jasmine itu semakin menunduk malu, sembari menahan senyum serta semburat merah di pipi nya yang merah.

Sean terkekeh, gemas juga, pikirnya.

"Ng...nggak usah Kak, makasih ya Kak!" Jasmine dan temannya, Jani salah satu korban modus Kavin, kini berlari kencang hingga tidak sengaja menabrak Ireen dan Zee yang sedang berjalan menuju parkir–an.

"Eeeh, maaf Kak Ireen, nggak sengaja."

"Hati-hati dong, Jas. Abis ngapain sih emang?" tanya Ireen sembari memegang kedua bahu Jasmine.

"Abis foto sama Kak Sean, Kak! Nggak nyangka pas di lihat lebih dekat ternyata berkali-kali lipat lebih ganteng!" sahut Jani yang kini masih terlihat lebih bahagia daripada Jasmine, yang bahkan foto secara bersama.

"Oh ya? Coba lihat Jas." ujar Suzee, sembari memajukan badan nya untuk melihat hasil foto mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang