3

1.5K 121 17
                                    

Best Friend With Benefits Part 3

Malam ini Adam sudah berada di dalam kamar tamu yang ada di rumah Shara. Ini sudah hari ke empat dirinya tinggal di Jakarta. Mau tidak mau besok ia harus segera pulang ke Jogja karena ada meeting dengan clien-nya yang tidak bisa di wakilkan. Saat ia baru saja mencoba menutup matanya, tiba-tiba sebuah pesan masuk ke handphonenya. Segera Adam membuka handphonenya, ternyata group tersebut sedang ramai membahas dirinya yang sudah tidak berangkat ke kantor selama 3 hari.

Ruben Mahesa : kemana nih si Adam nggak ngantor tiga hari, lama-lama makan gaji buta juga nih anak.

Adam Raharja : sembarangan aja jari Lo kalo ngetik. Gue sedang menjalankan tugas dari Ndoro Pelangi.

Sharenada Raharja : kebanyakan alasan. Kenapa sih nggak jujur aja kalo Lo suka sama dia. Nanti kalo dia sudah di halalin orang lain Lo nangis.

Kaluna Maharani: wow, dia siapa nih yang di maksud sama Nada? Serius gue nggak tau siapa.

Arjuna Harvito : Alhamdulillah, Galen sama Edel bentar lagi punya Budhe. Nggak sia-sia kemarin acara ngeruwat mas Adam biar enteng jodoh 🤣

Adam Raharja : Eh, Junaidi, Lo jangan rebut posisi gue sebagai bigos nomer satu di group ini dengan menyebarkan gosip yang jauh dari fakta di lapangan.

Sharenada Raharja : kalo gue salah, berarti nggak ada salahnya Lo turutin setiap acara blind date sama anak-anak temannya Mama.

Adam Raharja : berasa nggak laku gue, Nad.

Pelangi Cinta : Lo masih di Jakarta, Dam?

Adam Raharja : masih, nyonya Hamman.

Ervin Aditya:  Jakarta dan Adam, berarti nggak jauh-jauh dari Akshara Blanca Tanarya.

Kaluna Maharani: owalah, lo sama Shara, Dam?

Adam Raharja: sumpah, gue sama dia nggak ada hubungan apa-apa selain teman, Mbak Luna. Percaya sama gue aja, jangan sama Junaidi apalagi Nada.

Kaluna Maharani: percaya itu sama Tuhan, kalo percaya sama Lo itu jatuhnya sesat.

Caramel Attanaya: mau heran, tapi ini Mas Adam 😅

Gendis Adiratna : pokoknya pulang sebelum hari Sabtu, Sabtu kamu ada janjian nonton sama anak teman Mama.

Vanilla Attanaya: 🤣 ya Tuhan, Mas Adam sampai di cariin jodoh sama Budhe Gendis? Kayanya memang sudah nggak laku beneran nih si Mas Adam.

Sharenada Raharja: makanya Lo buruan deh sama yang onoh, biar Lo nggak jadi Adam jilid dua. Nanti Lo bagai barang dagangan di tawarin kemana mana.

Adam memilih menutup handphonenya dan tidak lagi menggubris apa yang di perdebatkan oleh keluarganya. Hari ini sudah cukup lelah ia jalani karena harus mengantarkan Shara bertemu psikolog di rumah sakit. Semoga saja besok pagi semua menjadi lebih mudah, karena ia harus meninggalkan Shara sendirian di Jakarta, sedangkan ia pulang ke Jogja. Adam terus berdoa kepada Tuhan agar jangan sampai Shara melakukan tindakan bodoh seperti Deva dulu dengan meminum racun serangga. Adam yakin hidupnya akan sepi tanpa omelan apalagi makian dari Shara yang setiap hari ia lakukan walau sekedar melalui pesan di WhatsApp atau Telegram.

***

Setelah kemarin bertemu dan bercerita apa yang ia rasakan kepada seorang Psikolog, hati Shara merasa sedikit lega. Ia yakin ia bisa menemukan pengganti Dion suatu saat nanti. Namun satu yang sudah semakin ia yakini adalah ia harus segera resign dari kantornya. Tidak mungkin ia akan tahan jika berada dalam satu gedung bersama Dion walau mereka berada di lantai serta perusahaan yang berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best Friend With Benefits (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang