l i m a b e l a s

2.9K 298 9
                                    

Hai! Maap lama baru up karena aku bener-bener gk mood, kalo ak siaran gtu tolong d jawab yahh biar seneng aj gtu ad temen ☹

votement jangan lupa💕
__________________________________

Alis tajam itu menukik heran pasalnya melihat ehemm secret patner sex-nya kemarin malam baik-baik saja tapi sekarang kenapa plaster luka di tempel dimana-mana.

"Lo kenapa jaem? Banyak amat nempelin stiker."

Jaemin berdecih kesal. "Stiker pala lu!" jari telunjuknya mendorong pelan kening renjun.

"kemaren malam habis nongkrong di kasur sama lo, gue kecelakaan waktu balapan." bisiknya.

"Pfftt...makannya kata gue gak usah balapan mending kelonan ama gue semalaman." goda renjun dengan gerlingan mata seksinya.

"Kapan? perasaan lo gak ada bilang begitu dah."

"Emang,"

"Ha?"

"Lo gak denger karena emang gue ngomong dalam hati." ucap renjun dengan senyuman manisnya.

Jaemin menatap datar renjun lalu pergi berjalan meninggalkan renjun di belakang, walaupun dengan kaki pincang.

"Hehh! Mau gue anter gak?" teriak renjun sengaja agar semua mata disana melihat kearahnya dan jaemin.

"Gak butuh." jengkel jaemin tetap melangkah pelan ke arah kelasnya, tidak peduli pandangan mata orang-orang yang heran.

Sedangkan renjun tersenyum bangga karena akhirnya dia bisa membalas dendam saat dirinya dulu pertama kali bertemu dengan jaemin telah mempermalukan dirinya di depan banyak orang.

"Sedeket itu lo sama jaemin, ren?"

Renjun tersentak kaget dengan kedatangan haechan yang tiba-tiba.

"Kalo datang minimal panggil nama dulu biar gue gak kaget."

Haechan menggaruk kepalanya cengengesan. "Sorry." ucapnya dengan jari membentuk huruf 'V'.

Renjun mengangguk sambil tangannya membereskan sampah-sampah makanannya untuk di buang ke tempat sampah.

"Gue tanya sekali lagi ya, lo sama jaemin emang sedeket itu ya?"

Renjun menatap manik mata haechan. "Emang gue keliatan akrab sama tuh bajingan? yang tadi gue cuman mau ngejek dia balik biar dendam gue tuntas."

"Tapi lo--"

"Udahlah chan gue sama dia emang gak deket, saling sapa aja ogah." 

Haechan mengangguk percaya walaupun sebenernya ragu.


🐰🦊

"Malam ini jadi gak kelonan?" tanya jaemin  datang ke melas renjun yang sudah sepi karena yang lain sudah pulang.

Renjun menatap sebentar pada jaemin. "Gak pulang lo?"

"Yang bener aja gue yang lagi pincang gini bawa motor? gue di jemput supir gue."

"Manja banget, iyeuuuhhh!"

"Gak tuh gue manjanya cuman sama lo aja kayaknya."

Dasar biawak. Batin renjun.

Jaemin duduk di sebelah renjun lalu menyenderkan kepalanya pada bahu kecil renjun.

"Gak keluar lo? Supir lo nyariin nanti."

"Gak lah. Gue nyuruh supir gue datang satu jam lagi."

"Mau ngapain lo disini satu jam?"

"Nemenin lo lah,"

"Gak usah bentar lagi gue juga selesai."

"Ya bagus dong. Gimana sehabis lo selesai kita nyoba sexs disini." ucap jaemin enteng dengan tatapan menggoda.

Plak

"Gila lo. Ketahuan kelar dah."

"Itu juga bagian paling nikmatnya. Nge-sexs dengan perasaan waswas, ekstream." Jaemin dengan senyum konyolnya.

"Gak dulu deh, ngewe sana sama meja."

Jaemin berdecih lalu memejamkan kedua matanya, hidungnya ia sengajakan di dekat leher renjun.

Sedangkan renjun merasa kesal karena jaemin telah menganggu konsentrasinya.

Hembusan nafas jaemin tepat mengenai area sensitifnya.

Beberapa menit kemudian sesuatu yang di kerjakan renjun akhirnya selesai.

Renjun menepuk-nepuk pipi jaemin. "Bangun. Bahu gue pegel."

Jaemin megusak rambutnya di leher renjun. Renjun mencoba menjauhkan kepala jaemin.

"Geli anjir!"

"Malam ini nginep ya di apart gue."

Renjun memutar bola matanya malas. "Mana bisa, hari ini nyokap bokap gue ada dirumah."

"Yaudah izin nginep di rumah temen."

"Gak. Tugas sekolah gue numpuk di kamar Malam ini mau gue kerjain."

"Oke. Kalo gitu,"

Jaemin mencium kasar bibir renjun.

"Jaem--ughh,"

"Nikmatin aja njun gak bakal ada yang kesini lagi. Sekolah udah sepi kecuali di depan sana." ucap jaemin di sela-sela ciuman.

"Hmmhh,"

Suara kecipak karena dibuat oleh dua manusia yang masing-masing sibuk memakan bibir satu sama lain.

Selain di isi oleh suara kecipak, ruangan kelas ini juga di isi oleh suara desahan-desahan kecil yang tanpa mereka sadari ada seseorang yang nampak shock melihat keduanya beradu bibir.



TBC

Kamis, 05 agustus 2022

Jaemren; AMBIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang