Sekarang menunjukan pukul 04.00 Nathan terbangun karena dirinya merasa haus ia turun kebawah sebab air yang sudah di sediakan di kamarnya habis tak tersisa sedikitpun, maka dari itu ia turun ke bawah untuk mengambil air.
Saat Nathan melangkah ia mendengar suara dari arah belakang mansion.
"Suara apa itu" gumam Nathan, Nathan melangkah mencari sumber suara.
"Huh pintunya terbuka, seingatku sudah ku kunci, bagaimana bisa terbuka"
Nathan melangkah ia melihat 2 pria sedang berbicara.
"Siapa itu" Nathan kembali melangkah.
Krek
Nathan menginjak sebuah tangkai yang membuat kedua pria yang sedang berbicara menoleh.
Dengan cepat Nathan bersembunyi di balik semak semak.
"Apa kau mendengarnya?" Tanya seorang pria terhadap pria di hadapannya.
"Sepertinya itu hanya kucing"
Nathan yang mendengar lantas bersuara "meong meong" Nathan bersuara seperti kucing.
"Kan benar yang ku bilang itu adalah kucing"
"Ya itu kucing"
Nathan bernafas dengan lega "untung saja mereka percaya" Nathan kembali melihat ke arah 2 orang pria.
"Jadi bagaiman-
(◍•ᴗ•◍)❤
Jam sudah menunjukan pukul 06.00 semantara anak bungsu dari tuan Jean Gevano Acleo masih saja sibuk dengan mimpinya.
Jean yang sudah tau bahwa anaknya masih tidur lantas ke kamar anak bungsunya.
Tok
Tok
Tok
"Nathan udah bangun" panggil Jean.
Tak ada jawaban, Jean membuka pintu kamar anaknya yang tidak di kunci. Dan benar saja anaknya masih tidur.
Jean menghampiri Nathan "Nathan bangun udah siang"
"Eung" Nathan merasa terusik karena Jean membuka gorden kamarnya.
"Bangun atau ayah sita motor kamu" Nathan yang mendengar motornya akan di sita langsung terbangun.
"Jangan yah, Nathan udah bangun" Jean menoleh ke arah Nathan dan tersenyum.
"Langsung bangun kamu kalo kayak gitu ayah bakalan bangunin kamu dengan cara seperti ini, pasti kamu akan bangun, kalo kamu ngga bangun ayah sita motor kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am sorry [HIATUS]
General FictionJudul di ubah "Nathan, ayah. Jendra salah apa sama kalian sampai sampai kalian begitu membenci Jendra apa karena Jendra yang telah membuat ayah sama bunda pisah" Jendra "Jendra lo itu cuman benalu tau nggak, seharusnya lo itu nggak lahir. lo itu ngg...